5. Drama

1.1K 269 14
                                    

Saat itu masih jam istirahat, tapi semua guru yang ada di ruangan mendapat SMS dengan isi yang sama -informasi terjadinya bully. Tanpa ba-bi-bu, Pak Marsudi dan Bu Linda sebagai guru BK langsung menuju TKP, diikuti beberapa guru yang penasaran.

Mereka semua baru saja sampai di depan pintu toilet ketika keluar tiga sosok agit cewek dengan tampang yang awalnya sangar. "Eh, ibu, pak. Ada apa ya?" tanya salah satunya dengan senyum (pura-pura) tak bersalah.

Bu Linda langsung masuk ke dalam toilet dan menemukan satu utas cewek yang sedang menangis, tertunduk di depan wastafel dengan tubuh basah kuyup. "Kalian," tunjuk Bu Linda kepada 3 kakak kelas tadi, "ke ruang BK sekarang."

————————

"Kahfi! Aku bisa jelasin!"

"Jelasin apaan, Anjani? Ayo, katanya lo mau ngumpul. Sini gue anterin."

"Gak, kamu masih marah."

"Nanti telat, ayok. Siniin kunci motor gue."

"Tuh, kamu masih ngomong lo gue. Kita ga berangkat kalo kamu masih marah."

Janu dan Hardan sedang asyik menonton drama episode terbaru milik Jani-Kahfi, salah satu pasangan fenomenal yang jarang berlayar di sekolah. Kenapa? Dua-duanya sibuk. Kahfi ketua jurnalistik, Jani anak dance.

Janu dengan chiki seribuan di tangan dan Hardan dengan permen milkita di mulut, sedang asyik berjongkok mengintip dari motor di parkiran. Mereka menunggu Dion dan Wanda untuk berangkat bareng ke basecamp. Maklum, yang punya kendaraan hanya Janu dan Hardan. Wanda sebenarnya ada sopir, tapi ia hanya akan telepon jika terdesak.

"Udah episode keberapa, Dan?" bisik Janu.

"Mana gue tau, tapi lebih mending dari yang waktu itu di cafe, sih." jawab Hardan sambil mengisap permen susu melon.

Janu mengangguk paham. "Nanti di markas pasti kalo ga nangis, ya tidur."

"Atau jajan banyak." tambah Hardan. Dion pasti suka ini.

Terlihat Kahfi malah mendekat ke Jani, mengangkat tangan dan mengelus kepala Jani lembut. "Anjani Lingga, gue mau ada kumpul juga abis ini. Kita beresin urusan masing-masing dulu, nanti malem gue jemput. Oke?"

Jani langsung ambyar dipanggil dengan nama lengkapnya. Dia mengangguk pelan dan menyerahkan kunci motor Kahfi yang dari tadi ia genggam. Benar, karena saat ini mereka punya urusan masing-masing.

—————

"Jani lagi kumpul dance. Gue mau tidur dulu. Wan, gue ke kamar, ya." Janu lalu berjalan ke kamar tamu setelah Wanda mengangguk.

Kini sisa tiga utas di ruang tamu rumah Wanda. Dion dan Wanda sedang nugas, sementara Hardan,

"Jani sama Kahfi pacaran dari kapan, dah?"

Gak penting, tapi masih disahutin sama Dion. "Kenapa? Lo mau nikung?"

Hardan tertawa. "Lah? Ngapain, anjir. Nanya aja, soalnya Kahfi tadi kayak udah paham banget kelakuan ceweknya."

Wanda mengangguk. "Dari SMP katanya. Kak Jani yang cerita."

"Langgeng. Keren." gumam Hardan. Dia selalu kagum sama orang yang berhasil komitmen untuk waktu lama. Soalnya kedua orangtuanya gak bisa. Dan dia jadi meragukan dirinya sendiri untuk hal itu.

"Oiya, kemaren ada temen kelas Wanda nanyain Dion, loh." ujar Wanda tiba-tiba.

Hardan tersenyum mengejek, ia mengadu bahu kanannya dengan bahu kiri Dion. "Siapa, tuh?"

"Namanya-"

BRAK!

Pintu rumah Wanda terbuka dengan keras dan tiba-tiba. Di luar hujan deras, ternyata. Rumah Wanda terlalu besar sehingga tidak kedengeran suara hujan. Jani masuk ke dalam dengan basah kuyup.

"Sumpah Farhan pengen gue bejek mukanya bangsattt!!!"

Baru masuk langsung sambat, dengan air yang menetes dari ujung rambut dan seragamnya. Just Anjani's thing.

"Kak Jani aku pinjemin baju ya? Basah banget, nanti masuk angin." ucap Wanda sambil berdiri dan berlari menuju lantai 2, ke kamarnya.

Jani mengangguk dan berjalan menuju kamar tamu. Dia tidak tau ada Janu yang sedang tidur. Dion dan Hardan saling berpandanga-

"JANUAR PUTRAAAA!!!"

———————

Kahfi, ketua Jurnalistik sekaligus pacar Anjani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kahfi, ketua Jurnalistik sekaligus pacar Anjani

Jangan lupa vote+commentsnya yaa

The Rebels ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang