Apa pun yang baik menurut kalian, gue yakin itu baik juga buat gue.
***
Pagi yang cerah disambut baik oleh Vana, gadis itu sudah rapih menggunakan seragamnya.
"Pak kita berangkat sekarang ya"
Ucap Vana pada Pak Edi yang sedang memanasi mobil."Siap non" Pak Edi langsung membukakan pintu untuk Vana.
"Makasih Pak" Ucap Vana sambil tersenyum pada Pak Edi.
"Sama-sama non" Pak Edi berjalan memutari mobilnya untuk, lalu duduk di kursi kemudi.
"Kita jalan sekarang ya non?" Tanya Pak Edi pada Vana yang duduk di kursi penumpang.
"Iya Pak"Jawab Vana seadanya.
Pak Edi melajukan mobilnya menuju ke SMA Jatinegara.
Tidak butuh waktu lama, mobil Vana sudah sampai di depan gerbang SMA Jatinegara.
" Udah sampe non"Pak Edi memberitahu Vana yang dari tadi asik membaca novel.
"Ya udah, Vana masuk dulu ya pak" Pamit Vana yang diangguki Pak Edi.
Baru saja dia turun dari mobil, ada yang menepuk bahunya.
"Hello my friendsss" Ucap Susi tepat di telinga Vana.
"Gue gak budek" Ucap Vana sambil melirik Susi.
"Hehe...ya maap Susi kan cuma niat ngagetin." Ucap Susi sambil cengegesan.
"Ooo iya, si kue rengginang mana? Kok belum nongol yah? Biasanya dia udah stand by nungguin Susi yang cantiknya cetar membahana ini melebihi teteh syahrini."Susi celingukan mencari Refa yang belum datang ke sekolah.
"Nyariin gue yah?"Tiba-tiba Refa nongol bak setan, membuat Susi kaget.
"Astaghfirullah, lo tuh ya kalo dateng nggak usah ngagetin gitu napa sih?kalo gue jantungan gimana?lo mau donorin jantung lo buat gue?"Tanya Susi yang kesal karena Refa mengagetinya, bukannya tadi dia juga mau ngagetin Vana yah?Aneh memang.
"Ya maap, gue nggak ada maksud ngagetin lo.Lagian lo pagi-pagi udah celingukan kaya orang lagi dicariin rentenir aja."Refa tertawa mengingat ekspresi Susi tadi saat kaget.
"Biarin lah, mau gue celingukan, mau gue nyanyi di jalan.
Zuka-zuka Susi lah"Ucap Susi sambil mengibaskan rambutnya ke belakang."Gue masuk duluan."Ucap Vana yang jengah mendengar perdebatan mereka.
Mereka akhirnya berhenti berdebat, dan memilih untuk masuk ke dalam.
***
Pukul 07.30
Vana sedang duduk di kelasnya, menunggu guru mapel datang.
Sambil menunggu Vana membuka bab yang akan di pelajari nanti.Tiba-tiba Dito ketua kelas di kelas Vana berteriak."Hari ini jamkos guru-guru masih ada rapat katanya."Ucap Dito yang membuat kelas menjadi riuh karena sorakan teman-teman Vana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection [Proses Revisi]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA]✓ "Sekarang gue tau perbuatan aja nggak cukup buat buktiin yang namanya cinta. Harus ada fakta yang mendukung buat buktiin kebenarannya." Vanasha Aurora Fauzi. "Nggak semua cinta bisa dibuktiin. Kadang seorang pujangga pun hanya...