Tiin..tiiiiinn....
Ciiiittt.....
Braakkk....
Nafas Rene tersengal, tangannya menggapai mencoba meraih sesuatu. Lalu ia melihatnya, wajah itu, mata kelam itu, dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
Dalam hitungan detik Rene langsung bangun dari tidurnya, ia langsung duduk dengan nafas tak beraturan, dan keringat yang cukup banyak, namun entah kenapa tubuhnya malah menggigil kedinginan.
'Mimpi itu...'
'Kenapa mimpi itu datang lagi?'
Rene seharusnya tahu, pindah tempat tinggal bukan berarti ia tidak akan mengalami hal ini lagi, bukankah ini kali ketiga dia pindah, dan kepindahan sebelumnya juga tidak menjamin bahwa ia baik-baik saja. Masih dengan tubuh gemetar, Rene mengambil segelas air yang selalu ia siapkan sebelum tidur, memang sejak pindah ke Indonesia, Rene belum pernah memimpikan hal itu, namun kebiasaannya menyiapkan air sebelum tidur tetap ia lakukan.
Ia takut mimpi itu datang lagi, dan benar saja, mimpi buruk itu datang, dan korbannya kali ini adalah orang yang Rene kenal. Seteguk dua teguk, habislah isi air dalam gelas itu. Sekarang ia harus memikirkan cara bagaimana memberitahu dia, karena bisa dipastikan kejadian di mimpi tadi akan segera berlangsung.
Kebanyakan dari mereka yang pernah Rene beri tahu, justru malah menertawakan Rene. Kali ini apa yang harus ia lakukan?
Rene kembali berbaring dan memeluk lututnya, matanya masih nyalang. Ia yakin ia tidak akan bisa tidur lagi sampai pagi.
SOMEBODY-3
"Eh neng Gigi, mau kemana?"
Gigi yang sedang mengikat tali sepatunya pun mendongak dan mendapati Philip sedang tersenyum manis padanya.
"Mau ke pasar kenari kak." jawab Gigi, dengan cepat ia melanjutkan kegiatannya dan bangkit berdiri.
"Ngapain?"
"Beli buku."
"Mau ke Jakbook ya?" tebak Philip.
Gigi mengangguk.
"Bareng kakak aja, yuk."
"Ayo Lip." seru Tristan yang baru saja keluar dari dalam rumah.
"Kita ajak Gigi sekalian ya, Tan? Dia juga mau ke Jakbook."
Gigi langsung menggeleng, "Gak usah.. gak usah kak. Gue naik angkot aja."
"Lha ngapain panas-panas naik angkot, kakak bawa mobil tuh, ada ac-nya juga. Adem."
"Udahlah Gi, ayo... keburu macet." ajak Tristan, ia sudah berjalan lebih dulu mendekati toyota Ayla milik Philip.
"Tapi.." protes Gigi tidak ada yang mendengar.
Philip sedang masuk kedalam rumah untuk berpamitan pada mama Gigi.
"Ayo neng Gigi." ajak Philip.
"Tapi kak.." Gigi tetap mengikuti Philip menuju mobil.
Begitu Philip masuk mobil, Gigi tetap di tempatnya berdiri. Hal itu membuat Tristan tidak sabar dan menurunkan kaca jendela.
"Heh elo jadi ikut apa gak?" tanya Tristan.
"Tapi gue janji mau pergi sama Rene kak."
"Ya udah kita samperin si Rene, dimana dia?" jawab Philip.
"Di rumahnya, di Bintaro."
"Udah cepet masuk." perintah Tristan.
Tidak mau membuat Tristan marah, Gigi cepat-cepat masuk ke dalam mobil. Karena belum pukul 10, dan saat ini sedang tanggal merah, tidak sampai 15 menit, mobil Philip sudah memasuki kawasan Bintaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene