17th. Somebody

1.2K 204 107
                                    

Aku suka bamget baca komen kalian 😁😁

“Elo tau gak Ren siapa yang memasang foto kak Philip dan miss Efrika di mading waktu itu?” kata Amel pada Rene saat mereka berjalan keluar kelas, Gigi dan Mita berjalan lebih dulu didepan mereka, karena mereka kini ingin mengembalikan buku ke perpustakaan.

"Ternyata pak Muchtar. Guru satu itu emang udah lama naksir miss Efrika, dia pasti cemburu berat melihat muridnya jalan sama orang yang dia suka." lanjut Amel tanpa Rene hiraukan.

Hari ini tidak ada pelajaran, dan mereka sudah diperbolehkan untuk pulang, Rene hanya mengulur waktu menunggu Tristan menjemputnya. Semalam ia sudah kembali pulang kerumah pamannya, sebenarnya Tristan merasa keberatan dengan keputusannya itu, tapi Rene memaksa karena setiap kali mereka berduaan, Tristan selalu punya cara untuk menyentuhnya. Rene yang merasa bahwa pertahanan dirinya kurang memutuskan untuk pulang, dan jika Tristan tidak ingin mengantar, ia akan pulang sendiri. Berada didekat Tristan membuat Rene berbeda, Tristan sangat bisa mempengaruhinya menjadi wanita haus belaian.

Dan pagi ini sebenarnya Tristan sudah melarangnya untuk masuk, tapi dasar Rene yang memang rindu dengan teman-temannya, Rene nekat berangkat sendiri menggunakan taksi online. Barulah saat Tristan menelponnya jam sembilan tadi Rene mengatakan yang sebenarnya, tentu saja dihadiahi omelan dari Tristan. Tapi tetap saja, pemuda itu tetap mau menjemputnya. Karena itulah Rene masih berkeliaran di sekolah sekarang, padahal mereka sudah diperbolehkan pulang sejak tadi.

Sebenarnya alasan Rene berada disini karena Noel. Kemarin Gigi cerita kalau Tristan sempat memukul Noel, hal itu membuat Rene khawatir, tapi ternyata Noel tidak masuk.

“Gue tunggu disini aja deh. Kalian cuma ngembaliin buku kan?” kata Rene pada teman-temannya.

Jadilah Rene ditinggal diluar perpustakaan, dan hampir memekik kaget saat tangannya ditarik masuk menuju ruang uks yang terletak disebelah perpus.

“Noel?” ucap Rene kaget saat melihat siapa yang sudah berani menariknya.

Noel hanya diam saja sambil memperhatikan wajah Rene, tangan pemuda itu terulur menyentuh memar di pelipis Rene, dengan suara tertahan Noel bertanya, “Sakit?”

Rene menggeleng, ia malah dibuat panik mendapati sudut bibir Noel yang membiru.

“Apa kak Tristan yang melakukan ini?”

“Aku pantas mendapatkannya.”

Rene mengernyit bingung karena Noel sangat berbeda dari biasanya. Laki-laki itu tersenyum memandanginya dan memakai kata aku.

“Elo baik-baik saja kan El?”

Noel mengangguk dan memegang pundak Rene, “Aku hanya mengucapkan ini sekali jadi dengarkan baik-baik.”

Rene menunggu dengan gelisah, menatap Noel sedekat ini membuatnya berdebar.

“Aku suka sama kamu.”

Mata Rene terbelalak mendengarnya.

“Luka ini aku dapat karena aku mengakui perasaan ku pada pacar perempuan yang aku sukai. Aku gak mau bohong sama diri ku sendiri Ren, aku suka sama kamu.”

Noel mengusap kedua pipi Rene dan mendaratkan ciumannya di kening gadis itu.

“Aku cuma mau bilang itu.”

Noel pun hendak keluar dari ruang uks, tapi panggilan Rene membuat ia berhenti.

“El…”

Hancur sudah pertahanan Noel untuk mengabaikan Rene, jadi ketika ia berbalik ia meraih tengkuk Rene dan mencium bibir itu habis-habisan.

SOMEBODY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang