"Ku lepas kau di ribuan hembusan
nafas ini."🦋🦋🦋
Hari ini Vania dan Zaki sudah bersiap untuk mengantarkan makanan kepada anak-anak yang berada di bawah jembatan itu. Tak lupa juga Vania membawa sebagian buku pelajaran sd yang masih ia simpan sampai sekarang.
Mereka berdua sudah duduk di atas motor. Menikmati panas nya sinar matahari di Jakarta mungkin sudah menjadi hal biasa bagi penduduk nya.
"Terakhir aku kesana mereka nanyain kamu terus." ucap Zaki.
"Kan emang aku tuh nga-ngenin banget orang nya, makanya mereka pada nyariin aku." jawab Vania.
"Pede banget,"
"Emang kamu nggak suka kangen sama aku?"
"Dikit."
"Kenapa cuma sedikit? Kenapa nggak banyak aja?"
"Kan setiap hari ketemu."
Tak terasa akhirnya mereka sampai di tujuan dengan selamat. Beberapa anak-anak langsung berlari menghampiri Zaki dan memeluk Zaki seakan sudah serindu itu dengan kedatangan Zaki.
Seperi biasa, Zaki selalu menyambut mereka dengan sangat lembut dan hangat.
"MAS ZAKI KOK UDAH DUA MINGGU NGGAK KESINI?"
"IYAA KITA KAN KANGEN,"
"MAS ZAKI BAWA NASI NGGAK? HARI INI KITA BELUM MAKAN, LAPER .."
Zaki mengelus puncak kepala mereka secara bergantian sambil tersenyum.
"Iyaa, maafin mas Zaki ya. Mas Zaki lagi sibuk sekolah kemarin, maka nya baru sempat ke sini hari ini. Dan tentu nya mas Zaki bawa nasi ayam kesukaan kalian," jawab Zaki.
Mereka terlihat sangat gembira dan antusias, serta berlompat-lompat sambil tertawa.
"Ya udah yuk kesana, mas Zaki bawain nasi nya kesana." ucap Zaki, tangan laki-laki itu kemudian menarik tangan Vania untuk menggandeng nya.
Zaki dan Vania berjalan beriringan. Tidak seperti pertama kali Zaki membawa Vania ke tempat ini. Vania masih mengingat, bahwa Zaki meninggalkan nya di motor tanpa mengajak nya turun.
Hari ini tentu nya seperti hari-hari biasa nya saat bersama Zaki. Vania selalu nyaman saat di dekat laki-laki itu, semoga semesta selalu mendukung semua rencana Vania.
"Assalamualaikum, Buu .."
"Waalaikumsalam, Zaki. Udah lama nggak ke sini, lagi ujian akhir ya?"
Zaki tersenyum, "Iya bu. Lagi pusing-pusing nya kemarin, jadi belum sempat kesini."
"Mas Zaki beneran mau pulang ke jogja ya?" tanya seorang ibu paruh baya itu.
"Iya, bu. Zaki harus kuliah di jogja." jawab Zaki.
"Berarti mas Zaki nggak kesini lagi dong? mas Zaki pasti bakalan lupa sama kita semua .."
"Mas Zaki di jakarta aja, kuliah di jakarta aja kan banyak tempat kuliah juga di sini." rengek anak-anak itu.
Zaki hanya bisa tersenyum sambil menatap mereka yang sedang fokus dengan makanan mereka masing-masing, "Mas Zaki harus pulang, kan mas Zaki udah lama di jakarta. Mas Zaki kangen juga sama orang tua mas Zaki, jadi mas Zaki mau kuliah di jogja aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Waktu (on going)
Teen FictionAku menulis cerita ini untuk seseorang yang akhir akhir ini selalu menghantui pikiran ku. Seorang laki-laki yang memiliki hidung mancung, kulit bersih, dan potongan rambut andalan nya yang selalu membuatku semakin menyukai nya. Aku tidak bisa menyeb...