Bruuukkk
"Vanessaaaaa....." teriak Iqbaal yang baru saja datang saat melihat Vanessa jatuh pingsan.
"Pak, Pak Iqbaal," ucap Jesy gugup.
Plaaakkkk (Iqbaal menampar Jesy)
"Bodoh...." umpat Iqbaal ke Jesy.
"Pak saya gak ber..."
"Diam kamu, besok kamu gak usah datang ke kampus, karna saya sendiri akan DO kamu, dan pergilah dari kota ini, jangan berani datang ke sini lagi, INGAT!!"
Dengan wajah biasa saja, Jesy dan ketiga temannya langsung pergi, Iqbaal yang melihat Vanessa sudah pingsan dan jatuh di atas Lantai langsung mengendongnya dan membawanya ke rumah sakit.
Wajah yang biasanya ceria sekarang malah terlihat sangat pucat, sudah 5 jam Vanessa berada di dalam tidurnya, dokter bilang, Vanessa di beri obat tidur dosis tinggi, obat ini banyak di jual di sosial media secara ilegal. Obat ini sangat berpengaruh besar bagi tubuh Vanessa, bisa banyak akibat yang di timbulkan oleh obat ini, dari halusinasi, tidak napsu makan, mual dan keluhan lainnya.
Iqbaal memijit pelipisnya, dia terus berada di ruangan Vanessa sampai dia lupa makan, Rika sudah berkali-kali menawarkan Iqbaal makan tapi Iqbaal tidak mau yang Iqbaal inginkan sekarang hanya kesembuhan Vanessa, dia tidak tega melihat wanita yang selalu ceria ini sekarang terbaring lemah di kasur rumah sakit.
Iqbaal Pov
Jesy Anatasya, mahasiswi FEB sudah gw berhasil DO dari Universitas, hal Bodoh yang telah dia lalukan membuat gw sangat marah bukan main, baru pertama kali gw menampar seorang wanita yang bisa dibilang dia tidak punya akal.
Karna sebuah obat tidur ilegal, sekarang Vanessa terbaring lemah di rumah sakit, wajah pucat sangat terlihat, hati gw rasanya tidak terima dengan ini semua, ge mau Vanessa cepat sadar dan kembali ceria seperti semula.
"Baal, makan ya, jangan kaya gini, mama yakin setelah kamu makan sasha pasti sadar," ucap Mama.
"Udah deh mah, yakali gitu dengan Iqbaal makan sasha akan sadar," ucap gw tidak percaya.
"Coba aja, satu suap ya, nihh aaa," ucap Mama lalu menyodorkan sebuah sendok berisi lauk dan nasi ke gw, dengan malas akhirnya gw menerimanya.
"Eghhh, maahhh..."
Gw mendengar lenguhan Vanessa, gw menoleh, dan Yaaa Vanessa sadar, Kata-kata seorang ibu ternyata benar, sementara mama keluar untuk memanggil Mama Nia, gw langsung menghampiri Vanessa dan mencium seluruh wajahnya.
"Pusing..."
"Alhamudillah kamu akhirnya bangun," ucap gw senang.
"Aku mau mama baal," ucap Vanessa dan gw agak sedikit kecewa karna yang dia cari pertama kali adalah mama Nia bukan gw.
Karna tidak ingin menganggu, Akhirnya gw keluar kamar dan makan di luar, di sana ada keempat teman Vanessa, wajah mereka nampak khawatir namun gw mencoba meyakinkan kalau semuanya sudah baik-baik saja.
1 jam kemudian.
"Baal, kita semua pulang ya, kamu jagain sasha, kalo udah boleh pulang telepon ya," Ucap Rika.
"Yaudah mah, hati-hati."
Semuanya sudah pulang, sekarang gw hanya tinggal berdua di dalam ruang inap ini, Vanessa menatap kosong langit-langit, ini memang salah satu efeknya, dia sangat lemas benar-benar lemas, gw hanya diam dan duduk di sofa sambil terus memperhatikannya.
"Kamu udah enakan?" Tanya gw.
Vanessa mengangguk.
"Aku pusing baal," ucap Vanessa.
![](https://img.wattpad.com/cover/234640255-288-k416427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}
RomanceEND Katanya...nikah sama Dosen itu enak ya? Gw udah ngalamin dan ini enak banget sumpah, pokoknya best lah, gak sia-sia gw nikah sama Pak Iqbaal. Hehe ~Vanessa gabriela anak fakultas seni rupa High rank 🥇Rank 3 #universitas