Maafkan🙏🙏 aku ketiduran dan lupa belum up
Selamat membaca
18++
Rene terbangun karena tidak menemukan Tristan disampingnya, lampu kamar telah dimatikan dan ia bisa mendengar suara air mengalir dari dalam kamar mandi. Sepertinya Tristan berada di sana, ia meraih ponselnya dan melihat jam baru menunjukkan pukul satu pagi.
Kenapa Tristan mandi pukul satu pagi? pikirnya heran.
Ia memang mendengar suara shower dinyalakan sekarang, akibat keheranan itu Rene tidak bisa memejamkan mata lagi. Apalagi saat melihat bathrobe nya tersingkap dibagian dada dan diikat asal-asalan.
Rene heran karena ia tidak memakai bra sekarang, ia memang suka tidur tanpa bra, tapi seingatnya ia belum melepas bra itu saat tidur dengan Tristan tadi. Lalu kemana perginya? Dan apa ini?
Cahaya bulan yang masuk melalui jendela kamarnya membuat Rene bisa melihat bekas berwarna gelap disekitar payudaranya, ada setidaknya lima buah yang Rene temukan. Ia bukan wanita kemarin sore hingga tidak tahu apa itu, jelas-jelas itu adalah kissmark. Dan yang paling bisa melakukan itu hanya satu orang, pelaku yang melepas branya juga pasti orang yang sama. Sekarang Rene tahu kenapa Tristan harus mandi jam segini.
Pintu kamar mandi terbuka dan memunculkan sosok Tristan yang bertelanjang dada dengan handuk melilit pinggangnya yang ramping. Meski begitu tubuh Tristan berotot dibeberapa tempat yang tepat. Termasuk di bagian perut. Ini bukan pertama kalinya Rene melihat Tristan setengah telanjang, tapi kali ini rasanya sangat berbeda. Apalagi aroma sabun yang menguar dari tubuh pria itu, Rene mulai gelisah dan mendesah bahagia saat akhirnya Tristan mendekat dan meraih wajahnya untuk memberi ciuman.
“Kau mau kita bercinta kan? Ayo kita lakukan.”
Ciuman Tristan kali ini terasa berbeda, panas dan penuh nafsu, dalam beberapa detik ia sudah dibuat kehabisan nafas. Rene mengerang saat salah satu tangan Tristan meraih payudaranya dan meremasnya dengan lembut.
“Favoritku…” desah Tristan saat bibirnya turun ke leher Rene.
Tristan mendorong Rene berbaring agar bisa leluasa menikmati dua benda favoritnya sejak sma itu. Ia sudah melepas bathrobe yang membungkus tubuh Rene sehingga saat Rene tergeletak tak berdaya ia langsung meraup puncak itu dengan mulutnya dan mencuri desahan Rene yang lain. Tangan Tristan tidak tinggal diam, terus menggoda seluruh tubuh Rene terutama sebelah dadanya yang menganggur.
Ia tidak bisa menahan diri tadi, terbangun akibat kegerahan karena biasanya ia tidur tidak memakai baju jadilah ia terbangun pukul sebelas malam dan melihat bathrobe Rene yang tersingkap, Tristan hampir kehabisan nafas saat matanya menangkap payudara Rene yang penuh dan hampir keluar dari cup branya. Prediksinya sejak sma ternyata benar, setelah dewasa Rene akan punya payudara yang luar biasa. Meski tidak besar tapi Tristan bisa melihat kekencangannya, tanpa sadar tangannya terulur untuk menyentuh kulit itu, dan Tristan mulai kesetanan. Awalnya ia hanya meremas hingga membuat tidur Rene gelisah, lalu akhirnya ia melepas kait bra Rene dan melempar bra hitam tersebut ke sembarang arah. Dan Tristan hampir mengerang bahagia saat dengan mata kepala sendiri melihat bentuk benda itu, kencang dan penuh dengan puting mungil yang menggoda untuk dijilat.
Tristan pun melalukannya, menciumi dan menghisap benda itu, benda yang menjadi favoritnya sejak dulu. Ia bahkan tidak sadar telah melepas celananya dan bermain solo sambil menghisap puting Rene, pada akhirnya ia pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya sebelum ia memperkosa Rene seperti dulu. Ia tidak menyangka bahwa Rene akan terbangun, dan nafsu yang sempat padam akibat guyuran air dingin itu kembali bangkit saat melihat Rene terduduk seksi diatas ranjang dengan payudara terpampang menggoda, jadilah Tristan mendekat dan membuang prinsip hidup menjaga Rene sampai menikah. Ia tidak tahan dengan itu semua, kombinasi Rene yang setengah telanjang adalah kombinasi yang paling mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEBODY [END]
RomanceTidur dan bermimpilah - Tristan Mungkin Tuhan sedang bermain dengan takdir - Rene