19.00 WIB (Iqbaal pov)
Keribetan di malam ini, di mana gw kembali di rias, baru aja gw selesai sholat berjamaah, Mama langsung tarik tangan gw ke arah ruang rias, di sana terlihat Vanessa yang juga sedang di rias, dia melihat gw dari pantulan cermin lalu dia tersenyum walau senyumnya tipis, gw maklum karna Vanessa tersenyum tipis bukan dia lagi marah atau kesel tapi karna dia sedang di make up.
"Jas kamu udah mama siapin ya di ruang ganti," ucap mama.
"Iya-iya," ucap gw.
Banyak tangan yang ikut serta dalam merias gw kali ini, gw gak mau berlebihan, gw hanya pake sedikit bedak dan liptint punya sasha yang warnanya tidak terlalu pink, selagi Vanessa masih dandan, gw berganti pakaian terlebih dahulu lalu gw mengenakan jas hitam, its so perfect, gw suka.
Tak selang beberapa lama, Vanessa masuk ke ruang ganti, lalu dia menyengir ke arah gw, makin cantik aja nih anak, gak sabar kan jadinya, dia mendorong gw untuk keluar katanya malu gamau diliatin, ya akhirnya gw keluar dan menunggu Vanessa selesai berganti pakaiannya dengan gaun.
Tap, Tap, TapSuara riuh tepuk tangan dan kembang api yang menyala manemani langkag gw dan Vanessa menuju ke arah pelaminan, malam yang indah dan malam yang cerah, di mana bulan purnama bersinar sangar terang seakan dia turut bahagia dengan hari ini.
Susunan lampu kuning yang menggantung tambah membuat terang suasana malam ini, gw dan Vanessa sudah terduduk di atas pelaminan kami yang begitu harum karna banyak bunga di sekitar kami.
"Aaah baal, suasananya begitu nyaman, aku suka sekali," ucap Vanessa memegang tangan gw.
"Lihat kamu lebih nyaman sha."
"Heh jangan gombal," ucap Vanssesa agak malu.
"Siap-siap ya nanti malam oke," bisik gw di telinga Vanessa.
"Ihh jangan gitu deh, malu tau," ucap Vanessa lalu memeluk tangan gw dan tertawa.
"Ngapain malu sihh, kan udah halal," ucap gw.
"Okeee selamat malam semuanya, terima kasih untuk para tamu undangan yang sudah hadir ke acara pernikahan Iqbaal dan sahabat saya Vanessa, oiya congrats buat yang ada di atas pelaminan yaa doain gw biar cepet nyusul hehe. Di sana saya sebagai MC..."
Deby selaku MC di pernikahan kita kali ini, dari tadi pagi sampai sekarang dia masih saja kuat untuk mimpin acara, sampai gw bingung makan apa ini anak bisa sampai sekuat itu mimpin acara, Vanessa terlihat tersenyum bahagia saat melihat temannya yang selalu melawak itu.
"Saya yakin kalian bosen denger omongan saya dari pagi, and now yang di tunggu-tunggu oleh para jomblowan dan jomblowati yaitu lempar bunga, inget siapa cepat dia dapat ya, jangan ribut oke, semoga berhasil dan segera nyusul mereka kalau ada yang dapet hehe, shaa, baal, silahkan mulai okee," ucap Deby.
Semua teman-teman Dosen gw yang masih jomblo dan para mahasiswa dan mahasiswi teman Vanessa semuanya berkumpul di tengah-tengah, gw memegang pinggang Vanessa lalu kita berputar balik membelakangi mereka.
"Kita mulai ya," ucap gw.
"Satu, dua, tigaaaa." Gw dan Vanessa mulai melempar bunga bersamaan, saat bunga telah terlempar, tiba-tiba suara cempreng karin terdengar jelas.
"WEEEEHH GW DAPET, YESSS GW NIKAAAAH HAHAH," ucap Karin, gw dan Vanessa langsung tertawa saat melihat karin yang kegirangan.
"SELAMAT KAARIINN," teriak Vanessa ke karin.
"IYA SHAAAA..."
Sudah pukul 21.00 waktunya penutupan acara, keluarga gw, teman-teman dekat, gw dan Vanessa semuanya memegang balon pink dan hijau pastel, para tamu yang lainnya mengabadikan moment ini dengan memvideokannya di ponsel mereka masing-masing.
"Sudah siap semuanyaaaaa...?" Tanya gw.
"Sudaaah...."
"Ayo kita mulai, satuu, duaaa, tigaaa."
Balon mulai berterbangan, gw merangkul Vanessa lalu kami tertawa riang, best moment banget pokoknya malam ini, gw akan inget semua masa-masa bahagia ini, yang terpenting gw dan Vanessa udah halal di mata Agama dan Negara.
Selesai acara, semua tamu termasuk teman-teman yang lain langsung pulang ke rumah mereka, sementara itu keluarga gw masih menginap di hotel ini sampai besok. Kali ini gw sudah berada di dalam kamar, sementara Vanessa sedang berada di kamar mandi.
"Shaa, udah belum?" Tanya gw karna gw benar-benar mau mandi.
"Sabar pak, eh baal maksudnya," ucap Vanessa lalu perlahan dia membuka pintu kamar mandi, terlihatlah Vanessa yang mengenakan piyama dress di atas lutut, wajah tanpa make upnya itu membuat gw makin terpesona di buatnya.
"Ehh, katanya mau mandi, udah sana mandi," suruh Vanessa.
"Iya-iya aku mandi," ucap gw lalu masuk ke dalam.
Selama gw mandi tidak terdengar suara apapun dari luar sana, apa jangan-jangan Vanessa sudah tertidur?, tidak-tidak gw gamau menyia-nyiakan malam ini, buru-burulah gw keluar dari kamar mandi, gw melihat Vanessa sedang memainkan hpnya dengan posisi menyamping. Gw naik ke atas kasur lalu gw mekati Vanessa dan mencium pipinya dari belakang.
"Cepet banget," ucap Vanessa terkejut.
"Hehe iya, kenapa emang?" Tanya gw.
"Emm, engga kok hehe," ucap Vanessa lalu dia lanjut memainkan hpnya, merasa tidak dipedulikan, akhirnya gw memulainya terlebih dahulu dengan mengelus pahanya, makin lama Vanessa terlihat tidak nyaman karna gw sekarang menggigit cuping telinganya.
"Baal, pliss," ucap Vanessa memohon.
"Kenapa shaa, gak mau?" Tanya gw.
Vanessa mengangguk.
"Its oke sha, kita udah halal gausah malu," ucap gw lalu Vanessa menoleh, gw membetulkan posisi Vanessa sehingga sekarang dia telentang dan gw yang mengungkungnya.
"Bisa besok kan," ucap Vanessa.
"Tapi aku mau kamu malam ini, plis ya boleh," ucap Vanessa.
"Iya bo, mphhh,ahh..."
~~~~~~~~
Heheh
Doble up gak nih?
Vote yaa
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote dan komen
🤗😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
Roman d'amourEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas