||"Zira's B&D"||
Hi!
:)HAPPY READING!!
.
.
.Christian memarkirkan mobilnya dengan sembarangan. Ia dan Dion segera turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Mereka melihat Abian, Sharen, dan Klawnta yang baru saja sampai.
“Kenapa Zizi bisa masuk kantor polisi?!” tanya Dion setelah mendekati Sharen.
“Aku juga gak tau kak, barusan aku dihubungi supaya datang kesini jadi wali Zizi,” jawab Sharen.
Christian segera masuk ke dalam terlebih dahulu dengan sedikit berlari.
“Maaf pak, ada keperluan apa anda di sini?” tanya salah satu polisi, lebih tepatnya lagi detektif yang baru saja lewat.
“Saya cari adik saya, Zira Wieny Anastasya,” jawab Christian singkat.
“Berapa umur adik anda?” tanya detektif itu.
“16 menuju 17 tahun,”
“Anda jalan saja lurus, lalu belok kanan di koridor pertama. Di sana ada ruangan khusus untuk menangani anak di bawah umur.” Jelas detektif itu.
Christian mengangguk, lalu pergi begitu saja meninggalkan detektif itu.
Setelah menemukan ruangan itu sesuai dengan instruksi detektif tadi, Christian membuka pintu ruangan itu dengan sedikit membanting.
Di dalam ruangan itu cukup ramai. Terlihat dua orang yang ia ketahui sebagai petugas kepolisian, lalu seorang wanita bersama dengan anak laki-laki yang diperkirakan berumur sekitar lima atau enam tahun, beserta enam orang pria memakai pakaian berwarna hitam, yang ia ketahui sebagai bodyguard keluarga Bintara.
Dan yang terakhir, Zizinya. Keadaan Zira yang paling berantakan diantara semuanya. Rambutnya kusut dan acak-acakkan, mengembang seperti rambut singa. Lalu seragam sekolahnya sedikit kotor dan jauh dari kata rapi.
Christian mendekat ke arah Zira lalu memutar badan Zira, memastikan Zizinya tidak terluka.
“Abang!” panggil Zira. Tubuhnya yang terus diputar oleh Christian, membuanya pusing.
“Ken--,”
Gubrakk
Pintu ruangan itu dibuka dengan kasar oleh Klawnta.
Christian menggeram marah ketika ucapannya terpotong oleh suara benturan itu. ia juga kesal mengetahui Zizinya terlihat cukup kaget.
Ia menatap tajam ke arah Klawnta yang masih berdiri di sana, “Kenapa gak sekalian dicopotin aja pintunya?! Kalo mau ngerusak gak usah tanggung-tanggung!”
Christan menarik Zira ke dalam pelukannya sambil mengelus punggung Zira pelan, berusaha mengurangi rasa kaget Zira.
Klawnta menyengir lebar, “Sant--,”
“Minggir kamu!” sentak Abian lalu mendorong Klawnta yang menghalangi jalannya, ke samping.
Klawnta mendengus melihat kelakuan kakeknya itu. Baru saja ia ingin mengikuti langkah Abian, Dion kembali mendorongnya ke samping.
“Awas kamu! Papa mau lewat!”
Klawnta mengumpat dalam hati melihat kelakuan bar-bar mereka.
Klawnta berbalik, memastikan tidak ada yang mendorongnya lagi.
Setelah merasa aman, ia segera berjalan mendekat ke arah Zira begitu juga dengan Sharen yang baru saja masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zira's Brothers & Daddy
Teen FictionKisah Zira, bersama ketiga 'ayahnya' dan juga para abangnya dari ketiga keluarga 'ayahnya' itu. -------- Zira Wieny Anastasya, seorang gadis remaja berumur 16 tahun yang kehilangan mommy-nya sejak kecil, sehingga Zira dirawat oleh bunda panti hingga...