Don't forget to vote and coment
Dan disinilah yerim berada, berdiri dengan seulas senyum tipis didalam sebuah lift yang akan membawanya kelantai 10 dimana apartemen sang lelaki berada.
Tangannya melirik sekilas jam ditangan kanannya yang menunjukan pukul 1 siang.
Ingatannya terlempar saat jungkook menghubungi ponselnya hanya untuk menanyakan keberadaanya beberapa jam lalu, Membuat yerim tersenyum sumringah. --- ah bukankah ini pertanda baik untuk hubungan mereka?Setelah mengurusi beberapa hal diagensi, akhirnya tanpa sepengetahuan sang lelaki yerim memutuskan untuk menuju kediaman jungkook sembari membawa beberapa buah dan makanan yang sempat ia beli.
Setelah ciuman semalam, ia dan jungkook terjebak dalam situasi canggung yang berakhir dengan lelaki itu yang menghantarnya pulang dengan keadaan baju yang basah kuyup.
Sejujurnya yerim merasa kasihan pada jungkook, mengingat betapa kedinginan lelaki itu tadi malam.
Namun diisisi lain, hatinya terasa berdebar tak karuan saat mengingat sikap lembut dan perlakuan hangat sang lelaki padanya.Ting
Suara lift yang menandakan bahwa ia telah sampai pada lantai yang akan dituju membuyarkan lamunannya.
Tangannya bergerak merapikan setelan mantel yang ia pakai sebelum mengangkat wajahnya ketika pintu lift perlahan terbuka.
Namun badannya menegang seketika saat mendapati presensi seorang wanita yang menampilkan raut sama terkejutnya.
Tangannya meremas pelan kantung belanja yang ia genggam saat tatapan mereka bertemu. Netra jernih yerim memindai keberadaan sang wanita seolah menduga mengapa ia ada disini? Dilantai ini.
Lantai yang sama dimana jungkook tinggal.Apa mereka baru saja bertemu?
"Apa kau tidak ingin keluar?" ujar yumi membuyarkan lamunan yerim.
Yerim mengerjap tersadar,
melangkahkan kakinya keluar lift. Diikuti dengan langkah sang wanita yang berniat memasuki lift, Namun belum sempat melangkah lebih jauh, tiba-tiba yerim menahan pergelangan tangan wanita itu."kau menemui jungkook? " ujar yerim tak tahan. Jantungnya berdetak begitu kencang seiring dengan fikirannya yang berusaha menepis segala kemungkinan buruk yang tidak ia inginkan.
Tidak. mereka pasti tidak bertemu. Batin yerim berharap, walau terdengar mustahil.
Yumi terdiam sejenak, menatap lekat kehadiran gadis mungil didepannya tanpa ekspresi.
Harapan yerim pupus seketika saat yumi menganggukkan wajahnya, pertanda bahwa ia memang baru saja menemui jungkook.---tanpa sepengetahuannya
"Aku bersamanya sejak tadi malam" ujarnya menambahkan
Yerim melebarkan matanya terkejut. Semalam? Apa karena itu jungkook menolak untuk mampir keapartemennya walau sekedar hanya untuk berganti baju?---karena ingin menemui yumi?
Tanpa sadar cekalan tangan yerim mengendur dan perlahan terlepas
"Maaf, Aku harus pergi" ujar yumi tak peduli. Langkahnya beranjak, berniat memasuki lift.
"Jangan menemui jungkook lagi" ujar yerim tiba-tiba, membuat langkah wanita didepannya terhenti. Bahkan kini pintu lift sudah tertutup sempurna sebelum ia sempat memasukinya.
Badannya berbalik kembali, menatap yerim tak suka. "kau tidak berhak untuk---"
"Aku berhak, karena aku kekasihnya" potong yerim lugas mengundang keterkejutan gadis didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Two Sides
Romance[Lengkap] Bagaimana yerim bertahan dengan hubungan yang tidak jelas? Mencintai dan selalu berkorban untuk lelakinya. Hingga akhirnya lelaki itu perlahan berbalik padanya. Namun siapa sangka, kebahagian itu tak berlangsung lama. Saat dimana wanita...