136

2.3K 486 536
                                    

Tolong dibaca Note Mina di bagian paling bawah kalau ga mau akunnya di block yah, udah mina peringatkan yah cintaahh manjah ulala😊😊😋

350 vote dan 600 komen untuk chapter selanjutnya😁😁😁
Angkanya mina naikkan karna ini udah masuk masa2 akhir dan benang merah cerita, jadi butuh pengorbanan juga ingin sampai ke ceritanya.

Sekali lagi, bagi yeontan yang suka baca tapi ga mau ngevote, jangan salahkan mina jika di malam pertama kalian nanti suaminya ga punya tytyd!!!

Kecup basah mina dari Yoongi kagebunshin :*****

***


























Lama Jina duduk terpaku di kantin itu. Mata Jina tampak kosong. Raut wajahnya tak bisa diartikan, namun tangan kanan Jina bergerak ke arah pahanya yang sekarang terdapat uang yang diberikan Taehyung tadi padanya.

Jina tersenyum, lebih kepada hal yang sebenarnya sudah lama tidak ada di dalam dirinya sejak dulu.

Jina lupa kapan terakhir kali harga dirinya begitu berharga? Rasanya tidak ada. Bukan salah Taehyung jika memberikannya uang. Memang Jina lah yang terlihat seperti gadis yang pantas hanya diberikan uang, tidak lebih.

Ada rasa tertohok di hati gadis Kwon itu. Ada yang mendesak dari dalam dadanya tapi Jina berusaha untuk tak mengikuti dan kalah akan kesedihannya. Ia tercekat ditenggorokan. Berusaha kembali menelan rasa pahit dari ketidakmampuan dirinya untuk mengangkat sedikit harga dirinya yang entah masih ada atau tidak.

Jina kembali tersenyum masam. Apa pantas dirinya sekarang memikirkan tentang harga dirinya? Bukankah Jina telah egois pada dirinya dimasa lalu yang lebih menderita dari pada ini.

"Gwenchana, kau akan baik-baik saja, ini tidak seberapa. Kau sudah hebat," ucap Jina menguatkan dirinya namun air mata itu tetap meleleh.

Gadis Kwon itu menunduk, menutup wajahnya dengan rambut panjangnya. Lalu segera menghapus air matanya dengan lengan kemeja lusuhnya.

"Ah ... benar, ini lusuh sekali," Jina tersenyum masam. "Aku memakai ini tiga kali dalam seminggu," Jina menatap uang yang diberi Taehyung lagi padanya. "Apa aku memang harus beli baju baru."

Namun kalimat itu hanya tersampaikan dengan lirih, setelahnya gadis Kwon itu kembali menghembuskan napas beratnya.

Uang yang berada dalam genggamannya kembali ia remas dengan begitu erat. Ada rasa sakit yang perlahan menjalar di relung hatinya dan itu menjengkelkan.

Memori-memori gelap. Serta perkataan-perkataan yang ia terima selama ini menggaung begitu saja di benaknya. Jina benci jika dirinya kembali menjadi gadis lemah begini.

Semakin Jina genggam uang itu, semakin kenangan pahit itu merambat kembali. Menggugah hal yang sudah susah payah berusaha ia kubur.

"Apa dia gadisnya? Jelek begitu?"

"Kau tau ia hanya pandai menjilat, mendekati Han Ni Na untuk mendapatkan perhatian Taehyung."

"Banyak kantin di kampus ini, ia pandai sekali memilih kantin untuk alasan bekerja di mana mahasiswa fakultas Seni dan Teknik sering berkumpul."

"Apa kubilang, gadis yang berperan sebagai gadis paling tersakiti, biasanya mereka yang paling licik."

"Dimana letak manisnya?"

"Ku dengar dia hanya wanita bayaran."

"Kau tau? Dia tinggal di asrama kampus."

"Tidak mungkin, ia hanya beruntung saja hingga satu meja dengan Min Yoongi."

2. JEALLOVE (PART 1, 2 & 3) - Min YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang