Gigi mengunjunginya sore itu, ia bahkan membawakan baju dan buku pelajaran Rene yang sebelumnya Gigi ambil dari rumah paman Arga.
"Gue ketemu paman elo tadi, paman elo juga yang nyuruh gue masuk ke kamar elo buat ambil barang." kata Gigi, Tristan dan Philip kembali pergi setelah mengantar Gigi menemui Rene.
"Paman elo juga minta maaf karena belum bisa ngajak elo balik kerumah itu."
Tristan dan Philip memang sudah menceritakan semuanya pada Gigi, mereka jugalah yang mengajak Gigi ke rumah paman Arga untuk mengambil barang-barang Rene, tapi begitu Gigi menemui Rene kedua laki-laki tadi justru menghilang, entah kemana.
"Elo nginep di rumah gue aja ya?" ajak Gigi.
Bukannya menjawab, Rene justru mengingat makian tante Nita. Dasar anak pembawa sial.
"Sementara gue disini dulu deh, Gi. Sampai Gue bisa ngehubungi kakek."
"Ini apartemen kak Tristan lho, Ren. Apartemen cowok, berani kamu tinggal berdua aja disini?"
Rene hanya bisa meringis, tapi ingatan tentang Tristan yang menyukai ibu tirinya terus muncul di pikiran Rene, karena itulah ia berani tinggal berdua saja dengan Tristan disini, karena Tristan tidak menyukainya.
"Gak papa, gue yakin kak Tristan bukan cowok kayak gitu." Lagipula Tristan juga sudah mengetahui rahasianya, tidak ada yang lebih melegakan selain membagi beban mu pada orang lain, meski orang tersebut hanya mendengarkan dan tidak memberi solusi.
"Elo suka sama kak Tristan ya?" tebak Gigi.
"Apa sih Gi, enggak. Mungkin gue sama kak Tristan saling mengerti perasaan satu sama lain, karena kita sama-sama jauh dari orang tua. Lagi pula kalau gue di rumah elo, gue jadi ngerepotin orang tua elo."
"Enggaklah Ren, nyokap aja langsung suka sama elo dari pandangan pertama."
Rene tetap menggeleng, "Gue tanya kakek dulu."
"Kakek? Emang orang tua elo kenapa? Kok semuanya nanya kakek, nunggu kakek, telepon kakek. Mama papa elo?"
"Mereka sibuk kerja, Gi."
Gigi membungkam, sedangkan Rene malah sibuk dengan ponselnya.
"Elo... masih suka sama kak Philip?"
Pertanyaan Rene yang tiba-tiba membuat Gigi kaget, "Hah? Kapan gue bilang kalau gue suka kak Philip?"
"Dulu elo bilang kak Philip baik, keren."
"Bukan berarti suka juga kali Ren. Emang kenapa sih?"
Rene menggeleng, "Elo tahu siapa pacar kak Philip?"
"Setahu gue gak ada, kak Philip sama kak Tristan itu sebelas dua belas lah, jarang banget mereka berdua dekat sama cewek."
'Berarti Gigi gak tahu kalau kak Tristan suka sama ibu tirinya, kak Philip juga..'
"Kenapa sih?"
Lagi-lagi Rene menggeleng, "Siapa tahu mereka punya pacar, terus ngelihat gue disini malah jadi salah paham."
"Karena itu tinggal di rumah gue aja."
"Enggak, Gi. Ngomong-ngomong elo tahu gak ini apartemen siapa?"
"Kata elo punya kak Tristan."
"Iya tapi kak Tristan kok tiba-tiba punya apartemen?"
Gigi hanya mengangkat bahu.
SOMEBODY-6
Tristan terbelalak kaget melihat notifikasi mobile banking di ponselnya, tanpa ragu ia menghubungi sebuah nomor yang sudah ia hafal diluar kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene