Miss passed out

6.5K 391 4
                                    

Kesibukan Vanessa malam ini, di mana dia ingin membuat aestetic piknik untuk merayakan ulang tahun Iqbaal, beberapa kado sudah dia siapkan dan Iqbaal sampai kini masih di dalam kamar untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Di balkon rumah Vanessa sibuk mendekor dari memasang bohlam kuning yang di gantung, menata sofa dan menata makanan dan karpet juga.

"Minum udah, makanan udah, semuanya udah, and now panggil Iqbaal," ucap Vanessa girang dan dia langsung mematikan semua lampu yang ada di balkon sehingga suasananya menjadi gelap gulita.

Vanessa berjalan ke arah kamar, dia membuka pintu perlahan, dilihatlah Iqbaal yang duduk di atas kasur dengan laptop di atas pahanya, Iqbaal melirik ke arah pintu lalu tersenyum sebentar ke arah Vanessa.

"Baal," panggil Vanessa.

"Hmm."

"Ikut aku ke balkon yuk," ajak Vanessa.

"Ngapain?" Tanya Iqbaal.

"Ihh ayo apa, kamu mah nanya mulu, kan aku cuma ngajak," ucap Vanessa agak manja.

"Hahah, iya iya sayang, ayo kita ke balkon," ucap Iqbaal tertawa.

"Tapi tutup matanya," ucap Vanessa.

"Ngapain?" Tanta Iqbaal lagi.

"Yaudah gak jadi," jawab Vanessa dengan nada marah, namun saat Vanessa ingin pergi Iqbaal buru-buru mencekal tangannya.

"Aku udah tutup mata, ayo cepet ke balkon," ucap Iqbaal.

Vanessa tersenyum lalu dia mentuntun Iqbaal berjalan ke arah balkon, Iqbaal masih agak sedikit takut dengan gelap karna tragedi rumah hantu kemarin, bahkan malam harinya sepulang mereka dari sana Iqbaal tidak mau jauh dari Vanessa dia terus memeluk Vanessa dan tidak mau tidur dengan lampu padam.

Vanessa menghentikan langkahnya dikuti oleh Iqbaal, Vanessa diam-diam pergi meninggalkan Iqbaal sendiri padahal niatnua hanya untuk menyalakan lampu saja.

"Shaa..."

"Vanessa..."

Iqbaal mulai takut dengan suasana gelap ini, Iqbaal langsung menutup wajahnya denhan kedua telapak tangannya, lampu mulai di nyalakan, Iqbaal belum juga membuka matanya, Vanessa yang kasihan melihat Iqbaal ketakutan langsung memeluknya dari belakang.

"no need to be afraid honey, i am here", bisik Vanessa di telinga Iqbaal.

"this is true you vanessa?" Tanya Iqbaal ragu.

"yes, it's me honey", jawan Vanessa terkekeh.

"OMG, sha kau membuatku sangat takut kali ini," ucap Iqbaal membuka matanya lalu langsung menghadap Vanessa.

"And yang dibelakang apa maksudnya?" Tanya Iqbaal.

"Suprise, aku membuat ini untuk merayakan ulang tahun kamu," jawab Vanessa.

"Really, thank you honey, you are the best," ucap Iqbaal lalu mengecup kening Vanessa lembut.

Vanessa langsung menarik tangan Iqbaal lalu mereka duduk di sofa yang ada di pojok balkon, di bawahnya banyak sekali makanan dan juga ada karpet.

"Buat kamu," ucap Vanessa lalu memberikan sebuah hadiah yang cukup besar, tinggi hadiah itu hampir se pinggang Vanessa.

"Apa ini?" Tanya Iqbaal.

"Buka aja."

Ekspresi wajah terkejut sangat terlihat dari wajah Iqbaal, Vanessa telah membuat Iqbaal senang dengan memberikan Iqbaal hadiah gitar akustik baru berwarna hitam, karna baru 2 hari yang lalu senar gitar Iqbaal yang lama putus.

"Makasih sayang," ucap Iqbaal lalu memeluk Vanessa dengan sangat erat.

"Sama-sama," ucap Vanessa.

"Kamu mah paling pengertian haha."

"Sa ae loo."

Iqbaal melepas pelukannya lalu menatap Vanessa lekat, Vanessa meangkup kedua pipi Iqbaal dan tersenyum, perlahan Iqbaal mendekatkan wajahnya ke arah Vanessa dan bibir mereka mulai menyatu, Vanessa memejamkan matanya sementara iqbaal menarik pinggang Vanessa agar mereka bisa lebih dekat. Iqbaal mulai melumat bibir Vanessa namun tiba-tiba tangan Vanessa yang ada di pipi Iqbaal langsung terlepas begitu saja tanpa ada gerakan yang dibuat oleh Vanessa. Iqbaal melepas tautannya, dan benar saja Vanessa pingsan.

"Yaampun, Vanessa," ucap Iqbaal panik.

"Padahal baru dua hari gak kaya gini, pas kaya gini lagi udah pingsan aja," ucap Iqbaal lagi dan dia langsung mengendong Vanessa dan membawanya ke kamar. Iqbaal langsung membaringkannya di kasur.

"Sayang, hey, buka matamu, masa pingsan si kaya baru pertama kali aja," ucap Iqbaal terkekeh.

Vanessa tidak kunjung membukanya, akhirnya Iqbaal membalurkan minyak kayu putih sama seperti dulu Vanessaa pingsan saat dia mencium biburnya untuk pertama kali.

"Enghh," Vanessa yang mulai sadar.

"Akhirnya bangu juga, hey kenapa pingsan lagi?" Tanya Iqbaal.

Vanessa menggeleng dengan wajah bingung.

"Tadi kamu abis pingsan pas aku lagi cium kamu," ucap Iqbaal.

Vanessa tersenyum.

"Aku syok, abis kamu udah 2 hari kan gak kaya gitu, pas kamu cium aku lagi, ya aku pingsan deh," ucap Vanessa terkekeh.

"Haha, berarti aku harus sering dong, biar gak pingsan."

"Eemmm jangan setiap hari lah."

"Yaudah sekarang kamu tidur ya, besok kan kuliah, aku mau lanjutin kerjaan dulu," ucap Iqbaal.

"Jangan...temenin aku aja di sini," ucap Vanessa.

"Iya-iya baiklah."

Iqbaal membaringkan dirinya di samping Vanessa, Vanessa langsung memeluk Iqbaal dan Iqbaal terus mengelus rambut Vanessa agar dia cepat tertidur, benar saja baru 5 menit Iqbaal mengelus rambutnya, Vanessa sudah tertidur pulas, perlaha Iqbaal melepas pelukannya lalu dia bangun dan turun dari kasur untuk melanjutkan pekerjaannya.

~~~~~~~~~

Hallo guys, maaf banget aku baru up, karna seharian kemarin aku beneran sibuk dan gak sempet buat up hehe👌
Voteee
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote dan komen.

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang