BAB 1

41.2K 2.8K 94
                                    

°Zira's Brothers & Daddy°

Seorang gadis remaja yang masih menggunakan baju sekolahnya terlihat sedang mengendarai sepedanya. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Setelah sampai, ia langsung memarkirkan sepedanya di halaman rumah itu. Ia membuka pintu rumah itu yang tidak dikunci, dan segera masuk.

"Malam bun, Zira pulang." sapanya pada wanita paruh baya yang sedang duduk di ruang tamu, setelah masuk.

"Malam Zira, udah selesai kerjanya?" balas wanita paruh baya itu.

"Udah bun. Hari ini cafenya lebih cepat tutup, bun. Soalnya, pemilik cafe itu lagi ada urusan." jawab Zira memberitahu.

"Yaudah, kamu mandi gih! Habis itu langsung makan," perintah wanita itu -bunda Tiana- pengurus panti asuhan yang ditempatinya.

"Iya, bun." jawab Zira patuh dan langsung bergegas ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Zira Wieny Anastasya, nama lengkap gadis remaja itu. Gadis remaja yang berumur 16 tahun itu bekerja sebagai pelayan di cafe setiap pulang sekolah.

Bisa dikatakan, kehidupan Zira termasuk berkecukupan. Donatur panti asuhan yang ditempatinya selalu memenuhi semua kebutuhannya. Panti asuhan Renard tepatnya.

Donatur panti asuhan itu selalu membiayai semua kebutuhan anak-anak panti. Namun, Zira tetap ingin bekerja untuk menabung meskipun sebelumnya telah dilarang oleh bunda panti. Zira merupakan anak panti yang paling tua. Anak panti lainnya rata-rata berusia di bawah 10 tahun.

Banyak anak panti yang seumuran Zira dulunya, tetapi mereka semua telah diadopsi. Zira pernah ingin diadopsi oleh beberapa keluarga, namun ia menolak semuanya.

Zira merupakan pribadi yang lebih tertutup atau sering disebut introvert.
Zira jarang menceritakan masalahnya kepada siapapun, termasuk bunda pantinya. Ia hanya merasa lebih nyaman jika ia memendam semuanya.

***

Pukul lima pagi, Zira beranjak dari tempat tidurnya dan segera menuju ke dapur di lantai bawah. Sesampainya di dapur, Zira mendapati bundanya yang sedang memasak, mempersiapkan makanan untuk anak-anak panti.

"Pagi, bun." sapa Zira.

"Pagi sayang." balas Tiana.

"Zira bantu yah bun," ucap Zira yang dibalas dengan anggukan oleh Tiana. Zira langsung membantu Tiana mempersiapkan makanan untuk anak panti.

"Udah jam 6, kamu mending bangunin yang lain aja. Biar bunda yang nyelesain." kata Tiana.

"Lagian kamu belum mandi, kan? Beres-beres gih!" imbuhnya lagi.

"Iya bun. Zira bangunin anak-anak dulu," Zira langsung bergegas membangunkan mereka semua.
Setelah itu, Ia segera membersihkan dirinya.

Setelah selesai, Zira segera turun dan makan bersama anak panti lainnya.

"Pagi adik-adiknya kakak," sapa Zira.

"Pagi kak Zira!"

"Agi kak Zila!"

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang