9th. Somebody

1.1K 212 26
                                    

"Tristan ada di rumah gue, Ren. Elo mau gue jemput buat berangkat bareng?" tanya Philip pagi itu.

"Gak usah kak, Rene pesen taksi online aja."

"Kalau nyasar lagi telpon gue ya. Ini nomor gue."

"Iya.... Makasih kak Philip."

Rene meletakkan ponselnya di atas kasur dan pergi untuk mandi, sedetik kemudian ponsel tersebut menyala dan menampilkan layar Ivory is calling....

Rene tidak pernah melihat riwayat panggilan tak terjawab tersebut, karena selanjutnya nama Gigi lah yang tertera di layar ponsel. Bahkan ketika Rene sudah selesai mandi, Gigi menghubunginya lagi dan berpesan agar tidak tersesat lagi.

Dengan riang Rene menjawab tidak dan langsung memasukkan ponsel itu ke dalam tas sekolahnya.

SOMEBODY-9


Rene memandangi tiket masuk ke dufan pemberian Edo dua hari yang lalu, ia sudah memberikannya pada Tristan, namun Tristan menolak. Padahal tiket ini hanya berlaku hari ini saja, jadilah Rene mengajak Gigi untuk pergi. Tidak disangka gadis bermata sipit itu meloncat kegirangan, dan berjanji akan menjemput Rene pagi-pagi. Karena itu jam delapan pagi ini Rene sudah rapi dan menunggu kedatangan Gigi di ruang tamu. Tristan masih ada di kamar, entah apa yang sedang ia kerjakan karena sudah dua hari ini sejak laki-laki itu menginap di rumah Philip Tristan tidak terlihat keluar kamar sama sekali kecuali ambil minum dan pergi sekolah. Makan pun Philip lah yang selalu membawanya masuk, dan Rene mencoba untuk tidak peduli.

Jadi begitu mendengar pintu apartemen terbuka, Rene langsung bangkit berdiri dan melihat Philip masuk bersama Gigi.

"Duuhh yang mau ke dufan gak ngajak-ngajak." goda Philip. Lagi-lagi ia yang membawa makanan untuk Tristan.

"Maaf kak, tapi kita cuma punya dua tiket. Ini aja pemberian papanya kak Tristan." kata Rene tidak enak hati.

"Tunggu ya.. gue ajak Tristan ikut kalian."

Tanpa menunggu persetujuan Rene dan Gigi, Philip sudah melesat masuk kedalam kamar Tristan.

"Kok elo bisa sama kak Philip?" tanya Rene pada Gigi.

"Ketemu di bawah. Dia tanya kita mau kemana, ya gue jawab aja sejujurnya."

Mereka menunggu cukup lama sebelum akhirnya Philip keluar dari kamar dengan senyum terkembang.

"Bentar ya Tristan masih mandi." kata pemuda tersebut. "Lagian ke dufan itu lebih seru kalau ramai-ramai."

Rene memperhatikan Philip dalam diam, sepertinya hubungan Philip dan Efrika tidak berjalan mulus, kemarin sore sepulang dari minimarket bawah Rene memergoki kedua pasangan tersebut sedang bertengkar di basement. Apalagi sebelumnya Rene juga pernah melihat Efrika berangkulan mesra dengan seorang pria yang terlihat lebih tua. Keduanya juga jarang main bersama ke apartemen Tristan lagi, tidak seperti dulu saat awal-awal Rene tinggal di sini.

"Ayo... gue gak bisa lama-lama ya, kerjaan gue tanggung tuh." kata Tristan setelah keluar dari kamar, ia melotot pada Philip yang terlihat tidak berdosa sama sekali.

"Kerjaan apa sih? Kerja loe kan cuma ngadep laptop doang." sindir Philip.

"Lihat aja bulan depan kalau kerjaan gue yang cuma ngadep laptop ini dapat jutaan." balas Tristan.

Keduanya berjalan lebih dulu menuju pintu dan berhenti karena melihat Efrika berdiri di depan sana hendak memencet bel.

"Maaf miss, kita mau keluar jalan-jalan." kata Philip dengan nada sangat manis.

SOMEBODY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang