BAB 37

12.9K 1.3K 450
                                    

°Zira's Brothers & Daddy"
.
.

Part yang lumayan panjang, 3270 words.

:)

Mau tanya dong, nemu cerita ini darimana?

HAPPY READING!!

***

"DIAM!!"

Sentak mereka semua yang sudah terlanjur kesal karena terus ditertawai oleh orang asing yang berdiri di belakang mereka. Lebih tepatnya, ke-sepuluh pria itu. Mereka merasa harga diri mereka direndahkan.

"Ada apa ini?" tanya Abian yang baru saja masuk ke dalam supermarket itu, menyela. "Kenapa juga kalian ini lama sekali?! Menunggu kalian beli pembalut saja, kakek sudah bisa beli satu pulau pribadi di Maldives!"

Andara memutar bola matanya malas. Mulai lagi sombongnya, batinnya berucap.

"Kek, beli pembalut itu gak semudah yang kakek bayangkan." bisik Klawnta.

"Apanya yang susah, hah?!"

"Ada banyak jenis pembalut. Kita tidak tahu yang mana satu. Kita harus memilihnya dengan penuh pertimbangan. Bahkan cucu tertua kakek saja tidak mengerti." ledek Ryan.

"Tapi kamu juga tidak mengerti, kan?! Tidak usah meledek saya kalau kamu juga tidak tau!" ketus Christian yang entah sejak kapan, ia menjadi menggunakan bahasa formal pada mereka semua.

"Sudah, cukup!" tegas Abian. "Jangan bertingkah seolah-olah kalian itu orang miskin! Daripada sibuk memilih pembalut itu, lebih baik kakek beli saja supermarket ini!"

"Alex!" panggil Abian pada sekretaris Dion. "Beli supermarket ini dan semua isinya sekarang juga! Oh, satu lagi, bawakan semua merek pembalut yang dijual di supermarket ini ke mansion!" perintahnya.

"Baik, tuan."

"Ck. Mengurus masalah seperti ini saja kalian semua tidak mampu." cibir Abian. "Kalian bertiga juga! Ayah macam apa kalian, hah?! Beli pembalut saja hampir satu jam lamanya! Dasar ayah gadungan!"

"Aku bukan papa gadungan! Mereka berdua yang gadungan!" sanggah Dion.

"Kamu dan dia yang gadungan! Enak saja kamu bilang aku ini gadungan. Aku ini Hot Papi!" balas Reihand tidak terima.

"Heh! Sejak kapan aku gadungan?! Aku ini daddy kandung Zira! Kalian juga gak akan bisa melihat Zira kalau tanpa aku!" timpal Albert dengan sinis.

"Halah! Buktinya kamu ngusir Zira bahkan sebelum lahir, kan?! Kalau begitu kamu itu gadungan! Kalau aku itu papa yang high class. Aku gak bakal ngebuang darah dagingku sendiri." sarkas Dion kembali.

"SUDAH!! Jangan sampai kalian bertiga kupecat jadi ayah buat cucu kesayanganku!" ancam Abian.

"Di mansion, di tengah jalan, di rumah sakit jiwa, sekarang malah di supermarket, kalian pun masih bertengkar! Saya yang pusing lihat kalian bertiga!" Abian menatap galak ketiga 'ayah' itu.

"Sekali lagi saya lihat kalian bertengkar, kalian semua saya usir dari mansion saya!" ancamnya kembali.

"Alex, kita pulang sekarang! Dan jangan biarkan mereka semua satu mobil dengan cucu kesayanganku!" perintah Abian tegas.

"Aku ikut kakek," ucap Christian.

"Aku juga!" timpal Andara.

"No!" tolak Abian. "Gak ada satupun dari kalian yang boleh semobil dengan cucu kesayanganku. Hari ini, cucuku, milikku. Kalian diam saja!" tegas Abian lalu berjalan meninggalkan mereka.

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang