"Neo, Deo, Iqbaal," panggil Vanessa ke tiga bayinya itu.
"Iya mama," sahut mereka bersamaan.
"Makan ayo, mama udah selesai masak," ucap Vanessa tersenyum.
Bunyi lift yang sudah sampai di bawah membuat Vanessa refleks menoleh, dilihatlah ketiga wajah kesayangannya yang tersenyum manis seakan senang menyambut pagi ini. Neo dan Deo berlari kecil menuju meja makan, dan Iqbaal mengangkat mereka satu persatu untuk membantunya duduk.
Makanan mulai dihidangkan ke piring mereka masing-masing. Vanessa kali ini hanya memasak bahan yang ada saja di dalam kulkas, bulan ini sebagian asisten rumah tangganya semua pamit ke kampung sebentar dan hanya tersisa Bi Jum dan Fifi baby sitter Neo dan Deo.
"Ohh ya baal, kamu nanti ada jadwal ngajar di kelas?" Tanya Vanessa.
"Ada, di kelas kamu," jawab Iqbaal.
Menjengkelkan! Kenapa harus Iqbaal yang mengajar kali ini, padahal Vanessa ingin satu hari saja tidak ikut kelas Iqbaal. Bukan apa-apa, Iqbaal selalu menggodanya setiap kali mengajar, itu membuat Vanessa tidak fokus sama sekali.
"Aku bingung banget," ucap Vanessa.
"Bingung apa?" Tanya Iqbaal.
"Tentuin tema Tesis," jawab Vanessa.
"Nanti aku bantuin, ke ruangan aku aja," ucap Iqbaal.
"Beneran?" Tanya Vanessa.
"Iya sayang," jawab Iqbaal.
"Aaaa makasihh," ucap Vanessa.
Iqbaal tersenyum dan mereka melanjutkan makan. Selesai makan, Iqbaal terlebih dulu mengantar Twins ke play Groupnya, setelah itu dia kembali ke rumah untuk bersiap-siap. Sementara Vanessa, dia tengah memasukan barang-barangnya ke dalam ransel miliknya.
"Bantuin aku pake dasi dong," ucap Iqbaal sambil memeluk Vanessa dari belakang.
"Hmm, gitu aja gak bisa," ucal Vanessa.
"Tolong kaan," ucap Iqbaal.
"Yaudah sini."
Vanessa berbalik menghadap Iqbaal. Dia fokus pada dasi Iqbaal sementara Iqbaal terus saja menggoda Vanessa, kadang mengecup keningnya, menarik pinggang Vanessa agar lebih dekat dengannya, tapi Vanessa nampak acuh.
"Udah selesai," ucap Vanessa.
"Cuek banget sekarang kamu," Ucap Iqbaal.
Vanessa tersenyum, dia mengecup bibir Iqbaal singkat dan berlalu pergi meninggalkan Iqbaal yang tengah cengengesan mendapat hal itu darinya.
****
Seperti biasa, sebelum berangkat ke kampus, Vanessa selalu datang ke Galeri miliknya, kadang untuk menitipkan Deo dan Neo pada temannya, juga kadang hanya sekedar mengambil pesanan teman-teman kampusnya.
Tapi kali ini Vanessa hanya memantau sebentar, di rasa aman dan terkendali, dia langsung berangkat ke kampus bersama Iqbaal.
"Shaa, kita udah lama banget tau gak jalan-jalan berdua," ucap Iqbaal.
"Emangnya mau ninggalin anak-anak di rumah?" Tanya Vanessa.
"Ihh dia mah anaknya mulu, suaminya di kacangin," jawab Iqbaal.
Vanessa tertawa,"Ya aku si mau aja, tapi kamunya, nanti tiba-tiba, gajadi deh sayang, kasian anak-anak, nanti kalo mereka gini gimana, kalo mereka gitu gimana," ucap Vanessa.
Iqbaal mendengus geli,"Tapi ini beneran," ucap Iqbaal.
"Lagian tumben banget ngajak jalan berdua," ucap Vanesha.
"Kaan aku mau punya anak perempuan sayaangg..."ucap Iqbaal dengan entengnya.
Vanessa tertawa dan dia memukul lengan Iqbaal. Mengajaknya jalan karna ada sesuatu permintaan yang sudah lama Iqbaal inginkan. Sesampainya di kampus, Iqbaal dan Vanessa pun berpisah. Dari jauh terlihat Deby yang sudah menunggu Vanessa, Vanessa berlari kecil menghampiri Deby.
"Byyyy," panggil Vanessa.
"Lama banget luu," omel Deby.
"Yaa maap, ayo masuk," ucap Vanessa.
"Sumpah yaa, suami gue bawel banget, masa dia gak boleh gue ngampus," cerita Deby.
"Yaaa dia pengen ngabisin waktu bareng lu kali, sama aja kaya gue, Iqbaal ngajakin gue liburan tanpa Neo dan Deo," ucap Vanessa.
"Yaudah kita liburan bareng aja," ucap Deby.
"Boleh juga, lu juga belum honey moon kan?" Tanya Vanessa.
"Belum hehe."
Bukan membicarakan tentang tema tesis yang di tugaskan pada mereka. Vanessa dan Deby malah membahas Negara mana yang akan mereka kunjungi untuk liburan. Deby sibuk mencari harga tiket di web pencarian, sementara Vanessa sedang menghayal barang apa yang akan di beli untuk buah tangan.
"Barcelona... mau gak?" Tanya Deby.
"Gak paris aja?" Tanya Vanessa.
"Aah engga aahh, Balcelona aja," ucap Deby.
"Barcelona di mana si?" Tanya Vanessa penasaran.
"Spanyol astagfirullah, gitu doang gak tau," ucap Deby.
"Hehe, yaudah tentuin aja waktunya, gue nanti kasih tau Iqbaal," ucap Vanessa.
"Yaudah deh," ucap Deby.
"Ayo ke kelas by, sebentar lagi mulai," ajak Vanessa.
"Iya-iya bentar."
****
Votee jangan lupa
Maaf kalo typo
Makasih yang selalu dukung cerita ini🤗😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
RomansaEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas