Penolakan

4.9K 299 39
                                    

Tim IqbaalLia / Tim IqbaalVanessa nih?
Hehe
enjoy the story

Happy Reading
"DIPAKSA MUNDUR OLEH LOGIKA, DI PAKSA BERTAHAN OLEH PERASAAN."
quotes dari tik tok makasih:)

****

2 minggu kemudian

Lombok, Bali 11.00 WITA

"Twins...Ayo makan sayang, mama udah masak nih," panggil Vanessa pada kedua putranya yang masih saja tertidur.

"Biarin aja kali sha, mereka tidur jam sebelas malam," ucap Julio.

"Gapapa kak, aku lagi mencoba mendisiplinkan mereka," ucap Vanessa tersenyum.

Karna tidak kunjung mendapat jawaban dari kedua anaknya, akhirnya Vanessa memutuskan untuk naik ke kamar atas. Saat sampai atas ternyata Vanessa mendapat Twins tengah asik mandi. Pantas saja suara Vanessa tidak mereka dengar.

"Kirain mama kalian masih tidur sayang," ucap Vanessa sambil membereskan tempat tidur Twins.

"Tidak maah, aku, Neo, Kiano dan Clara hari ini mau melukis bersama di taman belakang," ucap Deo.

"Oowww, yasudah, kalau sudah selesai turun ya, kita sarapan sama-sama," ucap Vanessa.

"Baik mah."

Lombok Bali, tempat yang dipilih Vanessa untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Bali juga adalah tempat semua keluarganya berkumpul. Sejak Perusahaan utama Papa Vanessa berpindah di Bali dan sejak saat itu juga orang tua, dan kedua kakak Vanessa juga pindah ke Bali kecuali Vanessa.

Sudah dua hari dia berada di sini. Kepulangannya lusa lalu ke jakarta untuk menjemput Twins mengundang banyak pertanyaan dari Bunda maupun Ayah Iqbaal. Vanessa tidak tau harus mengatakan apa, dia bahkan berbohong dan bilang kalau semuanya baik-baik saja.

Vanessa tidak memberi tahu kedua mertuanya maupun teman-temannya, karna Vanessa hanya ingin dirinya tenang sebentar, ada saatnya dia akan menghadapi ini semua dengan tenang.

Jakarta 10.00 WIB

"Aku gabisa menahan diri Bunda," ucap Iqbaal emosi.

"Ini salah kamu baal, kamu yang menyebabkan keretakan hubungan kamu dengan Vanessa. Lagian, untuk apa kamu kembali menjalin kedekatan dengan Lia, dia hanya masa lalu kamu, Bunda bahkan tidak percaya kalau kamu akan melakukan ini semua," ucap Bunda Iqbaal.

"Iya Bunda, Iqbaal salah, tapi Iqbaal mau segera susul Vanessa dan anak-anak," ucap Iqbaal.

"Nurut kata Bunda, biarkan Vanessa tenang dulu sampai dia siap untuk menemuimu, setelah itu, Bunda baru akan mebolehkan kamu ke Bali," ucap Bunda.

Iqbaal menghela napasnya. Rasa kehilangan kini Iqbaal rasaka  saat Vanessa tidak ada di sisinya. Kebahagiaannya lenyap begitu saja. Walau ada Lia yang selalu menemani, tapi Iqbaal masih merasa kesepian saja. Ingin rasanya dia menemui Vanessa sekarang juga.

Iqbaal mengambil ponsel miliknya, lalu dia mencoba menghubungi Omara.

Terhubung.

"Mar, gue mau ketemu lu."

"Hah, kenapa tumen?"

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang