BAB 16

23.8K 1.8K 208
                                    

°Zira's Brothers & Daddy°

HAPPY READING!!
.
.
.

Flashback..

"Ommy, ommy! Ayo keluar! Zizi mau main ommy!" pinta Zira sambil menatap ke arah tempat penguburan Sarah.

"Zizi, mommy lagi bobok di sana, jadi Zizi gak bisa main sama mommy dulu. Main sama bunda aja ya, sayang?"

"Unda? Mau ommy! Zizi mau mommy, unda!"

Orang yang dipanggil dengan bunda itu, meneteskan air matanya. Ia tau, gadis manis yang berada di gendongannya sekarang -Zira- masih belum mengerti apa yang terjadi.

"Sama bunda aja, ya? Ayo kita pulang sekarang, nanti bunda kasih cokelat lho!" bujuknya.

"Cokelat?!"

"Iya, cokelat! Zizi suka kan? Ayo kita pulang!"

"Ommy? Ommy kenapa enggak ikut unda?"

"Mommy tidur di sini, sayang. Zizi sama bunda pulang ke rumah sekarang ya?"

"Zizi mau ommy, Zizi mau di sini!"

"Zizi, dengar bunda, ya. Kalau Zizi masih di sini, nanti mommy marah sama Zizi. Zizi gak mau mommy marah kan? Jadi sekarang kita pulang ya?!"

"Zizi gak mau ommy marah, Zizi ikut unda aja." jawab Zira lesu.

Mereka segera masuk ke dalam mobil yang telah disediakan. Mobil itu langsung saja melaju dengan kecepatan sedang menuju ke panti asuhan, meninggalkan tempat itu.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai ke panti asuhan, sekitar satu setengah jam. Mereka sampai hingga jarum jam telah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh malam.

"Sekarang kita harus membahas mengenai hak asuh Zira bukan?" tanya seorang pria yang mengemudikan mobil tadi ketika sudah sampai di panti asuhan.

"Maaf. Sebentar, Zizi belum cukup istirahat sejak semalam. Tolong biarkan saya menidurkannya terlebih dahulu. Setelah ini, baru kita membahasnya."

"Baiklah, saya akan menunggu di sini," ucap pria itu.

"Permisi,"

Wanita yang dipanggil dengan sebutan bunda itu, membawa Zira yang berada di gendongannya ke kamar mereka dulu, kamar Sarah dan Zira. Ia menggantikan pakaian Zira, lalu kembali menggendong Zira agar Zira segera tidur.

"Zizi sekarang bobok ya!" serunya sambil menepuk-nepuk Zira.

"Ommy, Zizi mau ommy," gumam Zira sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Mommy gak ada di sini sayang. Mommy kan lagi bobok tadi, bobok sama bunda aja ya?" balasnya dengan mata yang memerah menahan tangis.

"Enggak mau. Zizi mau ommy, hiks... hiks.."

"Huaaa... hiks... hiks... ommy, ommy!"

Suara tangisan Zira yang semakin lama semakin menguat karena tidak menemukan mommy nya. Zira membutuhkan mommy nya sekarang. Hanya mommy nya lah yang bisa menidurkannya.

"Zizi sayang, sama bunda aja, ya? mommy lagi capek lho, mommy lagi bobok. Zizi bobok sama bunda aja ya?" bujuk wanita itu lagi.

"Enggak mau hiks.. Hiks.. Ommy! Mau ommy!" tolak Zira lagi.

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang