°Zira's Brothers & Daddy°
HAPPY READING!!
.
.
."Ryan, Mommy mau ngomong sama kamu sebentar. Sekarang, berdua," tutur Anita.
"Kenapa? Ada masalah?" tanya Albert pada Anita.
"Nggak kok, Mas. Cuman mau ngobrol sebentar aja. Ayo Ryan, ikut Mommy sebentar."
Ryan mengikuti Anita dari belakang menuju kamar tamu mansion itu. Anita mengunci pintu, berjaga-jaga agar tidak ada yang mengganggu pembicaraan mereka. Anita menyuruh Ryan agar segera duduk di tepi kasur, berhadapan dengannya.
"Kenapa, Mom?" tanya Ryan bingung.
"Mommy mau tanya sama kamu, kenapa kamu gak suka ngeliat Zira?"
"Cuman gak suka aja, Mom."
"Gak, mommy tau kamu gak mungkin benci seseorang tanpa alasan. Jujur sama Mommy."
Ryan menghela nafasnya pelan. "Ryan cuman gak mau buat mommy dan daddy ngerasa sedih karna kehadiran Zira."
"Ryan liat, waktu daddy mohon-mohon sama Zira buat tinggal sama daddy, raut wajah mommy berubah jadi sedih." jelasnya.
"Kapan mommy sedih karna kehadiran Zira? Mommy gak sedih tuh!" bantah Anita.
"Ryan liat sendiri, ekspresi mommy berubah waktu itu. Sama persis kayak dulu, waktu wanita itu datang."
"Dulu Ryan udah hampir tujuh tahun waktu wanita itu datang. Ryan juga nyaksiin semuanya, termasuk ketika mommy nangis. Anak mana yang tega ngebiarin mommy nya sedih lagi karna hal yang sama? Ryan gak bisa ngebiarin itu."
"Ryan, dengar mommy. Mommy bukan sedih karna kehadiran Zira di sini. Mommy justru senang kalau Zira mau tinggal di sini. Mommy jadi bisa ngerasain gimana rasanya ngerawat anak perempuan."
"Mommy sedih karna Zira nolak buat tinggal di sini. Mommy juga tau itu memang salah daddy, mommy cuman berharap hubungan daddy kamu sama Zira bisa secepatnya diperbaiki."
"Mommy tanya sekali lagi. Setelah mendengar penjelasan mommy, kamu masih ngebenci Zira sekarang?" Tanya Anita memastikan.
"Sebenarnya... sebenarnya Ryan gak pernah benci Zira sama sekali. bahkan sejak pertemuan pertama."
"Ryan biasa aja awalnya ngeliat Zira. Ryan cuman anggap Zira orang asing. Tapi karna mommy jadi sedih waktu itu... Ryan jadi mikir kalau mommy sedih karna Zira datang, Ryan salah paham." jelas Ryan.
"Yaudah, berarti kamu sekarang gak ada rasa benci sama sekali sama Zira kan?"
"Nggak, mom."
"Mommy harap kamu juga bantu daddy buat memperbaiki hubungan mereka. Terus... Mommy bisa minta tolong sama kamu?"
"Tolongin apa, mom?"
"Bantu mommy nyari informasi tentang Zira. Apapun itu, semuanya. Dari awal."
"Ryan bakal usahain. Emang kenapa, mom?" tanya Ryan bingung.
"Nggak. Mommy cuman mau tau lebih detail tentang kehidupan Zira sejak kecil. Mommy cuman penasaran." bohong Anita.
"Iya, nanti Ryan bakal cari tau."
"Jangan sampai mereka tau, ya? Cukup kamu sama mommy."
"Oh? Ok mom." meskipun bingung, Ryan tetap menuruti permintaan Anita.
Anita lebih dahulu keluar dari kamar itu, meninggalkan Ryan sendiri yang sibuk dengan pikirannya.
Kalian pikir kalau Ryan membenci Zira bukan? Jawabannya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zira's Brothers & Daddy
Ficção AdolescenteKisah Zira, bersama ketiga 'ayahnya' dan juga para abangnya dari ketiga keluarga 'ayahnya' itu. -------- Zira Wieny Anastasya, seorang gadis remaja berumur 16 tahun yang kehilangan mommy-nya sejak kecil, sehingga Zira dirawat oleh bunda panti hingga...