“Ren… Ren… elo udah tahu belum? Kak Philip ternyata pacaran sama miss Efrika.”
Berita dari Gigi saat ia baru tiba di kelas pagi itu jelas mengejutkan Rene, belum sempat ia bereaksi tangannya sudah ditarik keluar kelas oleh Tristan, Tristan membawanya ke pojok koridor lantai dua dan berbisik tajam hingga membuat mereka jadi pusat perhatian.
“Gue udah pernah bilang sama elo, kalau sampai hubungan mereka ketahuan pihak sekolah, elo orang pertama yang bakal gue samperin.”
“Tapi Rene gak tau apa-apa kak?”
“Terus kenapa ada foto ini di mading?”
Mata Rene terbelalak saat melihat tiga lembar foto Philip dan Efrika yang tengah berangkulan mesra, dengan segera Rene menggeleng.
“Bukan kak, Rene gak tau apa-apa.”
“Tristan sedang apa kamu disitu dengan Renanta?” seru Bu Hera yang saat itu hendak mengambil sesuatu di dalam kelas Rene.
Melihat murid-muridnya berkerumun sambil menatap suatu objek, membuat Hera mendekati dua anak didiknya yang terlihat seperti bertengkar. Dan saat tahu apa yang sedang Tristan pegang, Hera mulai menyimpulkan suatu hal.
“Kalian berdua ikut ibu ke ruangan kepala sekolah.”
Rene kaget mendengar perintah itu, tapi tidak dengan Tristan. Dalam hati Tristan mengumpati kecerobohannya saat menegur Rene. Jelas-jelas foto Philip dan Efrika diambil hari kemarin, saat mereka berdua jalan-jalan ke Ancol, sedang Rene kemarin malah seharian mengurung diri di dalam kamar bersama Gigi.
Dan kini sambil mengikuti Hera, keduanya hanya bisa saling diam sampai di ruangan kepala sekolah.
SOMEBODY-10
“Aku gak tahu apa-apa.” jawab Rene ketika seluruh teman sekelasnya meminta penjelasan padanya. Jam istirahat baru saja berbunyi, dan semua siswa Sma Airlangga sepertinya sudah tahu mengenai hubungan terlarang yang terjadi antara Philip dan Efrika. Nama Tristan dan Rene pun turut ikut andil disebutkan sebagai saksi atas hubungan terlarang tersebut.
Jadi ketika Rene dibebaskan dan hanya diberi surat teguran dari kepala sekolah, semua siswa malah minta penjelasan dari Rene bagaimana awal mula kisah guru dan murid tersebut.
“Heh!! Dia bilang dia gak tahu apa-apa.”
Teriakan dari arah pintu kelas langsung membuat kerumunan di sekitar meja Rene bubar dengan sendirinya.
“Kak… kakak pacarnya Rene ya?”
Tristan tahu pemuda itu, Noel si anggota klub sepakbola di sekolah mereka.
“Kalau iya kenapa?” balas Tristan sengak.
“Tanya doang kak.”
“Kalau ada yang tanya soal hubungan Philip dan miss Efrika, tanya ke gue jangan ke Rene. Dia gak tahu apa-apa.” ujar Tristan membuat seisi kelas menjadi hening.
Akhirnya Noel yang suka nyablak pun bertanya, “Jadi bener dong kak, kak Philip sama miss Efrika pacaran?”
Tristan menatap Noel cukup lama sebelum menjawab, “Bukan urusan loe.”
“Anjir tadi suruh nanya.”
“Ayo ke kantin, Ren. Gue laper.” Tristan menarik tangan Rene dan membawanya keluar kelas.
“Kasar banget kak sama pacar sendiri.” lagi-lagi Noel yang berbicara.
“Pacar-pacar gue, kenapa elo yang sewot.” Tristan merangkul bahu Rene dengan mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene