Pagi harinya Wayan datang lagi, kali ini bersama Meghan dan Ivo. Rupanya setelah kapal mereka berlabuh, mereka langsung terbang ke Indonesia. Sedang Rick dan Juliet memutuskan untuk kembali ke Texas. Setelah memeluk Tristan cukup erat, Meghan beralih pada Rene.
“Kau mau mandi? Aku bawakan pakaian untukmu?” kata Meghan.
Rene pun pergi dengan Meghan menuju kamar mandi yang disediakan untuk keluarga pasien. Sedang Tristan sudah mengobrol dengan Wayan dan Ivo.
“Kalian sudah baikan?” tanya Meghan begitu Rene selesai mandi dan ia menemani wanita itu memoles bedak.
“Iya terima kasih.”
“Terima kasih untuk apa itu?”
“Terima kasih karena sudah membiarkan kami terapung di lautan.”
“Kau tahu kalau itu aku?” Meghan tersenyum lebar mendengarnya.
“Tentu saja. Tidak ada yang punya ide gila seperti itu selain Meghan Hadden.”
“Tapi berhasilkan? Aku ikut senang melihat kau kembali dekat dengan Tristan. Ngomong-ngomong si nyonya tidak macam-macam denganmu kan?”
Rene tahu siapa yang Meghan maksud, “Dia hanya melirikku tidak suka. Seandainya dia macam-macam pun aku punya tinju yang bisa membuatnya pingsan dalam sekejap. Kamu tenang saja, kali ini dia memilih lawan yang salah.”
Keduanya kembali menuju tempat Tristan dan yang lain.
“Sepertinya dia ikut terlibat dalam kecelakaan om Edo.” ujar Meghan membuat langkah Rene terhenti. Dari tempat mereka berdiri sekarang mereka bisa melihat Helena, Tristan, Ivo, dan juga Wayan. Helena terlihat terasing berada disana, karena ketiga pria itu tidak ada yang mau menemaninya.
“Kakek ikut menyelidiki mobil om Edo semalam. Ivo dan aku pun langsung menuju ke tempat kejadian begitu keluar dari bandara. Ada yang sengaja memotong tali remnya.”
“Memotong tali rem bukan pekerjaan mudah. Perempuan yang tidak tahu apa-apa mungkin akan salah potong, dan sepertinya Helena bukan tipe perempuan yang suka mengotak-atik mobil.” kata Rene.
“Bisa saja dia menyuruh orang. Dia saja bisa membayar Sari untuk meletakan surat ancaman, kenapa hal ini harus tidak bisa ia lakukan?”
“Tapi untuk apa Meg? Om Edo sangat baik padanya.”
“Kau lupa kalau dia sudah sangat terobsesi pada Tristan? Kalau dia ingin mendapatkan Tristan, maka dia harus menyingkirkan suaminya.”
“Gila.” desis Rene tidak percaya.
“Dia memang orang gila. Karena itu kakek menyuruh banyak orang mencari tahu siapa yang sudah memotong tali rem mobil om Edo. Jika Helena terbukti terlibat, kita akan mengirimnya ke neraka.”
Rene menoleh kaget kearah kanan.
“Kenapa?” tanya Meghan ikut-ikutan menoleh kearah yang Rene maksud.
“Entahlah sejak tadi aku merasa ada yang mengawasiku.”
Mereka tidak melihat siapa-siapa selain para suster dan beberapa keluarga pasien yang tengah berseliweran di koridor rumah sakit tersebut.
“Mungkin kau target selanjutnya.” bisik Meghan. “Dia menyingkirkan Juliet dengan surat ancaman, dan menyingkirkan om Edo dengan kecelakaan. Dia pasti kaget melihat mu datang dengan Tristan tadi malam, jadi bisa dipastikan kalau kau adalah target dia selanjutnya untuk disingkirkan.”
“Wah dengan senang hati aku akan menyambut siapapun itu. Aku bersenjata dan aku marah.” Rene bisa melihat seorang laki-laki bertopi dan berjaket hitam keluar dari toilet, laki-laki itu sempat meliriknya sedikit sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene