BAB 9

26.7K 2.1K 70
                                    

°Zira's Brothers & Daddy°

Reihand mengemudikan mobilnya dengan kecepatan maksimal. Beruntung, jarak perusahaannya dengan rumah sakit tidak begitu jauh.

Reihand memarkirkan mobilnya dengan sembarangan, ia tidak memperdulikan keadaan mobilnya lagi. Sekarang, hanya satu yang ada di pikirannya, Zira.

Ia segera berlari masuk ke dalam rumah sakit. Baru saja ia ingin bertanya pada resepsionis, matanya tidak sengaja menatap seorang pria yang menggendong Zira, berjalan dengan tergesa-gesa menuju UGD. Zira, anaknya.

Reihand segera menghampiri pria yang membawa anaknya itu.

"Suster, tolong panggilkan dokter sekarang!" teriak pria itu setelah berhasil meletakkan Zira di atas brankar.

Suster yang baru saja ingin memanggil dokter yang sedang bertugas, tertahan ketika Reihand menyentuh tangannya.

"Panggilkan saja dokter Dian sekarang. Katakan padanya Reihand yang menyuruhnya, cepat!" Reihand memerintah dengan tegas.

Suster itu membelalakkan matanya. Suster itu kaget melihat siapa yang ada di depannya. Reihand, pemilik rumah sakit di tempatnya bekerja. Suster itu segera menunduk singkat dan berlari untuk memanggil dokter Dian.

"Saya tidak tau anda siapa, tapi terima kasih sebelumnya sudah mengantar anak saya ke rumah sakit. Anda bisa pergi sekarang, biar saya yang akan mengurus Zira." ucap Reihand.

Albert menatap Reihand tidak suka. Ia tidak suka mendengar penuturan dari Reihand. Kenapa juga harus pria di depannya itu menyebut Zira sebagai anak pria itu?

"Saya ada urusan dengan Zira, dan saya juga yang membawa Zira ke rumah sakit. Jadi, saya harus bertanggung jawab terhadap Zira." balas Albert dingin.

"Saya yang akan menangani semuanya. Urusan anda dengan Zira juga bisa diselesaikan nanti. Sekarang anda bisa segera pergi. Saya yang akan mengurus Zira, anak saya." tutur Reihand tak kalah dingin.

"Saya tetap di sini, sampai Zira sadar." Albert tetap kekeuh pada pendiriannya.

Reihand menggeram marah. Pria di depannya ini benar-benar menguji kesabarannya.

"Kenapa anda memperumit keadaan di saat seperti ini?! Apa hak anda ikut campur dalam mengurus Zira, hah?!" bentak Reihand dengan meninggikan suaranya.

Albert terkekeh sinis, "Sama seperti anda, apa hak anda dalam mengatur Zira? Anda juga bukan siapa-siapa Zira!"

Albert mulai menyadari bahwa pria yang ada di depannya saat ini, orang yang diceritakan oleh Zira tadi bersama pengurus panti. Orang yang berusaha merebut anak kandungnya.

"Apa maksud anda berkata seperti itu?! Saya ayahnya!"

Albert kembali tersenyum sinis. "Lebih tepatnya, anda sedang berusaha mengadopsinya kan? Zira belum sah jadi anak anda, jadi anda bukan ayahnya secara hukum."

"Lalu apa hubungannya dengan anda? Itu urusan saya, bukan urusan anda!"

"Hubungannya? Saya ayahnya, ayah kandungnya!" ujar Albert dengan tegas.

Reihand tidak langsung percaya begitu saja dengan perkataan Albert. "Terlalu banyak penipu di dunia ini, dan anda
salah satunya. Mana bukti yang menunjukkan bahwa anda itu ayahnya?"

"Saat ini mungkin saya belum punya bukti. Tapi, saya akan melakukan tes DNA pada Zira nantinya."

"See? Yang penting saat ini anda tidak memiliki bukti. Dan ingat. Saya tidak akan pernah membiarkan anda untuk melakukan tes itu pada Zira!!" tekan Reihand.

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang