BAB 39 | A

13.1K 1.2K 230
                                    

°Zira's Brothers & Daddy°

Hai!

Update pertama di tahun 2021. (Maaf up nya agak telat.)

Happy Reading!
.
.
.

°BAB 39 - A°

Ceklek.

Suara pintu kamar Zira yang dibuka mengalihkan perhatian Christian dan Ryan yang sedang beradu mulut. Begitu juga dengan Zira yang sedang memeluk kedua boneka yang menjadi 'tersangka' penyebab kerusuhan itu terjadi, ikut menatap ke arah sumber bunyi tersebut.

"Ada apa ini?" tanya Andara-orang yang baru saja membuka pintu. Ia mengerutkan dahinya ketika melihat ekspresi Christian dan Ryan yang tampak tidak bersahabat.

Tadinya Ia berencana ingin mengajak adik kesayangannya untuk tidur bersamanya malam ini, mengingat hari-hari sebelumnya banyak makhluk yang berusaha untuk memonopoli Zizi-nya. Dan benar saja, kedua makhluk dari kubu yang berbeda itu berada di kamar Zizi-nya sekarang.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Christian ketus. Belum saja ia menyingkirkan Ryan-kandidat yang memiliki potensi paling membahayakan posisinya sebagai 'Abang' Zira dari keluarga Xanato, sekarang malah ia harus kembali berhadapan dengan si Blacky-makhluk yang mengaku sebagai 'anjing' dari pihak si Renard-Renard itu.

Mereka sama-sama memiliki potensi yang membahayakan posisinya. Bukan hanya satu orang yang harus dihadapinya, namun dua. Sial.

"Saya mau nge-cosplay jadi babu di sini," jawab Andara ngasal. "Ya mau ketemu sama adik saya, lah! Mau ngapain lagi saya ke sini selain ketemu sama Zizi, hah?! Sinting kamu," Ia ikut terbawa emosi setiap kali melihat wajah Christian yang tabokable.

Christian memutar bola matanya malas. "Kalau itu saya juga tau. Maksud saya, ngapain kamu mau ketemu sama adik saya?!"

Andara menarik sudut bibirnya, "Saya mau minta hak saya sebagai abang sama adik saya. Hari ini, Zizi pokoknya harus tidur sama saya. Titik!"

"Saya yang tidur bareng Zira hari ini." sela Ryan.

Andara mendelik, "Idih! Lo mending diam aja, ya, jangan mancing emosi gue malam-malam begini," tekannya pada Ryan. "Dari pada lo mancing emosi gue, mending lo mancing tuh landak betina di kandang belakang."

"Itu landak saya! Jangan berani-beraninya kamu sentuh peliharaan kesayangan saya!" peringat Christian tidak terima ketika landak kesayangan miliknya yang telah susah payah ia dapatkan disebut-sebut. "Dan satu lagi, landak saya semuanya jantan, bukan betina. Kamu jangan seenaknya mengubah-ngubah gender landak saya," jelasnya.

"Sejak kapan abang Tian pelihara landak?" tanya Zira menyela.

Christian menoleh, menatap Zira. Ah... hampir saja ia melupakan keberadaan adik kesayangannya di ruangan ini akibat kehadiran dua makhluk itu. Christian segera merubah raut wajahnya menjadi selembut mungkin. "Sejak tadi siang, Zizi. Kenapa? Zizi mau liat?"

Zira menggelengkan kepalanya. "Enggak, abang. Zizi takut kena cucuk durinya," tolaknya sambil bergidik ngeri.

Christian terkekeh pelan, "Enggak, kok. Landaknya kecil, Zi. Jadi masih aman kalau dipegang." ujarnya sambil mendekati Zira. Ia menunduk, mendekatkan wajahnya pada wajah Zira. "Hari ini Zizi tidur sama abang berdua, kan?" tanyanya yang lebih terdengar seperti permintaan mutlak yang tidak boleh ditolak.

Baru saja Zira ingin menjawab, Andara telah menyelanya terlebih dahulu.

"Kamu jangan seenaknya! Saya yang tidur sama Zizi hari ini!" Andara tidak terima ketika mendengar penuturan Christian.

Zira's Brothers & DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang