"Aku menyukai dirimu tanpa tau
cara nya berhenti."🦋🦋🦋
1080 111 102 999
Sebuah kode rahasia berupa angka Vania selipkan di part bagian naskah nya. Angka tersebut sebenarnya adalah susunan huruf yang jika di baca akan terbentuk satu nama.
Hari ini selepas pulang sekolah, Vania duduk di atas kasur dan kembali menyelesaikan naskah-naskah nya sebelum ia kirimkan ke penerbit. Sungguh, gadis itu sudah tidak sabar memeluk Zaki versi novel karya nya sendiri.
Tok ..
Tok .."Masuk."
Seseorang membuka knop pintu kamar Vania. Ibu nya berdiri di ambang pintu kamar dengan membawa satu piring salad buah di tangan nya.
"Salad buah kesukaan kamuu .." Maria melangkahkan kaki nya mendekat ke arah Vania.
Cepat-cepat gadis itu menutup laptop dan memposisikan tubuh nya untuk berdiri.
"Beli atau buat?" tanya Vania.
"Buat, kemarin Ibu ada banyak beli apel sama semangka, di kulkas juga masih ada sisa anggur, jadi Ibu buat salad aja."
Vania menyuapkan salad tersebut ke dalam mulut nya. Rasa salad buatan Ibu nya tak pernah berubah, enak sekali.
"Emmm .. Enak banget, inimah kalau masuk ke master chef, pasti chef Juna geleng-geleng."
"Bisa aja kamu. Yaudah ah, Ibu mau lanjut nonton film india dulu."
Ibu nya keluar kamar dan menutup pintu nya. Vania pun langsung loncat ke atas kasur, sesegera mungkin melanjutkan menulis naskah nya.
Dengan di temani salad buah dan lagu dari spotify, membuat mood gadis itu semakin meningkat.
Senyum kecil merekah di sudut bibirnya, matanya berkilat dengan rasa saat melihat ia sudah berhasil membuat 29 part.
Vania mengingat sesuatu, beberapa jam yang lalu. Lula memberitahu diri nya kalau malam ini akan diadakan acara tawakuf di pondok pesantren Zaki. Tentu saja Vania akan menghadiri acara itu dengan sangat antusias. Acara tawakuf akan dilaksanakan sehabis isya atau lebih tepat nya pukul delapan malam.
Vania sudah mempersiapkan gamis yang akan di pakai nya. Gamis berwarna hitam dan pashmina cokelat.
Vania menatap layar handpone nya, tadi ia sempat basa-basi bertanya kepada Zaki. Sebenarnya yang ia tanyakan adalah pertanyaan yang sangat konyol, yaitu menanyakan Zaki hadir di acara tawakuf atau tidak. Padahal kan Vania tau jika Zaki murid di sana. Dasar bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Waktu (on going)
Fiksi RemajaAku menulis cerita ini untuk seseorang yang akhir akhir ini selalu menghantui pikiran ku. Seorang laki-laki yang memiliki hidung mancung, kulit bersih, dan potongan rambut andalan nya yang selalu membuatku semakin menyukai nya. Aku tidak bisa menyeb...