39. Aku, Kamu, dan Pantai

43 2 0
                                    

"Aku jatuh cinta pada segala keindahan
yang diciptakan tuhan. Bunga, pantai
kupu-kupu, dan kamu."

🦋🦋🦋

Air laut, dan langit menjadi saksi kisah cinta mereka berdua. Sekarang kedua pasangan itu sedang duduk berdua di pinggir pantai sambil menikmati dingin nya angin pantai.

Ke pantai bersama Zaki adalah salah satu wish list Vania. Seperti apa yang pernah ini katakan kepada Lula. Hari ini ia sangat senang karena satu persatu wish list nya bersama dengan Zaki terselesaikan.

Sepulang sekolah tadi mereka berdua berencana untuk pergi ke pantai. Tentu saja ini adalah ajakan Vania hingga sekarang mereka ada di tepi pantai dengan pakaian sekolah.

"Keren ya kamu keterima SNBP di UGM."

"Alhamdulillah, kamu yang semangat belajar nya biar bisa lolos di UI jalur tes nya."

Vania memanyunkan bibir nya. Ia sedih karena tidak masuk siswa eligibel sekolah nya dan harus lewat jalur SNBT.

"Kenapa di gituin bibir nya?" tanya Zaki.

"Aku takut nggak keterima, kan pasti yang daftar UI pintar-pintar. Aku mah apa cuma butiran debu." keluh Vania.

"Harus yakin sama diri sendiri. Pasti bisa, aku bantu doa ya. Nanti pas jadwal tes aku yang anter." ucap Zaki.

"Terimakasih yaa." jawab Vania, kepala nya ia senderkan di pundak Zaki.

"Kamu tau nggak, ini salah satu wish list aku dari lama tau." ucap Vania lagi.

"Apa?"

"Iya ini, duduk di pinggir pantai sama kamu. Zaki, dari pertama aku lihat kamu di SMA Angkasa aja udah buat aku yakin kalau aku dan kamu bakalan bisa jadi kita."

"Dulu aku pikir emang nggak mudah, apalagi banyak yang bilang kalau Zaki itu kulkas berjalan, es batu, tapi emang aku merasa sih .."

"Susah banget di dapetin nya." sambung Vania geleng-geleng.

Zaki menggaruk dahi nya, ia bingung menjawab apa di situasi seperti ini. Memang benar adanya kalau diri nya dulu sangat tertutup apalagi persoalan perempuan, ia sangat tidak tertarik dengan tema obrolan itu. Tapi semenjak mengenal Vania, dunia nya seakan berubah, dunia yang semula hanya ada warna hitam dan putih, sekarang menjadi warna-warni yang indah.

"Aku juga nggak pernah nyangka bisa duduk di sini sama kamu .." ucap Vania lagi.

"Tuhan mempertemukan seseorang pasti dengan alasan tertentu, bisa untuk menemani perjalanan hidup atau untuk pelajaran hidup." jawab Zaki sambil mengelus rambut Vania, "Tapi aku janji, aku bakalan nemenin perjalanan hidup kamu."

"Makasih udah izinin aku masuk di kehidupan kamu, Ki." ucap Vania.

Zaki melihat ada seorang anak kecil yang berjualan balon berbuntuk bunga matahari. Zaki berdiri dan berinisiatif untuk membelikan balon itu untuk Vania.

"Sebentar, ya." ucap Zaki.

Vania menatap kepergian Zaki yang menjauh dari nya. Ia mendekat ke arah balon-balon berbentuk bunga matahari yang di bawa oleh anak kecil. Kemudian senyum Vania mulai terukir melihat Zaki berjalan ke arah nya sambil membawa satu balon matahari itu.

Kita dan Waktu (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang