"Baal, temani aku di sini ya, jangan pergi," ucap Vanessa takut.
"Iya sayang, aku akan di sini temani kamu, tenang ya rileks," ucap Iqbaal.
"Saakhitt baal aakh."
"Iya sakit ya, sebentar lagi bidannya datang kok," ucap Iqbaal sambil berusaha menenangkan Vanessa.
Sepuluh hari sebelumnya di mana Vanessa masih bisa tertawa lepas dan twins yang ada di dalam kandungannya masih belum bergerak terlalu aktif. Sekarang adalah hari di mana Vanessa akan melahirkan twins ke dunia, rasa sakit yang luar biasa sedang Vanessa alamin sekarang.
Wajah Iqbaal tak henti-hentinya mengeluarkan keringat, dia nampak panik karna baru kali ini dia melihat wanita yang akan melahirkan, juga Vanessa tidak mau Iqbaal pergi dan jauh darinya, dengan keberanian yang sudah Iqbaal kumpulkan akhirnya dia mau menemani Vanessa untuk melakukan persalinan.
"Bapak yakin mau temani bu Vanessa di sini?" Tanya Bidan.
"Baal pliss," ucap Vanessa memohon.
"Iya Bu saya akan temani istri saya," ucap Iqbaal.
"Baik, kita mulai persalinannya ya," ucap Bidan itu.
Keringat sudah bercucuran, Iqbaal menciumi seluruh wajag Vanessa sementara Vanessa sedang bersiap-siap untuk menghela napas. Iqbaal memegang tangan Vanessa erat, air mata Iqbaal tiba-tiba ikut menetes karna tidak tega melihat Vanessa.
"Tarik napas bu, lalu hembuskan perlahan."
"Ekkkhhhh, huft, huft, aaargghhhh, Iqbaaaaaalll."
"Terus sayang ayo kamu bisa."
"Aaaakkkk, baaal, mamaaaa."
"Sedikit lagi bu."
"Enghhhhh."
Oek oek oek
Bayi pertama telah keluar dengan selamat, suasana agak sedikit tenang, Vanessa nampak sangat terengah-engah, wajah Iqbaal terlihat masih panik, karna masih ada satu bayi yang belum keluar dari perut Vanessa. Rasa sakit masih Vanessa rasakan, anak keduanya terus saja bergerak aktif di dalam.
"Tunggu ya bu," ucap Bidan.
"Sabar sha, kamu bisa, Deo udah lahir, sekarang tinggal Neo ya," ucap Iqbaal sambil mengelus rambut Vanessa lalu mencium keningnya.
5 menit kemudian.
"Ibuu bidan, ini istri saya mau melahirkan lagi," ucap Iqbaal panik.
"Iya pak sabar pak," ucap Bidan itu.
Persalinan Neo beda dengan Deo, Neo sangat membutuhkan waktu yang lama karna posisi bayinya sungsang, kaki Neo keluar terlebih dahulu jadi ini lumayan sulit dan perjuangan sekali bagi Bidan, Wajah Iqbaal sangat pucat, kalau bisa dia mungkin akan pingsan di sini.
Penantian akhirnya berakhir, Neo sudah keluar dengan selamat begitu juga Vanessa, aura bahagia langsung terpancar dari wajah Iqbaal, dia kembali mencium seluruh wajah Vanessa berkali-kali.
"Shaaa selamat yaa," ucap Iqbaal senang.
"Iya kamu juga ya," ucap Vanessa.
"Ini yang pertama pak, silahkan di gendong," ucap salah satu suster.
"Hai Deo, ini papa, dan itu mama," ucap Iqbaal.
"Mana aku mau liat," ucap Vanessa lalu Deo di taruh di sampingnya.
"Hey, gumush banget si, mirip papah kamu," ucap Vanessa.
"Dan ini yang keduanya ya pak," ucap Suster itu lagi lalu membetikan Neo ke Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
RomansaEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas