Mungkin sabar harus ku jadikan teman agar aku bisa ikhlas menerima segalanya.
***
Bel pulang sekolah.
Seluruh siswa SMA Jatinegara berhamburan keluar kala bel pulang sekolah di bunyikan.
Seperti biasa,Vana masih duduk di kelas sembari menunggu sekolah sepi.
"Vanaaaa...yuhuuu...istri Xiumin comeback..."Sudah jadi keseharian Susi untuk teriak-teriak.Mungkin dulu waktu emaknya hamil ngidamnya toa kali,makanya anaknya suka teriak-teriak.
"Bukan temen gue"Ucap Refa sambil menutupi mukanya dan mengacungkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf v.
Karena dia dan Susi menjadi pusat perhatian beberapa siswa yang masih ada di kelas Vana."Lo tuh ya Sus,malu-maluin banget tau nggak?"Ucap Refa kesal.
"Malu kenapa?gue masih pake baju kok."Jawab Susi polozzz.
"Hishhh,kalo itu gue juga tau.
Tapi lo tuh ya kalo manggil orang tuh jangan teriak-teriak napa?""Terus gue harus gimana?"Tanya Susi nyolot.
"Ya manggil mah,manggil ajah.Nggak usah teriak-teriak gitu,lo kira kita di hutan apa?"
Refa berkata sambil memutar bola matanya jengah dengan kelakuan sahabatnya yang satu ini."Ya zuka-zuka Susi lah,mulut mulut Susi.Mau Susi teriak kek,nyanyi kek atau apa.Yang penting kan nggak minjem punya Refa."Jawaban Susi sukses membuat emosi Refa mendidih seketika.
"Serah lu Sus."Refa berkata sambil memejamkan matanya untuk menetralkan emosinya.
"Pulang yuk,ngapain ribut disini sih?"Vana mengajak sekaligus bertanya pada mereka berdua.
"Yeyyy pulang..."Ucap Susi girang sambil melompat-lompat seperti anak TK.
"Lo teriak lagi,gue gak jamin besok lo masih bisa ngomong Sus."Kata Refa yang sudah sangat emosi.
"Iiih...seremmm"Kata Susi dengan ekspresi yang di buat-buat.
Refa memelototkan matanya.
"Kabur...ada monster"Susi berlari tunggang langgang karena di pelototi oleh Refa.Karena Susi lari duluan,akhirnya Vana dan Refa berjalan bersama untuk menyusul Susi.
Saat mereka sampai di gerbang depan,mereka mencari-cari keberadaan Susi.Dilihatnya Susi sedang memakan es krim.
"Udah ninggalin,makan es krim nggak bagi-bagi lagi."Ucap Refa menyindir.
"Iri bilang boz"Susi berkata dengan mengedipkan matanya sebelah.
"Siapa juga yang iri,gue bisa beli sendiri kali."
"Ya udah sono.Lagian siapa suruh tadi lo melototin gue kan jadi gue tinggal."Susi masih asik menjilati es krim nya yang tinggal separuh itu.
"Diem."Ucap Vana dingin.
Mereka berdua langsung diam,
saat Susi mengalihkan pandangannya ke parkiran dilihatnya Rival dengan Dara yang sedang mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [Proses Revisi]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA]✓ "Sekarang gue tau perbuatan aja nggak cukup buat buktiin yang namanya cinta. Harus ada fakta yang mendukung buat buktiin kebenarannya." Vanasha Aurora Fauzi. "Nggak semua cinta bisa dibuktiin. Kadang seorang pujangga pun hanya...