“Sesuai perintahmu, aku memilih Renanta Lucille David sebagai bodyguard ku besok lusa.”
Tristan tersenyum mendengar suara tunangannya. “Terima kasih Jules.”
“Ingat janjimu, kau tidak akan membatalkan perjodohan ini kecuali aku yang memintanya.”
“Yess maam.”
“By the way darimana kau bisa kenalan dengan bidadari secantik dia? For your information ya, aku gak pernah memuji wanita lain lebih cantik dari aku kecuali alm mama, tapi bener deh Renanta ini beda. Another level. Kamu si Albert Tristan GAY-vanni ternyata punya wanita idaman juga.”
Albert Tristan GAY-vanni adalah julukan yang Tristan terima saat kuliah di MIT, saking seringnya ia jalan sama perempuan. Tristan tidak perlu repot-repot menepis rumor tersebut, toh kenyataannya ia memang menghindari perempuan. Ia hanya menjaga diri agar lebih pantas saat bertemu dengan Rene nanti.
“Tidak perlu tahu bagaimana aku bisa berkenalan dengannya, yang perlu kamu tahu kalau dia hanya milikku. Jaga sikapmu selama ia bertugas mengawalmu.”
“Heh… aku yang akan dikawal sama dia, kenapa kamu yang ngatur.”
“Kamu tidak lupa kan kalau uang yang kamu gunakan untuk menyewanya adalah uangku.”
“Ya.. ya.. ya.. ya… whatever. Sudah dulu ya tunanganku, dadagh…”
Tristan langsung melemparkan ponselnya ke atas meja. Ia melirik wajahnya yang terpantul di kaca lemari arsipnya, dan bersyukur bekas tinju Ivo sudah memudar dari sana. Kakak Rene benar-benar mengerikan, ia pikir ia hampir saja mati dihajar sedemikian rupa tanpa perlawanan. Bagaimana tidak, disini ia yang bersalah, dia telah menodai Rene dan sebagai laki-laki sejati ia jujur pada Ivo sekaligus minta izin untuk mendekati Rene kembali, dan apa yang ia dapat? Beberapa pukulan yang menyebabkan ia harus dirawat selama seminggu, Ivo tidak setengah-setengah dalam menghabisinya, jika bukan karena Meghan yang datang melerai mungkin sekarang Tristan sudah ada di liang kubur. Tristan menggelengkan kepala guna mengenyahkan bayangan itu dari pikirannya.
Dia benar-benar menuruti nasehat Philip dan kakek Wayan, hidup benar, kuliah yang pintar, dan cari uang yang banyak agar bisa mengejar Rene. Semuanya sudah terbukti. Setelah lulus tes masuk MIT, Tristan langsung digembleng Wayan untuk memasuki dunia bisnis kakek tua itu.
Hadden Air, perusahaan pembuat helikopter yang bermarkas di Texas adalah milik kakek Wayan. Sedikit informasi tentang kakek Wayan, beliau asli Kanada dengan nama Charles Hadden, nama Wayan beliau peroleh ketika menikahi istrinya yang tidak lain adalah adik dari kakek Tristan. Sejal kecil Tristan memang sudah memanggilnya dengan nama kakek Wayan.
Kakek Wayan mempunyai dua anak perempuan, dan juga tiga anak cucu perempuan yang usianya kurang lebih sebaya dengan Tristan. Padahal kakek Wayan ingin cucu laki-laki agar bisa ia warisi perusahaannya tersebut. Jadilah kakek Wayan melimpahkan kasih sayang berlebih pada Tristan, termasuk membelikan motor sport bertahun-tahun yang lalu.
Tristan langsung dibuat jatuh cinta dengan Hadden Air. Bagaimana tidak, baru saja ia masuk ke Hadden Air ia sudah bisa menerbangkan helikopter dan keliling Texas didampingi Wayan. Ia jadi menyesal karena telah mengambil jurusan ilmu komputer di MIT, nyatanya ia malah ingin masuk kedalam jurusan aeronautics. Jadi begitu lulus dari MIT empat tahun kemudian, Tristan masuk lagi ke jurusan aeronautics di tempat yang sama sambil membantu Wayan memimpin perusahaan yang tidak terlalu besar itu.
Dan buktinya, setelah Tristan lulus dengan nilai yang amat sangat memuaskan, Wayan menyerahkan kursi kepemimpinan pada Tristan. Apalagi Tristan sangat disukai oleh para pekerja disana, awalnya Tristan menolak tawaran itu, tapi Wayan mendesaknya hingga Tristan mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene