Don't forget to vote and comment
"Aku akan membeli beberapa makanan dilantai bawah dulu" ujar yerim sembari menutup pintu kulkas, mengalihkan pandangannya pada presensi jungkook yang sedang sibuk memainkan ponselnya diruang tengah.
"kita bisa memesan saja".
"itu terlalu merepotkan, lebih baik aku turun sebentar" ujar yerim
Letak apartemen yerim memang berada dikawasan mewah dengan privasi yang cukup aman. Kebanyakan penghuni unit apartemen disini adalah orang-orang dari kelas atas yang sangat menghargai privasi satu sama lain.
Maka dari itu, yerim tak sungkan pergi untuk sekedar membeli beberapa makanan atau cemilan guna mengisi kulkas nya yang sedang kosong seperti saat ini.
Langkah kecil nya melangkah mendekati sudut ruangan, meraih satu coat hangat berwarna biru tua dan masker untuk berjaga-jaga.
Namun belum sempat tangannya meraih sandal rumahan dekat pintu keluar. Genggaman tangan besar menghentikan pergerakannya."aku saja yang kebawah"
Yerim sedikit terkejut. entah karena perkataan lelaki itu atau karena presensinya yang tiba-tiba berdiri disampingnya dan menggengam tangannya untuk menahannya pergi
"ke-kenapa?" Tanyanya
"Kau baru pulang dari studio beberapa jam lalu. Aku saja yang pergi. Tunggulah disini sebentar" ujar jungkook yang mulai memakai sepatu miliknya.
Yerim mengulum bibirnya menahan senyum, "oppa benar-benar lelaki pengertian" ujarnya membuat sang lelaki sedikit terkejut hingga tak sengaja menjatuhkan sebelah sepatunya, mengalihkan pandangannya kearah lain dan berdehem pelan.
Oh astaga,yang benar saja kenapa dia jadi terlihat salah tingkah begini.
Hei, jungkook itu hanya merasa kasihan pada gadis mungil didepannya. Gadis itu bahkan belum sempat membersihkan diri atau sekedar berganti baju setelah kepulangannya dari jadwal pemotretan.
"Kirimkan saja padaku apa saja yang harus ku beli lewat ponsel" ujar sang lelaki yang kini sudah meraih knop pintu dan beranjak pergi.
Setelah memastikan bahwa sang lelaki sudah pergi. Kini yerim beranjak melepas coatnya dengan senyuman yang masih terpatri dibibirnya, beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri barang sejenak. Tidak lupa mengirimkan beberapa list makanan yang harus dibeli jungkook melalui pesan teks.
Namun pergerakan kakinya menuju kamar mandi terhenti seketika saat netra jernihnya tak sengaja menangkap keberadaan dompet berwarna coklat tua diatas meja.
Apa jungkook melupakan dompetnya?
Mencoba memastikan akhirnya ia meraih dompet tersebut, dengan sebelah tangan lain meraih ponsel, berniat menghubungi sang lelaki .
Karena terlalu fokus mengirim beberapa pesan pada nomor jungkook, tak sengaja yerim menjatuhkan dompet yang ia genggam kelantai.
"Oh astaga" kejutnya
Dengan segera, kakinya bergerak merendah untuk mengambil dompet tersebut. Namun pergerakan tangannya sedikit terhenti saat mendapati dompet tersebut dalam keadaan terbuka menampilkan satu-satunya foto yang tersemat didalamnya.
Tidak bohong, bahwa keadaan hatinya terasa sesak saat melihat dengan jelas bagaimana sepasang insan terlihat begitu bahagia dengan senyum lebar dimana sang gadis mengecup sebelah pipi sang lelaki.
Apa jungkook masih begitu mencintai gadis itu? Hingga masih begitu rapi menyimpan foto kebersamaan mereka?
Yerim tersenyum miris, menyadari bahwa dia benar-benar tidak ada artinya dalam pandangan lelaki itu.
Bahkan hingga sejauh ini mereka bersama, nyatanya tidak ada satupun usahanya mampu membuat sang lelaki melupakan gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Two Sides
Romance[Lengkap] Bagaimana yerim bertahan dengan hubungan yang tidak jelas? Mencintai dan selalu berkorban untuk lelakinya. Hingga akhirnya lelaki itu perlahan berbalik padanya. Namun siapa sangka, kebahagian itu tak berlangsung lama. Saat dimana wanita...