8

3.6K 402 40
                                    

Don't forget to vote and comment

"Bagaimana rasannya? " tanya yerim menatap antusias lelaki disampingnya.

"Enak"

"Sungguh? "

Jungkook berdehem pelan, lalu menganggukkan kepalannya membuat bibir yerim semakin tersenyum lebar.

belum sempat sendok kayu digenggaman yerim meraih satu teguk sup rumput laut  yang ia masak malam ini, tiba-tiba mangkuk tersebut sudah dijauhkan oleh jungkook

"Aku akan menghabiskannya"

Yerim mengerutkan alisnya heran, "aku hanya ingin mencicipi sedikit saja"

"Bukankah kau sedang diet?"

Yerim terdiam sejenak, seolah mencerna maksut lelaki didepannya
"aku sungguh terlihat gendut ya? "

Jungkook membolakan matanya terkejut mendengar kesimpulan yang gadis itu utarakan, astaga yang benar saja, bukan itu maksut ucapannya.

"Tidak bukan begitu" ujar nya terburu.
Namun raut wajah muram yerim masih terlihat jelas dari pandangannya.

Menghela nafas pelan akhirnya jungkook mendekatkan mangkuk tersebut dihadapan yerim seolah mengizinkan gadis itu mencicipinnya

Yerim mengulum bibirnya menahan senyum~terlihat begitu antusias dan menggemaskan
Tangannya beralih menyendok dan mencicipi masakan pertama yang ia masak untuk jungkook malam ini.

Namun bayangan sup rumput laut enak seperti yang jungkook baru saja katakan, buyar seketika saat indra pengecapnya merasakan rasa asin Yang luar biasa.

"Uhuk,  Astaga--- rasa apa ini" yerim tersedak dan segera meminum satu gelas air mineral diatas meja.

Matanya beralih menatap horror lelaki didepannya  "oppa berbohong? "

Jungkook mengalihkan pandangannya pada beberapa guci berharga fantastis diapartementnya yang tiba-tiba terlihat lebih menarik.

"Tidak seharusnya oppa mengatakan makanan ini enak kalau rasannya saja tidak layak sama sekali.  Untung saja aku sempat mencicipinya , kalau tidak mungkin perutmu benar-benar akan sakit dan aku adalah tersangka utamanya " ujar yerim yang tanpa sadar mengatakan kalimat terpanjang yang pernah ia katakan dihadapan lelaki ini

Jungkook berdehem pelan,  sedikit mengusap tengkuknya canggung.
Sejujurnya dia hanya ingin menghargai usaha yerim yang menghabiskan waktu hampir 2 jam lamanya berkutat didapur tanpa henti hanya untuk membuatkan 1 mangkuk sup rumput laut untuknya.

"Lebih baik kita memesan beberapa makanan siap antar saja" ujar yerim fokus melihat beberapa menu makanan diponselnya.

Mata jungkook beralih memandang yerim yang terlalu fokus pada ponsel digenggamannya.
Piyama satin terusan tanpa lengan,  rambut yang digelung acak,  serta wajah halus tanpa riasan,  cukup membuat pandangannya sulit teralihkan.

Salah satu sudut bibir jungkook tertarik tipis tanpa sadar,  saat melihat ekspresi serius yerim dan gumaman serta beberapa ekspresi lucu yang tampak saat  sang gadis bergulir menjelajahi situs online makanan siap antar diponselnya

"Ah tidak!  Aku tidak bisa memilihnya" ujar yerim meletakkan ponselnya sembari menghela nafas panjang seolah lelah sekali dan pasrah.

"Semua makanan disini terlalu enak untuk tidak dibeli" rengek yerim kesal Mengundang tawa pelan dari lelaki disampingnya.

Yerim sedikit terkejut, mengernyitkan alisnya heran campur tak percaya saat melihat pemandangan yang tidak pernah ia saksikan seumur hidupnya.

Seorang jeon jungkook yang tertawa dihadapannya,  bersamanya,  hanya berdua dengannya, dan apakah lelaki itu juga tertawa karenanya?
Ah entahlah sepertinya iya.

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang