Liburan yang Iqbaal, Vanessa rencanakan akhirnya terlaksana. Sekarang mereka tengah sibuk beres-beres dan memasukan pakaian ke dalam koper. Kali ini Twins sedang tidak ada di rumah karna dua hari yang lalu setelah horse Riding mereka lebih memilih untuk ikut bersama Bunda Iqbaal.
Berdua di dalam rumah tanpa kehadiran twins mengingatkan Vanessa saat-saat di mana mereka baru menikah dan menjalani hidup bersama.
"Udah semua kan sha?" Tanya Iqbaal.
"Cek aja lagi aku mau ke bawah dulu," jawab Vanessa.
"Siaap."
Vanessa sudah turun ke bawah, Iqbaal kembali membuka koper miliknya, benar saja, dia lupa membawa headphone. Lima menit kemudian, Vanessha sudah kembali dari bawah, dia membawa banyak kantung plastik, Iqbaal bingung, untuk apa Vanessa mebawa kantung plastik sebanyak itu.
"Buat apa?" Tanya Iqbaal.
"Buang sampah kalo misalnya lagi jalan-jalan," jawab Vanessa.
Iqbaal tertawa,"Ada tong sampah kali di sana sayang," ucap Iqbaal.
"Biarin aja," ucap Vanessa.
"Yaudah deh, udah tidur yuk, besok kita berangkat pagi buta," suruh Iqbaal.
"Okeeyy."
Tidak bisa tidur kini yang di alami oleh keduanya. Sudah berbagai macam posisi tidur mereka coba, tapi apadaya, tidak ada hasil sama sekali. Iqbaal menatap ke arah Vanessa yang sibuk dengan ponselnya. Terlihat Vanessa sedang menonton chanel you tube ASMR di mana ada seseorang yang makan dalam porsi besar di sana.
"Apa serunya si?" Tanya Iqbaal.
"Seru dong," jawab Vanessa.
Video itu membuat Iqbaal juga penasaran, mereka hanyut dalam khayalan tentang makanan itu, air liur Iqbaal bahkan sampai menetes karna makanan yang di makan itu sangat mengugah selera.
"Idihh, ngiler haha," ledek Vanessa.
"Aaahh enak banget makananannya," ucap Iqbaal.
"Kamu kaya twins aja kaya gitu," ucap Vanessa.
"Haha, udah yuk tidur, mata kamu udah ngantuk tuh," ucap Iqbaal.
"Iya-iya ayo."
"Malam shaaayaang."
"Iyaa malam."
Besok harinya.
Drtt
Drtt
(Debyyss Is Calling)"Hallo by, ada apa."
"Aku udah oteweh bebs."
"Tunggu yaa guee lagi siap-siap."
"Okedeh, byee."
"Byee."
Sebelum berangkat ke Bandara, Vanessa terlebih dahulu menghubungi Bunda Iqbaal, dia melakukan panggilan Video bersama Twins. Cukup sedih dan tidak tega rasanya meninggalkan mereka berdua di indonesia berasama Bunda sementara mereka liburan ke spanyol, tapi ini semua juga twins yang menyuruh, akhirnya Iqbaal dan Vanessa memutuskan untuk berangkat.
"Baal, ayooo," pekik Vanessa berusaha memanggil Iqbaal.
"Iyaaa sabar sayang," sahutnya.
"Lama banget," ucap Vanessa.
Iqbaal akhirnta turun sambil membawa koper dan tas tangan milik Vanessa. Vanessa yang sadar kalau ternyata tasnya masih berada di atas langsung menghampiri Iqbaal dan tersenyum semanis mungkin ke Iqbaal.
"Apa senyum-senyum?" Tanya Iqbaal jengkel.
"Lupa tasnya hehe, maaf sayang," jawab Vanessa.
"Hehe, hehe."
"Uuu sayang banget sama kamu," ucap Vanessa dan Iqbaal tertawa.
Perjalanan selama enam belas jam lima belas menit berhasil terlapaui, sekarang waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, masih di dalam Bandara, Iqbaal, Vanessa, Deby dan Arnold suami Deby tengah makan malam di salah satu resto. Mereka berempat sangat kelelahan, padahal mereka hanya duduk di dalam pesawat.
"Gak ada pop mie apa di sini?" Tanya Deby.
"Gak ada lah sayang," jawab Arnold suami Deby.
Vanessa tertawa,"emangnya lo kira ini Bandara Suta," ucap Vanessa.
"Beli deb, si shoope," ucap Iqbaal.
"Hisshh si pak Iqbaal ngadi-ngadi aja ni."
Mereka berempat tertawa.
Dari Airport Barcelona El prat, mereka kembali berjalan menuju statiun Bandara, cukup lama mereka di sana karna harus membeli tiket seharga 2.20 Euro untuk sekali perjalanan. 30 menit berlalu sampailah mereka di Barcelona sants, stasiun ini menjadi pusat interchange jika ingin ganti line kereta.
"Hotelnya di mana pak?" Tanya Deby.
"Hotel Barcelo'sants, gak jauh kok," jawab Iqbaal.
"Oke oke."
Suasana malam di sini cukup mengasyikan, gemerlap lampu dan lalu lalang pejalan kaki menambah keramaian di kota ini. Tapi ada bahaya juga yang mengintai, banyak sekali pencopet yang berkeliaran, maka dari itu mereka berusaha memjaga barangnya sebaik mungkin.
Sesampainya di hotel, mereka pun langsung check in, naik ke lantai tiga, mereka mulai masuk ke dalam kamar masing-masing. Vanessa berlari kecil ke kasur king size dan dia pun melompat lalu merebahkan diri di sana.
"Aaaahhh, capeeekk banget," ucap Vanessa.
"Mandi dulu sayang, baru tidur," ucap Iqbaal.
"Iya-iya aku mandi," ucap Vanessa.
Iqbaal menyalakan televisi, tidak ada tayangan yang seru, semuanya tayangan luar negeri. Vanessa sudah selesai mandi dan dia sekarang malah sudag tertidur pulas. Iqbaal yang pensaran dengan hotel ini, akhirnya perlahan keluar dari dalam dengan membawa kartu untuk membuka pintu.
"Maaf yaa shaa lampunya mati hehe," ucap Iqbaal terkekeh karna saat kartunya di cabut, refleks lampunya juga ikut mati.
Iqbaal perlahan menutup pintunya. Dia mulai berjalan menyusuri lorong hotel, saat dia mau memencet tombol lift, tiba-tiba Iqbaal melihat seseorang yang sangat dia kenal, air mata seketika menetes, Iqbaal menghampiri wanita itu.
"Liaa," panggil Iqbaal dan wanita itu menoleh.
"iq, Iq, baal? Kamu benar Iqbaal kan?" Tanya wanita itu.
Iqbaal mengangguk dan dia langsung memeluk wanita itu dengan sangat erat.
****
Liaaa kembali?
Kira-kira apa yang akan selanjutnyaVote guys
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
عاطفيةEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas