Pagi ini di Galeri, masih dengan kesibukannya Vanessa terus menjelaskan tentang lukisan yang dia buat kepada pembeli yang akan membelinya, tawar menawar harga sempat terjadi dan pada Akhirnya lukisan itu laku denhan harha dua juta lima ratus.
Semenjak mendapat uang sebesar 5 milyar, mereka berempat menjadi sangat makmur, bahkan sekarang karin sedang melaksanakan ibadah umrah dengan kedua orang tuanya, sebagai teman yang baik Nichol menggantikan posisi karin sementara sebagai pemegang dan pengawas pesanan di online shop.
Hueekk, hueeekk.
"Shaa lu hamil kali beneran, cek yuk ke klinik gw anterin," ucap Deby khawatir.
"Nanti aja gw mau sama suami gw," ucap Vanessa menolak.
"yaudah deh," ucap Deby.
Vanessa bangkit dari duduknya, matanya terasa berkunang-kunang, kepalanya berdenyut dan sangat sakit, tubuh Vanessa lemas, dan akhirnya dia jatuh pingsan, Deby, Nichol dan Fauzan langsung menoleh dan terkejut.
"Sashaaa..."
"Ehh yahh gimana ini, angkat woy," suruh Deby ke Fauzan dan Nichol yanh berdiri mematung.
"Angkat budeg," ucap Deby kesal.
"Gak gak, gw gamau kena baku hantam pak Iqbaal," ucap Nichol.
"Yee zan angkat lah pliss kasian," ucap Deby memohon.
Akhirnya Fauzan mau mengangkat Vanessa walau dalam hatinya dia terus beristigfar, dia takut kalau tiba-tiba Iqbaal datang dan melihat Vanessa berada di gendongnanya bisa mati Fauzan hari ini.
"Muke lo gausah tegang, pak Iqbaal juga maklum kali," ucap Deby.
"Hehe," Fauzan yang terkekeh.
Vanessa di bawa menuju rumah sakit terdekat, Deby, Fauzan dan Nichol juga ikut masuk ke dalam, tak selang beberapa lama akhirnta Vanessa sadar, dibantu Deby dia duduk di depan dokter yang sedang sibuk mencatat sesuatu.
"Mas suaminya?" Tanya Dokter ke Nichol.
"Ets bukan ibu, saya a just friend," jawab Nichol.
"Owh, mas mungkin?" Tunjuk lagi ke Fauzan.
"A just friend juga bu," jawab Fauzan.
"Terus suaminya?"
"Suami saya lagi kerja bu," jawab Vanessa.
"Owh kerja, kamu tidak sakit apa-apa namun ada kabar gembira, kamu sedang mengandung," ucap Dokter itu dan mereka pun senang apalagi Vanessa.
"Terima kasih ya dok," ucap Vanessa lalu dia mendapat pelukan dari Deby.
Betapa senangnya Vanessa hari ini karna dia tidak menduga ternyata apa yang dikatakan oleh pedagang penjual kemarin ternyata benar, setelah Iqbaal pulang nanti, Vanessa akan memberitahu Iqbaal namun tidak langsung, rencananya dia mau mengerjai Iqbaal dulu.
"Daah lu pulang aja sha, biar kita yang jaga galeri," ucap Deby.
"Gamau by, di rumah gw bosen," ucap Vanessa.
"Yaudah deh, gw doain nanti pas anak lu lahir gak keras kepala kaya emaknya," ucap Deby terkekeh.
"Yhaha gak lah," ucap Vanessa.
~
Iqbaal baru saja keluar dari area kampus, sebelum itu dia menemui mahasiswi bimbingannya untuk menyelesaikan skripsi mereka, Iqbaal begitu Exited karna nanti dia akan pergi ke dokter kandungan untuk mengetahui apakah Vanessa benar-benar hamil atau tidak.
Masuk ke dalam rumah, suanana terasa sepi, Iqbaal menoleh ke semua arah, lalu bi Tari lewat membawa sebuah nampan yang diatasnya atas susu hangat dan roti isi selai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
RomanceEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas