13. Kumpulan kepanitiaan

49 4 0
                                    

"Tidak perlu memaksa orang lain untuk mengerti dirimu, tak perlu meminta untuk dipahami, orang yang memang peduli akan selalu mengerti tanpa
kau pinta"

🦋🦋🦋

Setelah acara semalam di pondok. Hari ini Vania mengikuti acara kumpulan kepanitiaan class meeting yang diadakan di aula. Vania terpilih sebagai perwakilan dari eskul PMR. Vania bersama Raihan sudah duduk di kursi yang sudah di siapkan di aula.

Vania sedikit kecewa karena bukan diri nya dan Lula yang menjadi perwakilan eskul PMR. Sebenarnya, Vania ingin menolak ajakan Raihan untuk menjadi perwakilan karena tidak enak dengan Deleza sebagai wakil ketua PMR.

Di aula sudah ramai beberapa perwakilan-perwakilan dari beberapa eskul di sekolah nya. Vania sangat yakin jika Zaki menjadi salah satu perwakilan dari ekstrakulikuler jurnalistik. Sedari tadi gadis itu celingukan melihat ke kanan dan ke kiri mencari-cari keberadaan Zaki.

Mata Vania menatap ke ambang pintu aula, ternyata Zaki ada di sana dengan memegang sebuah kamera. Vania menatap Zaki dengan takjub, mata nya begitu berbinar-binar.

"Liatin apa, Van?" ucap Raihan yang sedari tadi memperhatikan Vania.

Vania sedikit terjingkat, ia menggelengkan kepala nya dengan cepat, "Nggak, Re."

Raihan hanya mengangguk dan tak banyak tanya kepada gadis itu. Kemudian ia kembali fokus dengan acara tersebut. Ketua osis sedari tadi sudah menyampaikan beberapa visi dan misi yang akan dilakukan untuk class meeting nanti. Sebagian eskul sudah dijelaskan untuk tugas-tugas yang akan dikerjakan nya waktu acara nanti.

"Untuk eskul PMR, kalian nanti ada dua pos ya. Pos pertama ada di depan kantor, dan pos kedua ada di lapangan dekat perlombaan." ucap ketua osis.

Vania dan Raihan mengangguk paham, "Oke siap." jawab Raihan.

"Nanti untuk perwakilan eskul kita bagiin nametag yang bertuliskan panitia. Mohon kerjasama nya sampai acara selesai ya guys!" ucap ketua osis itu lagi.

Semua yang berada di dalam aula mengangguk dan menyetujui saran-saran dari ketua osis. Mereka harus memeriahkan acara sampai acara selesai nanti.

Setelah sekitar satu jam, perkumpulan kepanitiaan itu selesai. Vania dan Raihan keluar dari dalam aula dan pergi ke kelas masing-masing. Tinggal beberapa hari lagi ujian tengah semester akan dilaksanakan, baru setelah itu akan dilaksanakan acara class meeting.

Vania menghentikan langkah nya saat melewati ruang jurnalistik. Ia melihat Zaki di dalam sana, ruangan jurnalistik adalah ruangan yang transparan, terdapat kaca besar yang membuat siapapun bisa melihat keadaan di dalam walaupun dari luar ruangan.

Zaki seperti sedang sibuk bergulat dengan komputer di hadapan nya dengan satu teman di samping nya.

Merasa ada yang memperhatikan nya, Zaki menoleh ke arah kaca di sebelah kanan nya. Benar saja, ada Vania yang sedang berdiri disana.

Zaki berjalan keluar menemui Vania, ia membuka pintu ruangan dan berdiri tepat di hadapan Vania.

"Ada apa?" tanya Zaki.

"Nggak apa-apa. Tadi abis kumpulan kepanitiaan terus nggak sengaja lihat lo." ucap Vania.

"Lo perwakilan?" tanya Zaki.

Kita dan Waktu (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang