Biasanya kalau up jam segini gak ada double up 😆😆
Selamat membaca...
“Mas…..” Helena mengelus dada telanjang suaminya. “Apa gak sebaiknya mas bujuk Tristan untuk pulang? Bagaimanapun juga Tristan anak mas satu-satunya, dia nantinya yang akan mewarisi semua perusahaan mas. Mas kan tahu aku gak bisa memberi mas anak.”
Edo langsung membuka matanya saat mendengar kalimat itu, “Berapa kali ku bilang kalau aku gak butuh anak dari kamu. Cukup kamu selalu ada disampingku itu sudah cukup.”
“Tapi aku merasa bersalah mas, gara-gara aku mas harus bertengkar dengan anak sendiri.”
“Sstt... “ Edo meletakkan telunjuknya di atas bibir Helena. “Yang salah disini Tristan, dia yang keras kepala. Gara-gara dia juga kamu gak bisa hamil lagi kan.”
Sejak kecelakaan Helena sepuluh tahun lalu, mereka memang belum dikaruniai seorang anak lagi. Tapi mereka sudah tahu hal itu, karena dokter sudah berpesan bahwa sangat kecil kemungkinan bagi Helena untuk hamil lagi, dan pesan itu pun terbukti.
“Jangan seperti itu mas, Tristan anak kamu lho.” Helena membaringkan kepalanya diatas dada bidang sang suami. Ia memainkan jemari lentiknya disana, Edo masih terlihat luar biasa meskipun sudah menginjak usia diatas lima puluh tahun, permainannya di ranjang juga selalu membuat Helena kewalahan.
Ayahnya yang sudah tua saja seperti ini, bagaimana dengan anaknya.
Helena menyeringai mengingat sosok Tristan setahun lalu, pria itu tumbuh dengan begitu luar biasa. Tapi Helena tidak suka jika Tristan menjauhinya, semua pasti karena tunangan Tristan yang seperti pelacur itu. Hhhh… setelah Renanta pergi muncullah Juliet, Helena harus benar-benar memutar otak jika ingin menyingkirkan wanita itu, masalahnya ia ada di Indonesia sedang Juliet ada di Amerika.
Tapi hal itu bisa diatasi dengan mudah, dengan beberapa ratusan juta ia sudah mengirim seseorang untuk masuk ke dalam kediaman Juliet, tapi sayang sampai detik ini tidak ada kabar tentang batalnya pertunangan mereka. Apalagi dari mata-mata yang Helena letakkan di sana, Helena jadi tahu kalau Juliet sudah menyewa dua bodyguard perempuan untuk menjaganya.
Ciih… wanita itu terlalu melebih-lebihkan. Helena sampai dibuat heran, apa sebenarnya yang Tristan lihat dari seorang Juliet? Dia bahkan jauh lebih cantik darinya, tubuhnya juga lebih seksi.
“Sayang… kau tidur?”
Suara Edo menyadarkan Helena, ia juga bisa merasakan elusan jari Edo di punggung telanjangnya.
“Hmmm belum…”
“Minggu depan aku akan mengambil cuti, kita mau pergi kemana?”
Sudah bukan rahasia lagi jika sejak kecelakaan itu, Edo semakin memanjakan Helena. Pria itu bahkan sering mengajak Helena bepergian keluar negeri hanya untuk berlibur, bahkan dalam setahun mereka bisa empat kali bepergian. Hampir semua negara Eropa sudah pernah Helena kunjungi bersama Edo, niat awal Helena untuk menyingkirkan Edo harus ditunda dulu. Lagipula Tristan belum ada disini.
Nanti jika ia berhasil membawa Tristan kembali padanya, ia akan mengucapkan selamat tinggal untuk suaminya yang sekarang.
“Bagaimana kalau kita mengunjungi Tristan lagi? Sudah hampir setahun sejak terakhir kali kita kesana.” jawab Helena.
“Buat apa? Bulan depan Tristan pasti pulang ke Indonesia, Philip temannya akan menikah.”
Helena girang bukan main mendengar hal itu, tapi ia menahan diri agar suaminya tidak curiga.
“Benarkah mas? Mas tahu dari siapa?”
“Berita pernikahannya sudah tersebar kemana-mana sayang, keluarga Philip termasuk salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Aku akan meminta Tristan untuk menginap sehari dua hari di rumah, sambil membicarakan tentang nasib perusahaan selanjutnya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene