Graduation & suprise

5.5K 344 10
                                    

Vanessa POV

Im so exited today!
You know, today is my Graduation
Emm im very happy, thank God

Hari kelulusan, hari di mana semua orang menantikannya, begitu juga denganku, setelah berkecimpung di dunia perkuliahan selama 5 tahun lamanya akhirnya aku bisa lulus dan melanjutkan mimpiku.

Mimpi menjadi seorang Entrepreneur sepertinya akan segera terwujut entah tahun ini atau tahun depan, aku sudah menabung sejak dari SMA dan Alhamdulillah sekarang sudah terkumpul hampir 500 juta, tapi itu sepertinya belum cukup untuk membangun sebuah galeri. aah sudahlah sekarang aku akan menikmati kelulusanku dulu.

Kami semua dikumpulkan di Aula FSR untuk di beri sebuah pidato, Iqbaal juga ada di atas panggung bersama Dosen-Dosen lain, kepala kampus di sini berpidato cukup panjang dan lama aku agak sedikit mengantuk, sementara Deby dia malah tertidur di bahu mamanya.

Oiya mama, papa, kak sila, kak julio dan semua keluargaku turut ikut serta dalam acara graduation ini. Kali ini saatnya pemberian sertifikat dan piagam untuk para mahasiswa dan mahasiswi, kami di panggil sesuai urutan dan sekarang giliran aku.

"Vanessa Gabriela, si ratu humble di kampus silahkan naik ke atas," ucap MC.

"Selaku suaminya, silahkan pak Iqbaal memberi piagam dan sertifikat," ucap MC lagi dan satu Aula bersorak ria.

Dengan jas abu-abu yang aku siapkan tadi pagi Iqbaal begitu keren hari ini, dia berjalan ke arahku dengan senyumannya yang menawan, dia sekarang sudah di depanku dan menatapku.

"Selamat sayang," ucap Iqbaal lalu mengalungkan piagam dan memberiku sertifikat, tanpa rasa canggung dia memelukku di hadapan semua orang.

"Makasih," ucapku terharu.

"Yaaaahh abis ini gak ada bahan bucinnya pak Iqbaal," ucap Nichol dari bawah dan satu Aula tertawa lagi begitupun aku dan Iqbaal.

Di luar Aula.

"Sashaa, congrats yaa, aaa gw mau nangis kan," ucap Karin lalu memelukku.

"Gausah nangis woy, kan kita bisa ketemu lagi," ucapku.

"Hmm iya, ya," ucap Karin terkekeh.

"Mending kita foto, Ujaan, Nichol, ayo foto," ajak Deby ke Fauzan dan Nichol.

"Eeeh fotoin dong tim dokumentasi," suruh Deby ke salah satu junior yang menjadi tim acara ini.

"Siap ya kak, 1, 2, 3."

Cekrekk

Cekrekk

Cekrekk

"Okee, btw nanti kirimnya di Ig aja lu follow kan ig gw?" Tanya Deby.

"Iya punya, malam aku kirim ya," ucap dia lalu pergi.

Aku kembali asik berbincang, Iqbaa tidak kunjung terlihat dan keluargaku sepertinya juga tidak terlihat, akhirnya aku trus berbincang saja dengan teman-teman lainnya.

"Shaa," panggil seseorang.

Aku, Deby, dan Karin langsung terkejut.

"Angga?"

"Happy graduation, nih buat kamu," ucap Angga memberi bucket bunga kepadaku.

"Makasih, lu kok di sini?" Tanyaku bingung.

"Iya gw salah satu tim backstage," jawab Angga.

"Owh, sekali lagi makasih ya," ucapku dan Angga hanya menjawabnya dengan anggukan.

"Masih aja tuh anak,"ucap Deby.

"Biarin lah," ucapku.

~

Niatku sepulang dari acara Graduation, aku ingin lanjut tidur, tapi apadaya, Iqbaal selalu mengangguku dengan kelitikannya, karna kegelian akhirnya aku pun bangkit dari kasur lalu duduk di pinggirnya.

"Ikut aku yuk," ajak Iqbaal.

"Kemanaaaa, aku capek," ucapku.

"Ikut aja ayo apa," paksa Iqbaal lagi.

"Ckkk, yaudah aku siap-siap dulu," ucapku.

Dengan santainya aku hanya memakai hoodie dan celana jeans, sementara Iqbaal dia memakai kemeja rapih. Menggunakan mobil kami berangkat ke suatu tempat yang aku bahkan tidak tau lokasinya di mana.

"Sebenarnya mau kemana si?" Tanyaku.

"Ke Ragunan sha," jawab Iqbaal terkekeh.

"Oo ragunan," ucapku malas namun tidak percaya.

Iqbaal membelokan mobilnya ke tempat yang cukup sepi, banyak toko-toko yang cukup elit menurutku di sini, saat aku keluar dari mobil, ternyata di sini tidak terlalu sepi juga, banyak orang yang sedang membereskan barang-barang yang akan di jual di toko.

"Kita mau apa?" Tanyaku.

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu," jawab Iqbaal lalu dia menarik tanganku, aku hanya bisa mengikutinya saja.

"Selamat datang pak Iqbaal dan bu Vanessa," ucap seorang laki-laki.

"Mm terimakasih," ucap Iqbaal.

"Mau ngapai si baal?" Tanyaku lagi tapi agak berbisik.

"Baiklah karna istri saya sudah bertanya-tanya saya akan membuka kain hitam penutup logo ini," ucap Iqbaal.

"Silahkan pak silahkan," ucap dia.

Iqbaal perlahan menarik kain hitam itu, terlihat sebuah logo bertuliskan 'VANESSA ART GALERY', wow ini, ini adalah impianku selama ini, ku pikir aku akan membangunnya sendiri tapi ternyata Iqbaalah yang mewujudkan mimpiku.

"Buat kamu sha," ucap Iqbaal tersenyum.

Aku masih terdiam dan tidak percaya.

"Istrinya speechles pak."

"Vanessaaa."

"Iyaaa aku dengar, baal, kamu, hiks, baik banget, hiks," aku mulai meneteskan air mataku.

"Yaaah nangis kan, cup, cup,"Iqbaal yang langsung memelukku.

"Terima kasih banyak Baal, kamu udah wujud in mimpi aku, terimakasih," ucapku.

"Udah kewajiban aku untuk bahagiain kamu sha," ucap Iqbaal lagi dan ucapannya itu benar-benar terdengar sangat tulus.

"Iya baal."

Kami memasuki ruangan yang masih kosong itu, saat aku pergi ke ruang penyimpanan ternyara ada beberapa lukisan yang di buat olehku, Karin dan Deby, bahkan Iqbaal berkata mereka akan turut membantuku dalam pengembangan usaha Art galery ini.

Bukan hanya itu, entah uang dari mana, tiba-tiba Iqbaal mengajakku ke paris untuk melalukan lelang lukisan, aku sempat menolak, tapi Iqbaal malah memaksaku dan akhirnya aku pun setuju untuk pergi ke paris lusa, sekalian liburan juga si hehe.

~~~~~~

Sisain satu dong yang kaya pak Iqbaal hehe
Voteee
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote, komen

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang