Hendra tidak perlu menunggu lama untuk bertemu dengan Helena, karena tiga hari sejak ia melihat Helena bersama Edo, siang ini ia melihat wanita itu mengunjungi kantor Edo. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Hendra mengikuti langkah Helena yang hendak memasuki lift, beruntung di jam makan siang seperti sekarang para pengguna lift sangat sepi, jadi Hendra bisa melenggang bebas memasuki lift yang sama dengan Helena.
Wanita itu belum menyadari kehadiran Hendra disebelahnya karena sibuk dengan ponsel yang dipegang.
“Senang dengan hidup barumu?”
Mendengar suara itu membuat Helena mendongak kaget, matanya terbelalak lebar saat melihat wajah Hendra.
“Ka… mu…?”
Hendra menyeringai, “Apa pak Edo tahu siapa kamu sebenarnya atau… seperti apa masa lalumu?”
Helena merasa emosinya mulai memuncak, “Apa mau mu mas?”
Hendra tertawa, “Jadi kamu masih ingat padaku?”
“Jangan bertele-tele, katakan apa maumu?” desis Helena hilang kesabaran.
“Aku ingin menagih hutangku.”
“Hutang? Hutang apa? Aku tidak berhutang apapun padamu.”
Lagi-lagi Hendra tertawa, “Coba ingat-ingat lagi Helena sayang. Demi siapa aku rela masuk penjara?”
“Itu bukan urusanku, aku tidak pernah menyuruhmu menggelapkan uang mas.”
Pintu lift terbuka membuat mereka tersentak kaget, Edo berdiri disana dan kebingungan melihat istrinya berdekatan dengan pria lain.
Helena memanfaatkan hal itu untuk keluar dari lift dan menghampiri suaminya.
“Mas sudah menunggu ku ya?”
Edo tidak menjawab, matanya sibuk meneliti keberadaan Hendra yang hanya diam saja. Hendra mengangguk hormat dan menekan tombol agar pintu lift tertutup.
“Siapa pria tadi?” tanya Edo pada Helena.
“Karyawan mas, masa’ mas gak tahu?”
“Aku belum pernah melihatnya. Untuk apa dia satu lift dengan mu?”
“Ya ampun mas jangan cemburu, lift ini kan memang digunakan oleh semua orang di perusahaan ini.”
Jawaban Helena memang masuk akal.
“Ayo… kau ingin makan apa?” ajak Edo.
Helena menggeleng, “Nanti… aku mau makan mas dulu.” ia menarik tangan suaminya menuju ruang kerja Edo.
Edo tertawa mendengarnya, Helena-nya memang selalu penuh kejutan.
##SOMEBODY-31##
Terhitung sudah tiga hari Rene dirawat di rumah sakit, hari ini ia sudah diperbolehkan pulang dijemput oleh Rick dan Juliet. Juliet tidak henti-hentinya mengoceh tentang penyesalannya pada Rene dan berjanji ini itu, Hansel pun menyambut kepulangan Rene dengan hangat dan berterima kasih layaknya seorang ayah yang putrinya baru saja di selamatkan.
Hansel memang baru tiba semalam, dan belum sempat menjenguk Rene. Kini mereka menikmati makan siang yang memang Hansel siapkan untuk menyambut kepulangan Rene.
Juliet melirik sekitarnya, memastikan bahwa semua orang sudah selesai makan.
“Pa… aku hamil.”
Rene dan Rick tersedak minuman mereka, sedang Meghan dibuat melongo dengan pengakuan tersebut.
“Hamil?” ulang Hansel lalu mengangguk, “Kalau begitu kita harus membicarakan pernikahan dengan Tristan secepatnya.” pria setengah baya itu meraih air minumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene