Akibat di larang beli kinder Joy

6K 356 2
                                        

Iqbaal POV

Perkara pagi ini di mana Vanessa tiba-tiba jatuh dari tangga karna kesalahannya sendiri, niat gw hanya ingin membantu dengan cara mengendongnya, bukannya menerimanya, Vanessa malah kesal dan marah-marah tidak jelas.

Karna gw gak mau bikin dia tambah bad mood akhirnya gw lebih memilih untuk pergi ke ruang kerja gw dan menyelesaikan beberapa pekerjaan, besok gw dan Vanessa akan ke paris maka dari itu gw mau semua kerjaan gw rapih hari ini.

Cukup lama gw berada di dalam ruangan ini, saat gw menoleh ke arah pintu, berdirilah seorang Vanessa dengan wajah yang gw mudah mengartikannya, Ya pasti kakinya sakit karna dia terjatuh tadi. Sebagai suami yang baik dan pengertian, gw bangkit dari duduk gw lalu berjalan menghampiri Vanessa.

"Kenapa?" Tanya gw pura-pura tidak tau.

"Sakit kakinya," jawab Vanessa lesu.

"Terus?" Tanya gw lagi.

"Pijitin baal," jawabnya lagi tapi dengan nada merengek.

"Gamau ah," ledek gw.

"Aaa aku minta tolong," rengeknya lagi.

"Haha, iya iya aku pijitin, tapi mau di sini apa di kamar?" Tanya gw.

"Terserah."

Akhirnya gw menuntun Vanessa ke sofa yang ada di ruang kerja gw, dia duduk di sana lalu gw mengangkat kakinya dan di taruh di atas paha gw, wajah kenyerian sangat terlihat pada Vanessa.

Pletak
Pletak

Vanessa terdiam.

"Gak sakit?" Tanya gw.

Satu tetes, 2 tetes, dan akhirnya dia malah menangis kejar, gw menatap dia bingung, padahal gw hanya memijit kakinya, bukan mematahkannya, haduhh cobaan apa lagi ini. Sasha melirik gw sebentar lalu dia kembali menangis.

"Apasi kok nangis?" Tanya gw.

"Kamu mijetnya gak pake perasaan, hiks," jawab Vanessa.

"Dimana-mana pijet tuh kaya gitu, kalo yang pake perasaan mending kamu ke baby spa deh," ucap gw terkekeh.

"Aaa...aku bukan bayi Iqbaal....", rengeknya lagi.

"Yaudah jangan nangis yallah," ucap gw dan karna kasian akhirnya gw langsung memeluknya.

"Bayi gedenya akuu inihhh," ledek gw lagi.

"Aaaa, gaak!"

"Iya iya engga."

5 menit berlalu, tangisannya sudah mereda dan katanya kakinya juga sudah tidak sakit, Alhamdulillah semua pekerjaan gw telah selesai and now gw mau packing untuk besok, di bantu sasha gw mulai memasukan beberapa pakian hangat seperti mantel, jaket, sepatu salju dan yang lainnya, karna beberapa hari ini paris sedang di landa badai salju.

"Mau beli snack?" Tanya gw.

"Mau laaa," jawab Vanessa.

"Aku aja yang beli ya, takutnya kaki kamu sakit," ucap gw.

"Ihh kamu kan gatau apa aja yang harus di beli," ucap Sasha.

"Eem yaudah ayo, kalo kakinya sakit lagi bilang ya."

"Iyaa..."

Mumpung uang gw lagi banyak hehe sombong ya, akhirnya gw mengajak Vanessa ke mall, sekalian gw mau beli sarung tangan dan kaos kaki. Vanessa juga mengajak gw nonton biosķop dan belanja baju ya gw hanya mengiyakan saja biar dia senang.

Di mall.

"Ke supermarket dulu apa beli sarung tangan dulu?" Tanya Vanessa.

"Supermarket aja dulu, nanti barang-barangnya kan pak Hardi yang bawain," jawab gw.

"Owh yaudah."

Kebiasaan seorang Vanessa saat dia ke supermarket yaitu malas jalan dan dia malah naik ke atas troli lalu duduk di dalamnya, banyak orang yang menggelengkan kepala saat melihatnya, tapi gw its oke aja lagipula emang sifatnya kaya gini mau diapain lagi hehe.

Gw mendorong barang-barang dan Vanessa yang sekarang cukup berat karna gw kasih makan enak setiap hari, Saat sampai di tempat snack, akhirnya Vanessa turun, dia berdiri di hadapan gw dan memasang wajah sok imutnya.

"Boleh beli banyak?" Tanya dia.

"Boleeh shaa, aku mah tinggal bayar aja selesai," jawab gw.

"Okeee deh hehe."

"Baal, sayang sini deh," panggil Vanessa.

"Apa?" Sahut gw.

"Sini dulu," jawab dia.

"Baal kinder joynya lucu," ucap Vanessa.

"Gak boleh kalo beli itu," ucap gw tegas tapi bercanda.

"Yaudah gak jadi," ucap Vanessa tersenyum simpul.

Vanessa tersenyum menandakan dia tidak papa karna tidak jadi membeli kinder joy, biasanya kalau permintaannya tidak di turuti dia malah ngambek dan bad mood, namun kali ini dia nampak baik-baik saja dan masih tersenyum.

Namun...sepanjang jalan dia hanya terdiam, gw juga ikut terdiam, semua sudah di bayar di kasir dan belanjaan gw sekarang sudah di bawa oleh pak hardi ke mobil, saatnya mampir ke Toko untuk membeli kaos kaki dan sarung tangan.

Tidak biasanya Vanessa terdiam seperti ini, dalam pikiran gw apa dia benar-benar ingin kinder Joy, gw juga bingung, biasanya dia kalau gw ingin membeli barang, Vanessa lah yang sibuk memilih apa yang cocok, namu sekarang dia tidak di samping gw dan gw lihat dia sedang berada di tempat khusus tas.

"Mau beli tas?" Tawar gw.

Vanessa menggeleng.

"Pulang aja ya abis ini," ucap dia.

"Loh kenapa?" Tanya gw bingung.

"Gaak, ngantuk aja kok," jawab Vanessa.

"Owh yaudah aku bayar dulu ya," ucap gw.

Di rumah Vanessa masih saja terdiam, dan gw sekarang tau masalahnya, sebenarnya dia sedang bad mood karna bercandaan gw tadi, akhirnya, demi mengembalikan moodnya, gw langsung pergi ke minimarket untuk membeli satu pack kinder joy, awalnya mbak-mbak kasir itu terkejut, tapi akhirnya saat mendengar jawaban bohong gw yaitu gw membelinya untuk anak gw akhirnya dia percaya.

Tok
Tok

"Shaa," panggil gw.

"Iya tunggu," ucap Vanessa dari dalam kamar lalu dia perlahan membuka pintunya.

"Taraaaaa," gw menunjukan satu pack kinder joy yang gw beli kepada Vanessa.

Wajahnya yang datar langsung berubah jadi riang.

"Suka?" Tanya gw terkekeh.

"Heeh, aku suka, makasih sayang," ucap Vanessa dan langsung memeluk gw.

"Iya sama-sama," ucap gw lega karna Vanessa akhirnya tidak diam lagi seperti tadi.

~~~~~~~~

Haii updatenya sore aja ya...
Vote ya guys
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote, komen.

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang