1√

29.7K 985 24
                                    

Doorr Door

"Finish your life"

"sapa lagi yang harus ku selesaikan, kean?,". Kean pun tertawa sinis, "Ada, seorang paruh baya gendut yang sedang bersenang- senang dengan jalang di club. Kita habisi dia. Bonusnya juga si jalang itu,"

Steven tertawa jahat keras. Dan tawanya menggema di ruangan tersebut. "Terimahkasih, kean. Kau sudah membiarkanku membunuhnya. Tangan ku sudah gatel," Steven dan Kean berangkat ke tempat lokasi.

Kean keluar dan menaiki motor sport hitamnya dan dia menghidupkan earphone untuk menelpon sahabatnya liam.

"Halo, kenapa kean?,"

"Lu mau bermain-main dengan jalang?,"

"Dengan senang hati kean, gua belum mendapatkan mangsa untuk selanjutnya,"

"Gua ada, lo datang aja club ***** disitu lu main disana, kalau gak puas. Habisi dia."

"Gak usah mengingatkan lagi man. Nanti gua dan jack habisi dia."

Tuut.

Steven sudah memasuki mobil sport nya dan menunggu kean yang didepannya akhirnya diklasonin olehnya.

"Cepet woi. Nanti si gendut itu selesai lagi mainnya,"

Kean mendengus kesal Dasar gak sabaran.

Kean pun menginjak gas pedalnya dan diikuti oleh Steven.

Selesai perjalanan , mereka memasuki lingkungan yang penuh jalang.

"Lu udah bawa kesayangan lu kan?" Tanya kean. Steven memutar bola matanya. "Dasar bodoh, gua bawa lah tolol! Gua ini mau kumpulin nama nama yang pernah gua habisi," Kean hanya menggangguk kepalanya.

Mereka mendekati pintu utamanya.
"Let's go,"

Mereka masuk keruangan itu banyak sekali perempuan yang pakaian kurang bahan, dan banyak laki laki mabuk berjoget joget disana dan ditemani jalang jalang disediakan.

dan ada jalang mendekati mereka, "hai baby, mau bermain denganku? Aku sangat sempit loh," goda jalang itu kepada kean. Dan sungguh kean tidak tertarik sama sekali. Dia menolak dengan kasar, dia hentakan tangannya yang di sentuh oleh sijalang.

"Maaf saya tidak tertarik, permisi," kean meninggalkan jalang itu dan menarik Steven yang di rumbungi oleh jalang jalang.

"cepet dia ada di kamar 90 dilantai 2," ujar kean. Steven pun menjalan ke atas dan mencari pintu kamar yang berisi mangsanya. Dia menemukan pintu kamar yang berisi 2 mangsanya dan dia mendengar suara desahan. Dan dia tersenyum smirk. "Kalian ini,bukannya bertaubat malah bersenang senang. Malaikat pencabut nyawa sudah di depan kalian,".

BUGH!

Steven mengubrak pintu kamar yang berisi 2 mangsa itu dan berisi pria tua itu diatasnya perempuan jalang yang tidak berbusana.

"Ups! Apakah aku ganggu waktu kalian? , dan apakah aku salah lihat? Seorang pengusaha sukses tapi, bermain tidak senonoh seperti ini?, apakah gak takut ketahuan dengan media dan istri tercintamu?".

Pria tua dan gendut itu melepaskan hubungannya dan mengambil selimut untuk menutupi badannya sambil ketakutan. "Maafkan saya tuan, apa gerangan tuan untuk bertemu denganku?" Ujar pria tua gendut mengalihkan pembicaraan.

Steven tertawa dan tersenyum smirk. Membuat pria tua itu dan jalangnya bergedik ketakutan.

"Saya hanya ingin memastikan saja, apa yang kau melakukan sebelum ajalmu datang," ujar Steven membuat pria tua itu terkejut,"maksudmu apa?" Steven dengan mengeluarkan benda apinya itu dan mengarahkan ke pria tua itu," jangan tuan saya mohon, nanti saya akan ganti hutang saya kepada perusahaan tuan, saya berjanji!," mohon pria tua itu, " Kan sesuai perjanjian, tuan terhormat, kalau anda telat membayar hutangnya akan diganti dengan apa tuan terhormat??? NYAWA!,". " Dan tidak ada waktu lagi," Sambung Steven.

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang