24

3.7K 410 62
                                    

Don't forget to vote and comment


"Bagaimana? "

Jungkook mengerutkan alisnya heran, jujur saja ia masih setengah sadar saat ini. Tepat 10 menit yang lalu, ia baru saja bangun dari tidurnya. Jadwal padat akhir-akhir untuk mempersiapkan album baru cukup menguras tenaganya hingga ia tidur begitu nyenyaknya dihari libur yang diberikan agensi.

"Aku juga mendapatkan libur 3 hari" tambah sang gadis mengulas senyum.

Jungkook masih diam mencerna ucapan gadis didepannya.

Gadis yang sudah berada diapartemenya sebelum ia bangun. Jujur saja ia sempat terkejut saat mendapati kehadiran seorang perempuan yang berdiri membelakanginnya didapur.

Sempat akan memukulnya menggunakan pot bunga karena mengira itu sasaeng atau seorang pencuri namun segera ia urungkan saat menyadari bahwa perempuan itu adalah Kim yerim,

Matanya mengedar kearah meja makan didepannya yang sudah penuh akan makanan.

"Kau memasaknya? " Tanya jungkook heran

Yerim menganggukkan kepalannya, menarik salah satu kursi memberi tanda pada sang lelaki untuk segera duduk.

"Aku sudah disini dari satu jam lalu" kekeh yerim berjalan mengitari meja setelah memastikan jungkook sudah duduk.

"Kau tidur nyenyak sekali. Pasti lelah sekali ya akhir-akhir ini? " Tanya yerim sembari menata alat makan jungkook.

Jungkook bergumam pelan,
entahlah--- dia merasa yerim sekarang lebih berani dan sedikit leluasa untuk mengobrol dan menanyainnya.

"Aku baru pulang pagi buta tadi" ujarnya tak melepaskan pandangan pada tangan yerim yang sedang memindahkan nasi dan beberapa lauk kehadapanya.

"Makanlah oppa" ujar yerim ceria kembali duduk dikursinya.

Jungkook mengangguk pelan masih mempertahankan wajah tanpa ekspresinnya

"Apakah enak?"

"jauh lebih baik dari pertama kali kau membuatnya"

Yerim tersenyum lebar, ah tidak sia-sia ia berusaha keras mengikuti kursus memasak dadakan dengan para eoninya. Persetan dengan prinsip nya dulu yang merasa tak mempersalahkan kemampuan memasaknya yang sangat payah karena ingin lelakinya kelak mencintai dia apa adannya.

Nyatannya, lelaki yang ia cintai secara tak sadar mengubah pola pikirnya.
Ia tahu, jungkook menyukai makanan. Dan bukankah Salah satu cara membuat lelaki itu menyukainnya adalah dengan membuat hal-hal yang disukainya?

Yerim melirik sekilas jam disampingnya yang menunjukan pukul 4 sore. seolah teringat sesuatu yerim kembali menatap lelaki didepannya.

Merasa dipandangi begitu lekatnya, akhirnya jungkook mengangkat wajahnya "ada apa?"

"Eum.. " yerim berdehem pelan "apakah kau ingin pergi kesuatu tempat?" Tanyanya ragu.

Menyadari keterdiaman lelaki didepannya,  yerim melebarkan matanya khawatir "Ah tidak lupakan-- maksutku, kau pasti sangat lelah" ujarnya menarik ucapannya

Jungkook mengerutkan alisnya heran "kau ingin pergi? "

Yerim sedikit gelagapan "ya!- ah maksutku jika kau tidak keberatan. Kalau tidak, kita bisa disini saja. Aku tidak masalah" ujarnya sedikit panik.

Yerim sedikit terkejut saat melihat lelaki didepannya terkekeh pelan.  Apa ada yang lucu?

"Kita bisa pergi nanti"

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang