"FARHAAAN! BALIKIN SEPATU GUEEEE!!!"
Siang itu, di jam istirahat kedua, terdengar teriakan Jani di sepanjang lorong kelas XI IPS. Beberapa murid lain pun menengok dan keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi.
"Lo taro dulu jaket gue!!!" balas Farhan, teman sekelas Jani yang sedang berlari 2 meter di depan cewek itu.
Jani tak menyerah, ia tetap mengejar Farhan. Cowok itu akhirnya menuruni tangga, menuju lantai 2, lalu turun lagi menuju lantai 1 gedung utama. Farhan menengok ke belakang dan masih menemukan Jani berlari mengejar.
Cowok itu lalu berlari menuju lapangan, dimana ada beberapa anak cowok yang sedang bermain bola. Salah satunya adalah Kahfi, pacar Jani.
Farhan goblok, batin Jani setelah melihat adanya Kahfi di lapangan. "FARHAN TEPAN DULU GUE CAPEK!" teriak cewek itu namun tetap berlari.
Farhan tak menggubris dan tetap berlari memutari lapangan. Jani akhirnya ikutan berlari dan permainan bola berhenti sementara. Banyak pasang mata menjadi saksi Farhan-Jani berlari-lari saling mengejar.
Dari balkon lantai 3 bahkan ada teman-teman kelas mereka yang berteriak bernyanyi, "OHHH FARHAAAN, OOOH, JANIII. CINTAAAMUU AABAADIIII!!!"
Namun seketika nyanyian terpaksa berhenti setelah Kahfi mendongakkan kepala ke atas, menatap satu-satu pelaku nyanyian dengan tatapan tajam khas ketua jurnalistik. "Bubar, woy! Ada cowoknya!!!"
Farhan memutari lapangan sebanyak 3 kali, lalu ia beralih ke gedung belakang sekolah. "Farhan sumpah ya!!!" teriak Jani di belakang.
"Iya gue juga beneran capek!!!" balas Farhan tetap berlari.
Sebenarnya mereka bisa saja berhenti, tapi tak mau. Karena sama-sama gak mau kalah. Berawal dari Jani yang merebut catatan tugas Kia yang sedang disalin Farhan, lalu cowok itu balas dengan mengambil sepatu Jani -yang saat itu sedang ia lepas, sehingga Jani balik mengambil jaket Farhan. Dan terjadilah kejar-kejaran tanpa henti ini.
Mereka berlari mengelilingi gedung belakang hingga sampai ke gudang tempat skandal kemarin. Mereka juga melewati beberapa lab yang jarang dipakai, hingga akhirnya Jani berhenti sendiri.
Bukan karena lelah, melainkan karena mendengar sesuatu dari toilet gedung belakang.
Toilet belakang memang jarang dipakai, tapi pendengaran Jani masih bagus. Ia mendengar air tumpah dari dalam toilet perempuan. Karena tingkat adrenalin yang tersisa setelah kejar-kejaran masih tinggi, ia mengintip pelan ke dalamnya.
Terlihat tiga agit perempuan sedang menyudutkan satu utas perempuan. Ketiga pelaku hanya kelihatan punggungnya, tapi ekspresi si korban jelas ketakutan. Jani lantas memfoto, dengan hasil seadanya, dan mengirimkannya ke grup.
Ia lanjut berlari menjauhi gedung belakang. Prioritasnya bukan lagi sepatu yang diambil Farhan. Tak peduli malunya berjalan dengan keadaan kaki kiri telanjang.
Jani
You sent a photo.
pppunten a
gdodipd sudjsnsn
nenskdjisk skskdjJanu
Ngomong apasi luWanda
ka jani masih lari??Janu
Duduk lah anjir
Lg istirahatJani mengehela nafas dan berhenti berlari. Kini ia ada di taman samping sekolah. Ia lalu duduk di atas bangku dan mulai mengetik dengan pelan.
Jani
ada bully
di toilet belakang
alarm darurat ke guru
agit soalnyaJanu
Gitu kek
Siapa agitnya?Jani
mana sy tauHardan
@DionDion baru saja menyelesaikan makan siangnya saat Wanda tiba-tiba muncul di hadapannya. Padahal kelas mereka beda. Cewek itu langsung duduk di bangku depan meja Dion.
"Cek grup." ujar Wanda.
Dion langsung paham dan membuka ponselnya. Ia lalu buru-buru mengambil ponsel lain yang lebih jadul dari dalam tas, memindahkan foto dan mulai mengirim SMS kepada puluhan guru di sekolah.
From : 089xxxxxxxxx
Permisi, pak/bu
Lapor ada tindakan kekerasan live di toilet belakang.
-rbls-
Download pic.——————
A/N
guys, votenya jangan lupa yaaa🥰
itu bantu aku banget hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebels ✓
Fiksi Remaja"It's not rebels that make trouble, but trouble that makes rebels." Kpop lokal ft. Jisung, Yujin, Haruto, Dohyon, Wonyoung contains harsh words