1

11.2K 526 21
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment

:
:
:
:
sinar matahari yang menembus celah tirai sedikit mengusik tidur nyenyak gadis itu.  Kelopak matanya bergerak perlahan beralih menyapu pandang langit-langit kamar dan menoleh pada sisi ranjang.

Kosong.

Gadis itu mencoba beranjak duduk dan bersandar pada dushbord ranjang nya.
Meringis pelan saat merasakan nyeri dibagian bawah sana karena kegiatan panas semalam.

Kedua tangannya menarik pelan selimut tebal guna menutupi dadanya yang sudah penuh dengan tanda merah keunguan akibat ulah sang pria

Seolah mengurungkan niatnya,  gadis itu sedikit membeku saat mendengar suara samar gemercik air dari kamar mandi.

'Jungkook masih disini? '

Pertanyaan dalam benaknya seolah terjawab saat mendengar suara pintu yang terbuka,  menampilkan seorang lelaki tak jauh disampingnya sedang berdiri dengan wajah yang terlihat segar dan rambut yang setengah basah.

Mengerjapkan matanya pelan. Lalu buru-buru mengalihkan pandangannya pada arah lain saat melihat keadaan lelaki tersebut yang topless menampilkan otot perut dan dada bidangnya.

"Kau sudah pernah melihatnya berulangkali bahkan menyentuhnya.  Kenapa malu-malu begitu" ujarnya datar.

"Aku fikir kau sudah kembali ke dorm" ucapnya lirih tanpa menanggapi ujaran sang lelaki

"Jadwal hari ini hanya syuting iklan bersama yang lain" ujarnya membelakangi sang gadis sembari memakai baju hitam merk Balenciaga miliknya.

Yerim semakin mengeratkan genggaman pada selimut yang menutupi setengah dadanya.
Bingung harus menanggapi apa.

Baru kali ini,  sang lelaki masih tinggal setelah kegiatan panas yang sering mereka lakukan. Mengingat biasanya lelaki itu akan pergi pada pagi harinya entah karena terburu mengurusi urusan yang lain atau ingin menghindarinya.

"Yerim, "

Kembali tersadar,  yerim mengangkat wajahnya guna menatap wajah sang pria yang berdiri tak jauh didepannya .

"Maaf, kalau tadi malam aku terlalu kasar"

Tatapan yerim sedikit melunak,  sangat jarang lelaki ini meminta maaf secara langsung padanya setelah apa yang  dia lakukan.

"Tidak apa.  Aku mengerti tadi malam kau sedang dalam suasana hati yang buruk"

Gerakan tangan sang lelaki yang sedang mengambil jaket serta kunci mobilnya sedikit terhenti.

Badannya beralih menghadap sang gadis,  sedikit menghela nafas lalu berujar " aku harus pergi  sekarang"

Yerim menganggukkan kepalanya ragu.  Sedikit tidak rela melepas lelaki itu untuk pergi dari apartemen pribadinya.

"Hati-hati dijalan" ucapnya lirih yang ia yakini tak didengar oleh sang lelaki karena bersamaan dengan ucapannya terdengar suara debuman pelan dari pintu yang tertutup.

Dia sudah pergi lagi pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya.

:
:
:

"Kau ada project individu untuk acara pekan depan"

"Sementara ini,  karena adanya pandemic tidak memungkinkan redvalvet tampil pada acara on air. Kalian hanya bisa berfokus pada kegiatan individual dan syuting iklan sebelum comeback bulan depan"

"Kau mengerti bukan? "

"Yeri, kau tidak mendengarkanku? "

"Yeri"

"Kim yeri! "

Yeri sedikit tersentak saat sang manajernya memanggil namanya dengan nada kesal.
"Ah eonni? Ah maksutku ya benar"

"Apannya yang benar?  Kau ini kenapa sih?  ada masalah? "

Yerim tertawa pelan "tidak eonni ah yatuhan aku hanya lapar" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Sang manajer hanya berdecak pelan, "aku kan sudah bilang untuk selalu memakan sarapanmu" ucapnya masih terfokus pada kemudinya.

"Iya-iya eonni,  jangan marah-marah terus dong"

"Habisnya kau ini.  Oiya,  kenapa tadi malam kau tiba-tiba menginap di apartemen? Tidak biasanya" tanyanya diiringi dengan mobil yang mereka kendarai berhenti karena lampu lalu lintas yang berubah menjadi warna merah.

Tatapan yeri beralih menatap wajah sang manager yang sedang menatapnya,  menunggu jawaban.

"Hanya ingin saja"

"Ck,  setidaknya memberitahuku dulu kim yerim.  Tau seperti itu aku tidak menjemputmu ke dorm pagi-pagi sekali.  Kau tau kan hari ini ada jadwal? " kesal yuji---sang manager

"Iya-iyaa eonni maafkan aku, aku akan mengabarimu apabila aku sedang tidak ada didorm "

"Bagus" jawabnya sembari menarik gas guna melajukan mobilnya secara perlahan seiring dengan lampu lalu lintas yang berubah menjadi hijau.

Tatapan yerim beralih kearah jendela disampingnya,  mengamati jalanan pusat kota yang terasa penuh dan padat pada siang ini.

"Mereka benar-benar keren sekali"

Yerim menolehkan wajahnya "apa? "

"BTS" balasnya sembari menunjuk pada layar besar dipinggir jalan yang menampilkan klip singkat boygroup tersebut menggunakan dagunya.

Diikuti dengan tatapan yerim pada layar besar disepanjang jalan tersebut.

"Bukankah kalian berteman dengan mereka? "

Yerim menganggukkan kepalanya "iya, kami berteman"

Yuji menganggukkan kepalanya mengerti,
"Agensi tidak melarang kalian untuk berteman . Tapi kau harus tetap berhati-hati jangan sampai terlalu dekat dan menimbulkan rumor yang tidak-tidak"

"Kau tau sendiri mereka boygroup paling populer saat ini , dan betapa banyak fans  yang mereka miliki "

"Aku hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu dan yang lainnya,  yerim" ujarnya mencoba menasehati.

Yerim hanya mengangguk pelan,  diam-diam tangan kecilnya meremas sweeter yang ia kenakan, matanya masih mengedar memandang jalanan seoul dibalik kaca sedangkan pikirannya terbayang pada perkataan yuji.

"Kami terlalu dekat eonni,  tapi kami juga terlalu jauh dalam satu waktu"batinnya

Haloo aku bawa cerita baru. 
Untuk melampiaskan ide ku yg tiba-tiba selalu datang wkwkwk
Tenang aja cerita lain bakal tetep lanjut walau mungkin bakal slowupdate hehe.

Untuk A.B. U bakal aku publish lagi ketika selesai aku revisi yaaa.

Dannn buatt cerita ini aku pake idolllife alis kalian uda merasa pengen lanjut gak?  Aku udah nulis cerita ini dari lama tapi masi ragu mau publish apa engga.

Gimana lanjutt????

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang