27. Kalau suka tinggal bilang!

26 1 0
                                    

"Jangan berlebihan, karena semua
akan lost contact pada
waktunya."

🦋🦋🦋

Kini semua murid SMA Angkasa sedang menjalankan rutinitas setelah bergulat dengan pelajaran. Kantin adalah tempat mereka untuk mengisi perut mereka yang kosong, pelajaran yang menguras otak membutuhkan energi, salah satu nya makan.

Kedua gadis itu berjalan di koridor menuju kantin, sepanjang koridor murid-murid membicarakan Vania. Berita mengenai Adel yang melabrak Vania sudah menyebar luas, karena ada salah satu siswa yang sengaja memposting video itu ke akun gosip sekolah.

Vania memasang kedua telinganya dengan airpods lebih baik ia mendengarkan lagu dari pada harus mendengarkan omongan tidak berfaedah dari murid lain.

Sungguh telinga gadis itu berdengung mendengar omongan mereka, rasanya ia ingin menyumpal mulut mereka menggunakan kerikil.

"Nggak usah di dengerin, ya." ucap lula yang langsung menggandeng tangan Vania.

Kedua gadis remaja itu telah sampai di kantin, kedatangan mereka membuat semua mata yang berada dikantin mengarah ke mereka terutama pada Vania.

Vania menghembuskan napas nya, kedua kaki nya melangkah menduduki salah satu kursi dan di ikuti oleh Lula.

"Gila anak baru berani banget ngelawan Adel."

"Mana katanya dia ngedeketin cowok Adel."

"Cantik sih, tapi jangan cowok orang juga kali yang di deketin."

"Kemarin kan isu nya deket sama Zaki? kok sekarang sama Raihan?

Siswa siswi itu makin sibuk membicarakan mengenai masalah nya dan Adel. Tidak tau saja mereka cerita dari semua nya.

"Udah biarin aja, mereka itu kebanyakan omong emang." bisik Lula.

"Gua nggak nyaman kalau di omongin kayak gini." jawab Vania.

"Anggep aja angin lewat, ya."

Tak lama pesanan mereka sampai, Ibu kantin segera meletakkan pesanan mereka di atas meja. Hari ini mereka berdua memesan nasi goreng dan jus mangga.

Vania dan Lula mulai memakan pesanan mereka, cacing-cacing di dalam perut nya sudah benar-benar kelaparan.

"HAI, KEBETULAN KITA KETEMU DISINI!"

Seisi kantin menoleh ke arah sumber suara. Vania dan Lula mendongak melihat seseorang dengan nada keras sedang berdiri di meja mereka.

"Oh, hai jablay. Masih belum puas malu-maluin diri sediri?" Lula tersenyum remeh, menatap Adel dengan baju ketat nya.

"KURANG AJAR LO NGATAIN GUA JABLAY!" ucap Adel meninggikan intonasi suara nya.

Bentakan Adel mengundang tatapan seisi kantin. Mereka penasaran apa yang sebenarnya terjadi, namun setelah melihat Adel dan Vania, mereka langsung memasang kamera handpone dimana-mana untuk merekam kejadian itu.

"Nggak usah bentak-bentak, bisa?" ucap Vania santai.

"GARA-GARA LO, GUA SAMA RAIHAN BREAK!!"

Kita dan Waktu (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang