"Hidup cuma sekali, jangan kamu isi
dengan kekecewaan."🦋🦋🦋
Vania berjalan lunglai di sisi Lula. Dulu ia pikir hidupnya tidak akan sama dengan di sekolah nya yang dulu. Ternyata sama saja. Vania memutuskan pindah ke SMA Angkasa karena di sekolah nya yang lama, Vania sering disukai banyak siswa-siswa, bahkan yang sudah mempunyai pacar pun masih mendekati diri nya, hingga ia menjadi bahan omongan di sekolah nya yang dulu.
Vania menghembuskan napas nya, pikiran nya masih tertuju pada kejadian beberapa menit yang lalu. Vania masih sangat takut jika harus bertemu dengan Frans.
"Udah, Van. Duduk sini, mikirin apa?" tanya Lula.
Vania duduk, menyandarkan kepala nya di bahu Lula, "Gua takut La, makasih kalian udah datang tepat waktu. Gua nggak tau apa yang bakalan terjadi kalau kalian telat satu detik aja."
Lula dan Zaki saling berhadapan, air mata Vania mengalir sangat deras. Seperti nya gadis itu benar-benar merasa trauma.
"Van .. Tapi, lo nggak di apa-apain kan sama Frans?" tanya Lula dengan lembut.
Vania menggeleng, "Gua hampir di cium, La. Gua takut banget, takut untuk ketemu Frans," Vania semakin menangis di pelukan Lula.
Lula mengelus puncak kepala Vania untuk menenangkan Vania, "Kita bawa kasus ini ke ruang BK, kepala sekolah, atau kalau perlu ke polisi!"
"Iya, ini udah termasuk pelecehan dan perundungan. Selama ini lo boleh diem, tapi kali ini nggak, Van." ucap Zaki.
Zaki berjalan menghampiri Vania, tangan Zaki bergerak, menyentuh tiap tetesan air mata Vania. Zaki prihatin dengan kondisi Vania.
"Gua nggak abis pikir kalau Ana bisa punya rencana sebusuk itu!" ucap Lula, "Cuma karena dia nggak terima kalau Vania dekat sama lo, Ki!"
".. Coba lo ngomong baik-baik sama tuh cewek sialan! Biar dia sadar dan mikir kalau emang lo itu nggak pernah suka sama dia!" ucap Lula pada Zaki.
Zaki mengangkat alisnya, "Apa itu nggak makin nambah Ana benci ke Vania?"
"Ana bisa lebih ngelakuin dari ini ke Vania, La." sambung Zaki.
Ucapan Zaki memang ada benar nya, Ana adalah manusia ternekat yang ada di dunia. Ia akan melakukan apapun agar keinginan nya tercapai, termasuk menyingkirkan seseorang.
***
Setelah dua hari berlalu. Vania, Lula, dan Zaki berhasil mengumpulkan sebuah bukti untuk mengadukan kasus pelecehan dan perundungan terhadap Vania. Mereka sangat bersemangat mencari bukti-bukti agar guru BK dan kepala sekolah mempercayai hal itu.
Untung saja di sekolah ada akun gosip sekolah, dan ada beberapa video saat Vania di perlakukan tak baik. Mereka sudah menyimpan nya, dan kejadian di kamar mandi saat itu, Vania memiliki suara rekaman yang sengaja dia nyalakan waktu Ana berbicara kepada nya sampai Frans pergi meninggalkan mereka bertiga di kamar mandi. Dan, untung nya di setiap lorong kelas terdapat Cctv aktif yang memudahkan mereka untuk mencari bukti berikutnya.
"Nggak sia-sia ternyata ada akun gosip sekolah, semua terekam disana." ucap Lula.
"Semua udah lengkap, sekarang?" tanya Zaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Waktu (on going)
Teen FictionAku menulis cerita ini untuk seseorang yang akhir akhir ini selalu menghantui pikiran ku. Seorang laki-laki yang memiliki hidung mancung, kulit bersih, dan potongan rambut andalan nya yang selalu membuatku semakin menyukai nya. Aku tidak bisa menyeb...