41.Citra dan Rafli

16 11 1
                                    

Sekarang, aku dan kamu jadi kita.


***

Di pagi hari yang cerah, Vana dan Citra sudah berangkat menggunakan angkutan umum ke sekolah. Sekarang, Vana dan Citra sedang duduk di kelas Vana. Dengan Citra yang duduk di tempat duduk Rafli.

"Vana, dipanggil Bu Fatma tuh." Kata Dona teman sekelas Vana yang berwajah bulat itu.

"Lo tunggu disini ya, Cit." Ucap Vana membuat Citra mengangguk.

Vana langsung berjalan ke kantor dimana di situ ada Bu Fatma. Guru matematika kesayangannya.

***

Rafli masuk kelasnya. Saat ia masuk, ia melihat Citra sendirian sambil duduk di kursinya. Ia lalu berjalan menghampirinya, saat ia sudah di samping mejanya ia berdekhem membuat Citra yang sedang fokus dengan ponselnya berjingkat kaget.

"Sorry, gue duduk di tempat lo." Ucap Citra sambil berdiri mempersilahkan Rafli untuk duduk di tempatnya.

Bukannya duduk, Rafli malah menaruh tasnya. Lalu berkata, "Gue mau ngomong sama lo." Ucap Rafli dingin tidak seperti biasanya.

"Ngomong apa?" Tanya Citra. Rafli menarik tangan Citra dan pergi ke arah taman belakang. Tempat dimana orang jarang mengunjunginya dan pastinya sepi.

Citra bingung kenapa Rafli menariknya sampai ke taman belakang?

"Sebenarnya lo mau ngomong apa sih?!" Tanya Citra dengan raut wajah kesalnya.

Rafli meneguk saliva-nya, ia sebenarnya takut untuk mengatakan yang sejujurnya pada Citra. Yang pertama, ia takut ditolak oleh Citra. Dan yang kedua, ia takut Citra malah mencintai cowok lain. Ia menghembuskan napasnya terlebih dahulu sebelum berucap, "Gue sebenarnya suka sama lo."

Citra melotot sebelum akhirnya tertawa ngakak. "Lo lucu, sumpah!!"

"Gue nggak bercanda." Ucap Rafli membuat Citra menghentikan tawanya.

"Maksudnya?" Tanya Citra memastikan pernyataan yang Rafli ucapkan tadi.

"Iya, gue suka sama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?!" Tanya Rafli yang membuat jantung Citra berdebar kencang.

"Gue nggak salah denger, kan?" Tanya Citra yang sudah terbang ke langit ke tujuh.

"Nggak, Citra." Kata Rafli membuat Citra tersenyum. "Lo mau kan?" Lanjut Rafli bertanya pada Citra.

Citra mengangguk lalu menjawab, "Yes I do."

Rafli langsung memeluk Citra dengan sangat erat. "Jadi kita pacaran sekarang?" Tanya Rafli yang masih memeluk Citra.

Citra mengangguk dalam pelukan Rafli. Hari ini mungkin adalah hari yang sangat bahagia untuknya dan Rafli. Karena kata aku dan kamu sekarang berubah kedudukan jadi kita.

"Cit, gue nggak mau lo deket-deket sama Alvian." Ucap Rafli membuat Citra mengerutkan keningnya bingung.

"Gue sama Alvian tuh nggak ada apa-apa." Ujar Citra membuat Rafli memicingkan matanya.

"Tapi kemaren lo-" ucapan Rafli terjeda karena Citra buru-buru memotongnya.

"Kemaren gue bantuin dia, biar Susi itu cemburu dan nyatain perasaannya ke Alvian kaya lo yang nyatain perasaan ke gue." Jelas Citra membuat Rafli mengangguk percaya.

"Gue kira Alvian Suka sama lo, dan lo juga suka sama Alvian." Ucap Rafli membuat Citra tersenyum.

"Emang kenapa kalau gue suka sama Alvian? Lo cemburu?" Goda Citra membuat Rafli menggeleng.

"Nggak, gue nggak cemburu."

"Yakin nih? Yaudah gue suka aja deh sama Alvian." Citra berbalik badan dan berjalan hendak kembali ke kelasnya. Rafli buru-buru menarik tangan Citra membuat Citra berbalik badan jadi menghadap dirinya.

"Kalau lo berani suka sama Alvian, gue bakal datengin orang tua lo." Ucap Rafli sukses membuat Citra melongo.

"Lo mau ngapain datengin orang tua gue?"

"Mau minta restu buat jadi menantu." Ucap Rafli kelewat santai, tidak tahu saja sekarang jantung Citra seperti sedang di boom. Meledak-ledak jantungnya saat ini.

"Lo bisa gembel juga?" Tanya Citra mengalihkan topik pembicaraan.

"Gombal, sayang." Ucap Rafli memperbaiki ucapan Citra.

Benar-benar yah, Rafli itu sukses memporak-porandakan hati Citra. Cuma satu kata, tapi berjuta makna untuk Citra.

***

Haiii guysss👋
Datang lagi satu pasangan uwuu🤗
Moga aja nggak bape yah!

Plisss bantu semangatin author dengan cara vote dan komen yah!🙂

Affection [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang