Mungkin Gigi adalah satu-satunya saksi hidup yang melihat bagaimana sebuah mobil hitam berhenti di depan Rene dan memaksa gadis itu masuk ke dalamnya. Hal itu berlangsung tidak lebih dari sepuluh detik, saat Gigi sadar mobil hitam itu sudah melaju cukup jauh. Gigi bahkan belum beraksi untuk minta tolong karena sosok Rene yang menunggunya di depan gerbang langsung menghilang begitu saja.
“Rene…” Gigi tidak henti-hentinya bergumam memanggil nama Rene, ia kebingungan harus minta tolong pada siapa, hingga nama Tristan langsung muncul diotaknya.
“Kak Tristan… Rene diculik.”
Tristan yang baru tiba di jakarta menjelang jam delapan pagi masih memejamkan mata saat Gigi menghubunginya siang itu. Dalam sekejap Tristan langsung terduduk mendengar informasi yang Gigi beri.
“Heh elo jangan bercanda Gi.”
“Beneran kak, Gigi lihat sendiri Rene dipaksa masuk ke dalam mobil hitam.”
Tristan melompat dari tempat tidur dan tidak sengaja menendang pinggang Philip yang menumpang tidur di apartemennya.
“Aduh sialan loe Tan.” umpat Philip yang langsung terbangun.
“Elo dimana sekarang?” Tristan panik mencari kunci motornya yang lupa ia taruh dimana tadi.
“Disekolah kak.”
“Tunggu gue disana.”
Tristan mulai mengobrak-abrik isi apartemennya untuk mencari kunci motornya yang masih belum ketemu.
“Elo berisik banget sih Tan.” gerutu Philip yang tidurnya merasa terganggu.
“Brengsek… dimana sih kunci motor gue?”
Dengan mata setengah terpejam Philip bertanya, “Mau kemana loe?”
“Ke sekolah Gigi, Rene diculik.”
Mata Philip langsung terbuka lebar, bersamaan dengan itu Tristan menemukan kunci motornya yang jatuh di samping meja televisi.
“Heh Tan… gue ikut.” Philip meraih jaketnya begitu saja dan mengejar Tristan yang sudah keluar dari apartemen.
Tristan melajukan motornya cukup kencang, dalam waktu sepuluh menit ia sudah menemukan Gigi yang sedang menunggu di depan gerbang.
“Dimana Rene?”
Gigi menggeleng dan mulai menceritakan kejadian yang baru saja ia alami.
“Ponselnya gue hubungi juga gak diangkat kak.”
“Gi..”
Seorang laki-laki yang Tristan harap tidak pernah ia temui berlari datang menghampiri Gigi.
“Rene lagi sama elo kan?” tanya Noel dengan nafas terengah.
Gigi menggeleng sambil menahan air matanya yang hendak jatuh, “Rene kayaknya diculik deh El.”
“Sial.... berarti tadi beneran dia.”
Gumaman Noel tentu saja didengar oleh Tristan, dalam sekejap Tristan sudah menarik kerah kemeja Noel.
“Heh apa maksud loe beneran dia? Elo tahu dimana Rene?”
“Sorry kak, biar gue selesaiin masalah ini.”
“Maksud loe apa? JELASIN!! Elo tahu dimana Rene?”
Teriakan Tristan sudah pasti menarik perhatian banyak orang termasuk dua orang satpam yang bertugas menjaga gerbang smu Airlangga.
Noel mendorong Tristan ke sebuah gang yang terletak di sebelah sekolah, Philip dan Gigi pun mengikuti mereka.
“Sorry kak, gara-gara gue Rene jadi korban.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene