keputusan mendadak

4.6K 299 29
                                    

Untuk: Iqbaal

Saya percaya kamu, tetapi kamu menyia-nyiakannya. Aku mencintaimu, tapi kamu mengkhianatinya Aku pikir hubungan kita akan baik-baik saja, tetapi ternyata dia kembali dan kamu, haha, kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengannya

Kalau kau mengira aku cemburu, tentu saja tidak. Aku sakit hati bahkan air mataku saja sampai tidak bisa menetes. Maafkan aku kalau aku pergi begitu saja tanpa pamit. Tapi aku harap kau sadar dengan kepergianku.

Terimakasih untuk waktu mu selama dua hari yang berahrga ini. Sampai jumpa lagi, tapi aku harap tidak.

Semoga bahagia.

Vanessa.

~~~~~~~~~~~~~~

"Apah, ini, ini gak mungkin."

Iqbaal yang baru saja sampai di depan pintu kamar hotel miliknya, tiba-tiba menemukan sebuah surat yang terselip di bawah pintu. Dia terkejut saat membuka isi surat itu yang ternyara adalah surat yang di tulis oleh Vanessa sendiri.

Tok
Tok

"Shaaa, buka pintunyaa."

"Vanessa."

"Percuma pak, Vanessa sudah pergi satu jam yang lalu, ini kartunya yang dia titipkan ke saya," ucap Deby.

"Dia pergi ke mana Deb?" Tanya Iqbaal penuh selidik.

"Saya tidak tau, so pasti dia mau kembali ke indonesia," jawab Deby."

"Shaaaa kenapasi," ucap Iqbaal kesal.

"Pak, saya cuma mau bilang, janga menyia-nyiakan orang yang seperti Vanessa, karna dia beda, bapak beruntung. Tapi sayangnya, bapak malah menyia-nyiakannya, saya harap semuanya akan kembali seperti semula," ucap Deby dan tanpa pamit dia berbalik badan lalu pergi menjauhi Iqbaal.

Iqbaal merasa sangat bersalah, dia menyesal, kenapa dia tidak menceritakan semuanya dari awal. Saat masuk ke dalam kamar, buru-buru Iqbaal menelpon Vanessa, tapi sayangnya tidak dapat jawaban, mengirim pesanpun juga tidak guna karna dia telah di blok oleh Vanessa. Iqbaal mengusap wajahnya kasar dan dia kembali keluar dari kamar untuk menghampiri Lia.

****

Kejadian satu jam yang lalu.

Vanessa sudah siap untuk turun ke bawah, rencananya dia dan Deby ingin sekali makan es krim di toko es krim yang ada dekat di luar hotel. Dia membuka pintu, dan mengambil kartu, baru saja dia ingin naik ke dalam lift, tiba-tiba Deby keluar dari dalam lift.

Deby mengerutkan dahinya,"Kok, rambutlu panjang lagi si?" Tanya Deby.

"Hah, gajelas dah lu, rambut gue emang panjang," jawab Vanessa yang juga ikut bingung.

"Trus yang di bawah, sama Iqbaal siapa, kok mirip lu, tapi rambutnya pendek," ucap Deby.

"Apaansi, lu kenapa, demam? Aneh deh."

"Ihh seriusan, ayo kita liat kalo lu gak percaya," ajak Deby.

Vanessa menuruti permintaan Deby, mereka berdua pergi ke tamab hotel yang letaknya persis di dekat lift, jadi saat mereka sampai di bawah, sudah terlihat pemandangan taman hotel.

Mata Vanessa terbelalak dia tidak percaya melihat pemandangan di depannya. Terlihat Iqbaal yang tengah duduk di bangku taman dengan wanita yang mirip sekali dengan dirinya, Iqbaal nampak berbincang ria dengan wanita itu dan wanita itu sepertinya sangat nyaman bersender di bahu Iqbaal.

Air mata mulai menetes, Deby menepuk-nepuk pundak Vanessa untuk menenangkan tangisannya.

"Byy," ucap Vanessa yang tidak tau harus bicara apa apa Deby.

"Kita ke atas aja ayo," ucal Deby.

Vanessa mengangguk lemah.

Di kamar.

"Lu seriusan mau ke indo sekarang juga?" Tanya Deby.

"Iya by, gue gak bisa digiin, sakit hati banget gue," jawab Vanessa.

"Iya sha gue tau, tapi pliss jangan kaya gini, selesai dulu dengan pikiran dingin, gue gak mau lu kenapa-napa," ucap Deby.

Vanessa tersenyum. "Tenang aja By," ucap Vanessa.

"Shaaa dengerin guee."

"Ini kartu hotelnya, oh yaa sebentar," ucap Vanessa lalu dia kembali duduk di pinggir ranjang.

Vanessa mengeluarkan buku diarynya lalu merobek kertas yang ada di buku itu. Lalu mulai menulis surat. Deby tidak ingin kalau Vanessa pergi mendadak seperti ini. Deby tau ini sangat sulit untuk Vanessa tapi keras Kepala yang Vanessa milikki tidak akan bisa merubah keputusannya.

"Semoga dia paham apa yang gue tulis di surat ini," ucap Vanessa.

"Shaa, lu serius kan," tanya Deby.

"Iya Deby, gue serius," Jawab Vanessa.

Deby menghela napas. "Yaudah lu hati-hati ya, sampai jumpa lagi di jakarta," ucap Deby.

"Gue ke jakarta cuma sebentar aja, jemput twins," ucap Vanessa.

"Loh terus lu mau ke mana?" Tanya Deby.

"Nanti kalau gue udah tenang gue akan kasih tau lu, gue pergi dulu by, bersenang²lah sama Arnold di sini," ucap Vanessa.

Deby mengangguk tersenyum lalu mereka saling berpelukan.

****

Tok
Tok

"Lia."

Ceklek.

"Iya baal kenapa?" Tanya Lia.

"Aku mau kembali ke indonesia," jawab Iqbaal.

"Sekarang?" Tanya Lia.

"Iya."

"Aku ikut baal," pinta Lia.

"Tapi--"

"Pokoknya aku mau ikut," ucap Lia memaksa.

Karna tidak tau harus berbuat dan bicara apa lagi, akhirnya Iqbaal mengiyakan permintaan Lia untuk ikut dengannya ke Indonesia. Iqbaal sudah siap dengan barang-barang miliknya, tapi sayangnya saat dia sudah sampai di bandara, tidak ada lagi penerbangan menuju indonesia jam ini, penerbangan terakhir sekitar 1 jam yang lalu.

Iqbaal merasa kesal, Lia yang tidak tau apa permasalah yang Iqbaal hadapi hanya diam dan bingung. Dia juga tidak tau harus bicara apa lagi.

"Kita kembali ke hotel," Ucap Iqbaal.

"Urusan kamu bagaimana?" Tanya Lia.

"Nanti aku pikirkan lagi, sekarang kita kembali ke hotel," jawab Iqbaal.

"Baiklah."

****

Vote guys
Maaf kalo typo

Sampai jumpa besok👋
Gatau juga bsk atau lusa hehe

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang