sad news

6.4K 334 7
                                    

Hari ini di mana Vanessa lah yang gantian ngidam, entah kenapa sedari dia bangun tidur dia ingin makan bakso kuburan yang sedang viral itu, Iqbaal sebenarnya boleh-boleh saja makan itu ya walau bakso itu harganya sekitar lima juta, tapi Iqbaal yang bingung siapa yang akan menghabiskannya karna bakso itu sangat besar menurutnya.

Di sisi lain Vanessa malah sedang ngambek karna Iqbaal belum juga menuruti apa yang dia inginkan, Vanessa terus membuat keributan dengan menggunakan barang secara kasar, Iqbaal yang melihatnya malah tertawa lalu menghampirinya untuk menenangkannya.

"Ayo kita makan bakso," ajak Iqbaal tersenyum.

"Tadi katanya gak mau, alesannya kegedean baksonya," ucap Vanessa kesal.

Iqbaal tersenyum lagi.

"Senyum aja terus sampe anaknya lahir," ucap Vanessa kesal lalu dia pergi ke kamar yang sekarang sudah pindah ke bawah karna Iqbaal tidak mau Vanessa lelah hanya karna naik tangga.

"Siap-siap ya sayang aku tunggu," ucap Iqbaal lagi.

"Yaaaa papah," sahut Vanessa.

Iqbaal langsung menelpon Deby, nichol, fauzan, omara dan Gulio, dia sengaja menelpon mereka hanya untuk ikut makan bersama dan menghabiskan bakso kuburan itu, setelah mereka semua setuju Iqbaal langsung masuk ke kamar dan ikut berganti pakaian.

"Pah, pulang dari makan bakso mommy mau ke gramedia," ucap Vanesha.

"Iya."

"Terus beli chattime."

"Iya."

"Ke gucci."

"Iya."

"Beli sepatu."

"Iya."

"Abis itu pulang."

"Iya sayang iya," ucap Iqbaal sambil mencubit pipi Vanessa.

Di warung bakso.

"Hmm pada kemana ya," ucap Iqbaal.

"Siapa?" Tanya Vanessa bingung.

"Teman-teman kita laaa," jawab Iqbaal.

"Hello bumil dan caaay,"sapa Deby ke mereka berdua.

"Caaay?" Tanya Iqbaal bingung.

"Calon Ayah hehe," jawab Deby terkekeh.

"Seh ada-ada aja, yaudah masuk-masuk udah di pesen dari pagi," ucap Iqbaal lalu tak lama kemudian datanglah omara bersama gulio.

Untuk menuruti ngidam Vanessa, akhirnya Iqbaal dan teman-temannya bersedia untuk membantu menghabiskan bakso kuburan yang besarnya pake banget itu, mereka makan sedikit demi sedikit, beberapa dari mereka sudah tidak kuat maka dari itu Iqbaal menyuruh mereka untuk membungkus bakso itu lalu membawanya pulang.

"Haduh baal, lain kali kalo sasha ajak makan aneh-aneh terus porsinya banyak ajak kita oke," ucap Gulio terkekeh.

"Itu mah maulu anjir," ucap Omara.

"Haha iya-iya lain kali," ucap Iqbaal.

"Pak Iqbaal, makasih ya pak, ampe eneg saya pak kekenyangan," ucap Fauzan.

"Sama pak saya juga," ucap Nichol.

"Nanti di rumah abisin lagi tuh baksonya hehe," ucap Vanesha.

"Haha siap bumil," ucap Nichol.

"Oh ya sha, lu mau ke galeri gak nanti?" Tanya Deby.

"Engga deh by, gw mau jalan-jalan ke mall," jawab Vanessa.

"Jalan mulu luh," ucap Deby.

"Mumpung perut gw belom besar," ucap Vanessa.

"Haha yadah," ucap Deby terkekeh.

"Shaa ayo katanya mau ke gramedia," ajak Iqbaal.

"Aa iya baal tunggu," ucap Vanessa.

"Oke guys makasih ya semua," ucap Iqbaal.

Untuk memenuhi keinginan Vanessa selanjutnya, Iqbaal langsung mengajaknya ke gramedia, membeli chattime dan sepatu, namun tiba-tiba Iqbaal mendapat sebuah email penting yaitu Iqbaal sudah lolos tes dan dia akan melanjutkan beasiswa S3nya ke luar negeri, raut wajah Iqbaal seketika datar, entah kenapa dia tidak senang mendengar kabar ini.

"Kenapa baal?" Tanya Vanessa.

"Aku lolos tes," jawab Iqbaal.

"Waaah selamat, kamu lanjut S3 dong," ucap Vanessa senang.

"Iya sha, tapi aku gak mungkin tinggalin kamu sendiri, sekarang kondisi kamu lagi hamil," ucap Iqbaal.

"Hey-hey dengar, aku baru satu bulan, pasti aku dibolehin ikut kok," ucap Vanessa.

"Gak shaa, naik pesawat itu bahaya," ucap Iqbaal.

"Kita bicarakan inu di rumah aja oke," ucap Vanessa lalu Iqbaal mengiyakan.

Di rumah, Iqbaal nampak terdiam, dia terlihat sangat bingung Iqbaal di hadapkan oleh dua pilihan, yaitu apakah dia akan pergi ke sana sendiri atau dia akan membahayakan Vanessa dengan mengajaknya ke Australia.

"Kamu emang berangkatnya kapan?" Tanya Vanessa.

"Minggu depan, tapi aku belum siap shaa, aku gak mau ninggalin kamu dengan keadaan seperti ini, kalau aku pergi tanpa kamu aku malah gak fokus," jawab Iqbaal.

"Baal, aku bisa cek kandungan, kalo kandungan aku kuat pasti kita di bolehin ke Ausie," ucap Vanessa.

"Bukan masalah kuat atau gak shaa, aku sayang sama kamu, sama anak kita, aku gak mau bahayain nyawa kalian berdua cuma untuk ikut bersama aku ke Ausie," ucap Iqbaal sambil menangkup kedua pipi Vanessa.

Setelah mendengar perkataan Iqbaal tadi, seketikan Vanessa ikut bimbang, Iqbaal benar, walau kondisi kandungannya kuat, namun itu tidak menjamin semuanya. Sekarang mereka sama-sama terdiam dan memikirkan keputusan selanjutnya.

~~~~~~~~

Hmm kira-kira apa keputusan mereka
Vote ya
Maaf kalo typo
Sekarang aku upnya selang seling ya sama cerita be my wife👌

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang