BAB 23

17.7K 1.5K 168
                                    

°Zira's Brothers & Daddy°

Double up!!
:)
HAPPY READING!!
.
.

"Permisi pak, meeting dimulai lima belas menit lagi," ucap sekretaris yang baru saja masuk memberitahu.

"Ya." balas pria yang sedang berkutat dengan dokumen itu.

"Baik, permisi pak." jawab sekretaris itu segera berlalu.

Pria itu melirik ke arah jam tangannya sebentar, lalu mengambil ponselnya.

Pria itu menatap layar ponselnya sambil mengerutkan keningnya bingung. Merasa ada yang tidak beres, pria itu langsung mengambil jas kerjanya, keluar dari ruangannya.

"Bapak mau kemana? Meeting sebentar lagi dimulai pak," peringat sekretaris pria itu, terkejut melihat bosnya yang berencana pergi padahal meeting akan segera dimulai.

"Undur meeting itu, atau cari pengganti saya!" jawab pria itu tanpa menghentikan langkahnya.

"Pak! Pak Christian!!" teriak sekretaris itu ketika melihat bosnya telah masuk ke dalam lift. Pria itu—Christian.

***

Christian segera turun dari mobilnya ketika sampai di alamat yang tertera di layar ponselnya itu. Ia menelusuri semua ruangan lantai satu mansion itu terlebih dahulu, termasuk gudang.

Merasa tidak ada yang aneh, ia berniat meninggalkan gudang itu untuk mengecek kembali mansion itu.

Ia mengurungkan niatnya untuk meninggalkan gudang itu ketika mendengar samar-samar suara ketukan dari dalam kontainer besar itu.

Christian memilih untuk mendekat, memastikan bahwa suara itu benar-benar ada.

"Zira?! Itu kamu?!" panggil Christian dengan berteriak sambil mengetuk kuat pintu kontainer itu.

Ia menyadari, kontainer itu akan meredam suara yang ada di dalamnya, mengingat ketukan tadi hanya terdengar samar.

"Zira! Dengar kakak! Kalau Zira yang ada di dalam sana ketuk pintunya dua kali!!" perintah Christian kuat.

Dan benar saja, pintu itu diketuk dua kali dari dalam meskipun samar-samar Christian mendengarnya.

"Kakak bakal buka pintu ini, Zira jangan takut!" teriaknya lagi.

Christian menggeram marah. Ia melonggarkan dasinya, lalu membuka dua kancing teratas kemejanya.

Ia menarik paksa rantai yang terkait gembok itu dengan kuat. Banyak memar di tangannya akibat menarik terlalu kuat rantai besi itu.

Merasa sia-sia dengan usahanya itu, ia memilih keluar dari gudang mencari alat bantu. Christian mengingat di halaman mansion itu ditumbuhi beberapa pohon besar. Ia berharap menemukan alat yang bisa membantunya seperti gergaji ataupun benda lainnya yang biasanya digunakan pemilik mansion itu untuk mengurus pohon besar itu.

Christian menemukan beberapa jenis kapak yang tersusun di sebuah rak di dalam pos penjaga dekat gerbang mansion itu. Tanpa berlama-lama, ia segera mengambil salah satu kapak yang paling besar, lalu berlari masuk ke dalam gudang.

Baru saja masuk, ia melihat keberadaan Albert di sana. Christian kembali menggeram marah melihat kehadiran orang yang dibencinya itu.

"Minggir!" perintahnya.

Tang!

Terdengar suara kapak dan gembok itu  beradu. Tidak cukup sekali, Christian terus mengayunkan beberapa kali kapak itu untuk menghancurkan gembok besar itu.

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang