37. Resmi jadi pacar?

27 1 0
                                    

"Aku tidak akan pernah memaksa mu untuk selalu bersamaku. Pergilah jika kamu bosan, dan menetaplah jika kamu betah."

🦋🦋🦋

Pagi ini sepertinya langit mengetahui kebahagiaan yang Vania rasakan. Matahari bersinar sangat terang di temani dengan kicauan burung-burung di pagi hari.

Vania sudah siap berangkat sekolah. Setelah sarapan, ia segera pamit kepada kedua oramg tua nya dan berjalan keluar menemui Aril yang tadi sudah lebih dulu keluar untuk memanasi mobil.

Kaki Vania berhenti ketika mendapati Zaki yang berada di teras rumah nya. Laki-laki itu sedang berdiri dengan memakai jaket hijau army nya.

"Kok kamu ada di sini?" tanya Vania bingung.

Zaki memasukkan handpone ke saku celana nya dan beranjak mendekati Vania, "Ayo berangkat." ajak Zaki berjalan menuju motor nya.

Vania menahan tangan Zaki, "Kamu jemput aku?"

"Iya aku anter," jawab Zaki singkat.

"Wahh .. Serius? Oke kalau gitu kita berangkat sekarang." ucap Vania.

Vania berlari masuk kembali ke dalam rumah untuk mengambil helm milik nya. Kini mereka berdua sudah berada di samping motor vespa matic milik Zaki.

"Sini biar aku yang pasangin." ucap Zaki saat melihat Vania kesulitan memasang pengait helm.

"Makasih ya mas pacar." ucap Vania dengan nada centil.

Zaki terkekeh, lalu menurunkan step motor nya agar memudahkan Vania untuk naik ke atas motor.

"Ternyata kamu bisa romantis juga ya?"

"Biasa aja."

"Ih, tapi lucu banget tau. Kalau di pikir-pikir kok bisa ya kita pacaran?"

"Nggak tau juga, takdir kali."

Vania tertawa geli. Mereka berdua sudah naik di atas motor. Zaki mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata, karena keselamatan adalah nomor satu jika sedang berkendara.

Di perjalanan mereka hanya sibuk menertawakan hal-hal random yang tidak penting. Setiap detik mereka tertawa, Vania merasa diri nya sekarang sedang di puncak nya bahagia, dan semoga kebahagiaan bersama Zaki akan abadi.

Tak lama kemudian, mereka sampai di parkiran sekolah. Semua sorot mata langsung tertuju kepada pasangan baru di SMA Angkasa ini. Ah, tidak. Belum ada yang tahu hubungan Zaki dan Vania yang sudah berstatus pacaran sekarang.

Vania turun dari motor, melepas pengait helm dan menaruh nya di motor Zaki. Setelah itu mereka berdua berjalan beriringan menyusuri lorong kelas.

"Kamu di rumah aku dari jam berapa tadi?" tanya Vania.

"Abis sholat subuh,"

"Serius?"

"Emang kamu percaya?"

"Percaya."

Zaki menggelengkan kepala, menoleh sekilas ke arah wajah Vania lalu tertawa pelan, "Enak banget di bohongin."

"Ih aku serius tau nanya nya!" ucap Vania kesal.

Kita dan Waktu (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang